Kombinasi Tenaga Nuklir dan Sumber Energi Hijau

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 30 Agustus 2017 - 13:14 WIB

Rosatom State Atomic Energy Corporation (Foto Ist)
Rosatom State Atomic Energy Corporation (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Moskow- Setiap negara memiliki dilema yang serupa: bagaimana cara memenuhi pasokan energi untuk populasi dan kebutuhan industri yang terus meningkat, tanpa mengorbankan aspek kelestarian lingkungan. Sumber energi mana yang harus dikembangkan?

Untuk membangun pasokan energi yang kuat dan ramah lingkungan, negara harus menggabungkan beberapa sumber energi yang ada. Di sinilah kemudian setiap negara perlu mengoptimalkan penggunaan sumber-sumber energi terbarukan.

 Sebagai negara yang berada di khatulistiwa, Indonesia memiliki sumber energi matahari yang melimpah yang cocok untuk digunakan di pulau-pulau kecil dan daerah terpencil yang belum terhubung dengan jaringan listrik. Menurut para ahli, Indonesia sangat berpotensi untuk menjadi produsen panel surya terbesar di dunia. Indonesia termasuk di antara sepuluh negara dengan laju pembangunan pembangkit tenaga air tercepat.

 Pada bulan Mei 2017, Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan bahwa Indonesia berencana untuk mengembangkan potensi tenaga angin di 16 lokasi di Indonesia. Hal ini merupakan upaya dari pemerintah untuk terus mengembangkan sumber-sumber alam di Indonesia yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi.

 Pemanfaatan energi terbarukan seharusnya menjadi fokus dalam kebijakan energi Indonesia. Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan, produksi migas nasional Indonesia terus menurun seiring dengan minimnya kegiatan eksplorasi. Cadangan terbukti minyak sebesar 3,6 miliar barel dengan tingkat produksi 288 juta barel per tahun yang diperkirakan akan habis dalam 12 tahun.

 Potensi Energi Nuklir

Bebas dari emisi CO2, tenaga nuklir bisa menjadi pilihan untuk dikombinasikan dengan sumber tenaga hijau yang lain. Pendekatan ini didukung oleh Daniel Verwaerde, Administrator Umum di Atomic Energy & Alternative Energies Commission, Prancis, yang mengatakan bahwa sumber energi terbarukan dan sumber energi lain bisa digabungkan tanpa perlu dibeda-bedakan.

 Perdebatan tentang sumber tenaga yang lebih baik atau lebih buruk sangat tidak diperlukan, karena pada dasarnya, masing-masing sumber memiliki sifat alamiah yang berbeda. Tenaga nuklir dan energi terbarukan tidak saling berkompetisi satu sama lain karena masing-masing memiliki kelebihan, pola implementasi, dan keterbatasannya sendiri. Keduanya lebih bersih dari pada sumber energi berbasis hidrokarbon, dan implementasi keduanya tidak saling bersaing.

Bahkan, pemimpin industri nuklir seperti Rusia kini memiliki fokus yang lebih kuat pada sumber energi hijau lainnya: Rosatom State Atomic Energy Corporation baru-baru ini memasuki sektor energi angin dengan rencana untuk memasang kapasitas 970 MW di Rusia pada tahun 2022. Negara-negara berkembang lain seperti Banglades dan Mesir juga mulai mengeksplorasi peluang dalam energi nuklir dan mengembangkan proyek pertama mereka di bidang ini.

 Direktur Jenderal Asosiasi Nuklir Dunia, Agneta Rising, memiliki keyakinan kuat bahwa tenaga nuklir memang merupakan bagian tak terpisahkan dari sinergi energi rendah karbon. "Akses terhadap sumber energi yang murah, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan modern, adalah salah satu poin penting yang tercantum dalam Sustainable Development Goals. Energi nuklir akan memainkan peran penting dalam kombinasi energi bebas karbon,” katanya beberapa waktu lalu. Dalam penilaiannya terhadap Indonesia, Agneta Rising mengatakan, "Dari yang saya lihat dan pelajari, Indonesia memiliki banyak kompetensi di bidang ini, apalagi karena pengalaman dan profesionalisme yang kuat.”

 Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk lebih memperhatikan fakta bahwa masa depan planet dan keturunan kita bergantung pada keputusan berdasarkan fakta obyektif, dan melepaskan bias lama saat berhubungan dengan tenaga nuklir dan sumber energi hijau lainnya.

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…

Viya Arsa Wireja Head of Communication Panasonic Gobel Indonesia bersama terdampak Gempa Cianjur

Sabtu, 27 April 2024 - 06:36 WIB

Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa, Panasonic GOBEL Donasikan Ratusan Solar Lantern

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali merealisasikan program globalnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnisnya…

RUPS-LB Transpower

Sabtu, 27 April 2024 - 06:13 WIB

PT Trans Power Marine Bagikan Dividen 63 Persen

Selama tahun 2023, kondisi perekonomian global masih menghadapi tekanan yang cukup signifikan, dihadapkan oleh tingginya tingkat inflasi dan era suku bunga tinggi, yang menyebabkan ketidakpastian…

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…