Bapak Ibu Banyaklah Berdoa! PBB Warning, Ancaman Besar di Depan Mata Kian Nyata, Bahkan Lebih Buruk dari Covid

Oleh : Kormen Barus | Rabu, 20 Oktober 2021 - 06:56 WIB

Gunung Agung, Karangasem, Bali Meletus (Foto: Insatgram/@jktinfo)
Gunung Agung, Karangasem, Bali Meletus (Foto: Insatgram/@jktinfo)

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Peringatan datang dari PBB. Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres bahkan menyebutnya makin nyata seraya menyebut "kode merah". Bumi kini mengalami darurat iklim. Ini bahkan disebut akan memiliki dampak lebih parah dari Covid-19.

Beberapa perubahan dunia yang kini mulai terjadi dianggap sulit dibenahi untuk berabad-abad mendatang. Membatasi pemanasan global hingga 1,5 hingga 2 derajat celcius di atas tingkat pra-industri berat, jika tidak ada tindakan pengurangan skala emisi gas rumah kaca segera dalam dua dekade ini.

Yang jelas, ambang batas 1,5 derajat celcius adalah target global penting. Jika melewati level ini, titik kritis menjadi lebih mungkin terjadi di mana pemanasan global akan terjadi lebih lanjut.

"Lonceng alarm memekakkan telinga dan buktinya tak terbantahkan," tegas Guterres dikutip CNBC International  dan dikutip industry.co.id.

"Emisi gas rumah kaca dari pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan mencekik planet kita dan menempatkan miliaran orang dalam risiko langsung."

Komentar ini muncul setelah temuan terbaru Panel Antar Pemerintah dalam Perubahan Iklim (Intergovernmental Panel on Climate Change/IPCC). Laporan yang disetujui oleh 195 negara anggota itu dirilis Jumat (6/8/2021).

Laporan itu membahas dasar ilmu fisika dari perubahan iklim dan menguraikan bagaimana manusia mengubah planet ini. Ini adalah bagian pertama dari empat laporan yang dirilis di bawah siklus penilaian IPCC saat ini.

Ilmuwan iklim mengatakan "tidak diragukan lagi" bahwa pengaruh manusia telah membuat panas iklim global dan menimbulkan perubahan telah berdampak pada setiap wilayah di planet ini. Beberapa perubahan yang diamati peneliti dalam iklim digambarkan sebagai "belum pernah terjadi sebelumnya".

Perubahan-perubahan ini termasuk curah hujan yang lebih tinggi dan banjir yang terkait. Lalu kekeringan yang lebih hebat di banyak wilayah, cairnya lapisan es, pengasaman laut dan lainnya.

Hal ini kemudian dikaitkan dengan serangkaian peristiwa cuaca ekstrem di seluruh dunia saat ini. Misalnya banjir besar di Eropa, China dan India yang terjadi bulan lalu dan awal Agustus ini lalu kebakaran hutan di Amerika Serikat, Kanada, Yunani dan Turki sekarang. (CNBC).

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kolaborasi REI dan Rumah123

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:17 WIB

Kolaborasi REI dan Rumah123, Akselerasi Pertumbuhan Developer Properti di Indonesia

Realestat Indonesia (REI) mempererat kolaborasinya dengan Rumah123. Kolaborasi ini didasarkan pada visi yang sejalan dalam memperkuat kualitas ekosistem industri sekaligus menghadirkan pengalaman…

Industrial Vocational Fair 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 14:58 WIB

Kemenperin Siapkan SDM Siap Kerja Lewat Industrial Vocational Fair Regional Jateng dan DIY

Industri pengolahan masih mendominasi perekonomian Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada triwulan I tahun 2024, sektor manufaktur memberikan…

Foto Ilustrasi Artificial Intelligiance (AI)

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:40 WIB

Ini Kunci Sukses, Implementasi AI untuk Bisnis

Lebih dari 2000 profesional dari berbagai industri berkumpul di Indonesia Cloud & Data Center Convention 2024. Acara ini membahas pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam memanfaatkan teknologi…

Foto Schneider Electric

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:31 WIB

Schneider Electric Hadirkan Infrastruktur Cloud dan Data Center di Indonesia

Schneider Electric, pemimpin transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi, menghadirkan solusi komprehensif untuk mendukung infrastruktur data center yang AI-ready dan sustainable…

Foto ACT Abu Dhabi

Jumat, 17 Mei 2024 - 13:20 WIB

ACT Abu Dhabi Telah Beroperasi, Kapasitas 100.000 CBM

Dengan bangga, Arabian Chemical Terminals LLC in Abu Dhabi (ACTAD) mengumumkan telah memulai pengoperasian di terminal penyimpanan tangki bahan kimia yang baru dibangun di Pelabuhan Khalifa,…