Tekan Angka Impor Baja, Presiden Jokowi Minta Pabrik Baru Krakatau Steel Tingkatkan Produksi Hingga 4 Juta Ton Pertahun

Oleh : Hariyanto | Rabu, 22 September 2021 - 09:14 WIB

Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik hot strip mil #2 milik PT Krakatau Steel (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi saat meresmikan pabrik hot strip mil #2 milik PT Krakatau Steel (Foto: Setkab)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa industri baja merupakan sektor yang sangat strategis karena produk yang dihasilkan sangat dibutuhkan dan bisa dimanfaatkan untuk industri-industri lain. 

“Merupakan salah satu pilar penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo dalam sambutan pada acara Peresmian Hot Strip Mill #2 PT Krakatau Steel (Persero) TBK di Kota Cilegon, Provinsi Banten, Selasa (21/9/2021)

Sebelum diresmikan, Presiden berkesempatan meninjau terlebih dahulu pabrik yang akan diresmikan. Menurut Presiden Jokowi, pabrik tersebut menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja. “Dan hanya ada dua di dunia. Pertama di Amerika Serikat dan yang kedua di Indonesia di Krakatau Steel,” kata Presiden Jokowi.

Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi Hot Rolled Coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun dan merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium. 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga mengingatkan bahwa kebutuhan baja di dalam negeri juga terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. “Jangan dibiarkan dimasuki produk luar,” kata Presiden.

Dalam lima tahun terakhir, kebutuhan baja di dalam negeri meningkat hingga sekitar 40 persen. “Hal ini dipicu oleh pertumbuhan pembangunan infrastruktur yang terus kita laksanakan,” ucap Presiden. 

Untuk itu, Presiden meminta agar produksi dari pabrik tersebut untuk terus ditingkatkan hingga mencapai 4 juta ton/tahun. 

“Dengan beroperasinya pabrik ini akan dapat memenuhi kebutuhan baja dalam negeri dan juga akan menekan angka impor baja ke negara kita, yang saat ini berada pada peringat ke-dua komoditas impor Indonesia sehingga bisa menghemat devisa hingga Rp29 triliun per tahun,” ujar Presiden.

Oleh karenanya, Presiden berpesan agar kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dari produk impor, dapat memenuhi kebutuhan dunia industri di negara kita.

“Dan saya yakin, nantinya akan menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan global. Saya titip kepada para Menteri untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi lebih profesional dan terus menguntungkan,” kata Presiden.

Upaya ini dilakukan untuk mewujudkan klaster 10 juta ton industri baja di Cilegon yang ditargetkan terealisasi pada tahun 2025.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…