Pemerintah Ingin Kenakan Tarif Pajak Cryptocurrency di Indonesia

Oleh : Abraham Sihombing | Senin, 02 Agustus 2021 - 18:37 WIB

Koin fisik BTC Bitcoin Gold Plated pajangan koleksi Souvenir Gift di Ibagstore Tokopedia. (Foto: Humas Tokopedia)
Koin fisik BTC Bitcoin Gold Plated pajangan koleksi Souvenir Gift di Ibagstore Tokopedia. (Foto: Humas Tokopedia)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kita di Indonesia sering mendengar cryptocurrency atau mata uang kripto yang merupakan salah satu instrumen berinvestasi. Ketika pertama kali diperkenalkan di Indonesia dan belum ada kejelasan yang nyata, pemerintah Indonesia menghimbau agar para investor jangan pernah berinvestasi di cryptocurrency ini. Akan tetapi, instrumen investasi tersebut pada saat ini sudah berkembang lebih dari lima tahun di Indonesia.

Di tengah pandemi Covid-19 yang melumpuhkan sebagian besar aktivitas usaha, para pemilik modal menginginkan instrumen investasi yang mumpuni agar dapat memutar uang mereka pada investasi tersebut dan memberikan return yang lumayan tebal dengan biaya transaksi yang sedemikian tipis.

Di berbagai sosial media elektronik, banyak yang mengungkapkan bahwa return yang diberikan oleh cryptocurrency cukup baik dengan biaya transaksi yang tidak memberatkan. Karena itu, tidak heran jika Asosiasi Blockchain Indonesia (ABI) mengungkapkan bahwa cryptocurrency  semakin populer di Indonesia.

Itu ditunjukkan oleh data on chain Glassnode sepanjang Januari-Juni 2021 yang menunjukkan pertumbuhan pesat alamat dompet Bitcoin (Bitcoin Wallet). Pertumbuhan tertinggi selama periode tersebut terjadi pada Januari 2021, yaitu mencapai sebesar 500.000 alamat Bitcoin Wallet. Sementara itu, pertumbuhan yang terjadi pada Juni 2021 tercatat sebanyak 200.000 alamat.

Di Indonesia, Indodax merupakan salah satu exchange terbesar. Karena itu, Indodax dijadikan indikator bagi peningkatan popularitas cryptocurrency di Indonesia. Hingga akhir Juni 2021, Indodax mengalami penambahan 1 juta pengguna menjadi 2.213.606 pengguna.

“Di samping peningkatan tersebut, masyarakat Indonesia juga terlihat aktif mencari berbagai informasi mengenai cryptocurrency di berbagai sosial media, sehingga membuat semakin banyak sosial media bermunculan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan menciptakan startups baru sebagai ekosistem cryptocurrency,” ungkap Asih Karnengsih, Chairwoman ABI.

Salah satu situs portal edukasi seputar cryptocurrency yang bernama coinvestasi.com telah aktif memberikan informasi dan edukasi terkait crypto sejak 2017 di sosial media Instagram @coinvestasi (instagram.com/coinvestasi) dengan mengalami pertumbuhan pengikut sebesar 1.200% pada 2021.

“Kita sedang mengalami pergerseran generasi ke Millenial dan Gen Z, yang lebih memahami teknologi dan terbuka pada inovasi baru, serta mencari transparansi pada level selanjutnya. Transparansi inilah yang dapat diperoleh di Bitcoin serta cryptocurrency dan tidak ada di aset lainnya,” tutur Steven Suhadi, Co-Founder Coinvestasi.

Peningkatan popularitas crypto di Indonesia telah mendorong pemerintah dan BAPPEBTI mengenakan pajak crypto. Saat ini, hal tersebut sedang melalui tahap diskusi dengan beberapa pelaku pasar seperti bursa hingga asosiasi. Rencananya, pajak crypto di Indonesia akan dikenakan sebesar 0,05%, atau lebih rendah dibandingkan pajak saham sebesar 0,1%.

Asih Karnengsih bilang, boleh-boleh saja pemerintah mengenakan pajak crypto di Indonesia. Tetapi jika pengenaan pajak dan biaya transaksi yang dikenakan membuat para pelaku pasar cryptocurrency Indonesia merasa terlalu tinggi dibebankan kepada mereka, maka tidak mustahil mereka akan pindah ke bursa cryptocurrency global untuk memperoleh biaya yang lebih rendah.

“Karena itu, pengenaan pajak cryptocurrency perlu mempertimbangkan berbagai hal dengan baik dan dapat menguntungkan semua pihak terutama para pelaku pasar cryptocurrency di Indonesia,” imbuh Asih Karnengsih. (Abraham Sihombing)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…