Kolaborasi Lima Kementerian Luncurkan Pilot Project Pembiayaan Ultra Mikro

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Dalam mengenjot inklusi keuangan mencapai 75 persen hingga 2019. Lima Kementerian wujudkan sinergisitas antara lain Kementerian Keuangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Sosial, Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Komunikasi Informatika meluncurkan pilot project Pembiayaan Ultra Mikro (UMI) untuk masyarakat kecil di beberapa wilayah.

Dalam peluncuran pilot project ini diharapkan lebih dari 44 juta usaha atau sekitar 72,1 persen dari jumlah UMKM secara nasional dapat terbantu.

"Ini progam pembiayaan yang dibebankan oleh APBN 2017 dengan alokasi pembiayaan mencapai Rp 1,5 triliun," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Sinergi Pemerintah dalam Mengangkat Ekonomi Rakyat Melalui Inklusi Keuangan dan Peluncuran Pilot Project Pembiayaan Ultra Mikro, di Bogor, Senin (14/8/2017).

Ia mengatakan program ini untuk masyarakat usaha mikro agar tidak bergantung pada bantuan sosial yang jumlahnya terbatas dan dengan pendampingan ini agar masyarakat dapat diedukasi menjadi usaha bankable.

"Bunganya yang dibebankan juga tidak besar hanya 2  hingga 4 persen. Pembiayaan Ultra Mikro dengan segmen Rp 10 juta ke bawah dengan syarat mudah yaitu memiliki Nomor Induk Keuangan, keterangan memiliki usaha  dan tidak punya utang pada lembaga keuangan," ujar Sri

Lanjutnya, program ini juga melibatkan lembaga - lembaga profesional di bidang penyaluran kredit diantaranya PT Permodalan Nasional Madani, PT Pegadaian, PT Bahana Ventura , Komida dan AKR.

"Lembaga yang terlibat tersebut juga diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan sehingga akan lebih terjaga dalam pengelolaan keuangannya. oleh karena itu, kami mengundang OJK untuk bersama-sama mengawasi program ini," pintanya.

Pemerintah dalam pilot project ini menargetkan pembiayaan ultra mikro capai 600 ribu nasabah hingga akhir tahun ini. Pilot Project ini menetapkan 19 Kabupaten Kota di Indonesia.

Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan jumlah pelaku usaha mikro di Kabupaten  Bogor mencapai 707 ribu dari total 5,6 juta penduduk kabupaten Bogor.

"Program ini menjadi solusi dan menjadi pendampingan. Dan ini menjadi program bergulir. Saya sebagai Bupati siap memberikan pendampingan dalam pilot project ini," pungkasnya

Diwilayah Bogor ini pelaku usaha mikronya kebanyakan dari kaum ibu-ibu dan bener dalam pembayaran cicilan pinjamannya.

Selama ini mereka kaum ibu-ibu meminjam dengan bank Emok atau rentenir dengan bunga yang lebih besar diatas 10 persen dan mengharapkan pengembalian yang lebih cepat.

Dirinya juga berharap agar kegiatan ini bisa mencapai tujuan yaitu pengentasan kemiskinan, kesenjangan, dan pengangguran.