Kemenparekraf Menetapkan 4 Subsektor Ekraf di Kabupaten Toba, Sumut
Oleh : Chodijah Febriyani | Selasa, 04 Mei 2021 - 19:00 WIB

Program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) Oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Foto: (Kemenparekraf)
INDUSTRY.co.id - Melalui program Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memetakan empat subsektor yang berpotensi dikembangkan dan diunggulkan di Kabupaten Toba, Sumatera Utara. Keempat subsektor tersebut yakni, fesyen, kuliner, kriya, dan seni pertunjukan.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Selliane Halia Ishak, mengatakan PMK3I ini bertujuan untuk mengetahui dan menetapkan subsektor ekraf yang bisa menjadi unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Toba, yang merupakan salah satu destinasi super prioritas (DSP) tanah air.
"Ini sebagai bentuk komitmen para stakeholder pariwisata untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di daerahnya," katanya melalui siaran pers yang Industry.co.id terima, Selasa (4/5/2021).
Seperti diketahui kegiatan ini merupakan satu program unggulan yang sudah berjalan sejak 2016 melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Program ini bertujuan untuk melakukan pemetaan ekosistem, potensi, best practice, dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif kabupaten/kota.
Kegiatan PMK3I dilakukan secara bottom up. Jadi Pemerintah kabupaten/kota yang akan mengajukan data untuk diverifikasi oleh Kemenparekraf yang nantinya akan diseleksi menjadi Kabupaten/Kota Kreatif yang saat ini sudah ditetapkan sebanyak 10 kota.
"PMK3I yang berlangsung sejak 2016 hingga saat ini sudah terdapat 60 kabupaten/kota yang melakukan uji petik, 361 kabupaten/kota yang telah bergabung dan 5.590 aktor yang telah terdaftar. Nantinya kami akan menyeleksi 10 lagi jadi total 20 untuk ditetapkan menjadi Kabupaten/Kota Kreatif pada 2022," katanya.
Kegiatan PMK3I ini sendiri terdiri dari beberapa tahapan kegiatan yang masing-masing perlu dijalani oleh kabupaten/kota, dimulai dari pengisian borang atau formulir oleh keempat aktor pelaku ekonomi kreatif yaitu akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media (ABCGM), uji petik lapangan, penandatanganan berita acara uji petik, hingga monitoring kegiatan.
Pada kegiatan uji petik kali ini Kemenparekraf melaksanakan verifikasi langsung ke lapangan kepada 13 lokasi dari empat subsektor tersebut untuk berdiskusi dan melakukan wawancara kepada para pelaku.
Pada hari pertama (29/4/2021) tim asesor uji petik Kemenparekraf mengunjungi Pizza Andaliman, Sekka Craft, Hello Toba, dan Batikta. Dilanjutkan pada hari kedua (30/4/2021) mengunjungi pusat pengrajin tenun di Desa Meat, Nanda Ulos, Sanggar Kreatif Utte, pusat kuliner Tabo Toba, Pahat Gorga Pak Toni, Kilang Diva Tenun ATBM, Jesral Tambun Gorga, Sanggar Nommensen, dan Sanggar Seni Bona Fide Paroki Santo Yoseph Balige.
"Berdasarkan kegiatan tersebut, para perwakilan aktor ABCGM bersepakat bahwa subsektor kriya memiliki kekuatan terbesar dari sisi historis, dan budaya yang kuat; serta keunikan yang mencerminkan budaya masyarakat Toba yang memiliki peluang untuk menjadi daya ungkit subsektor ekonomi kreatif lain," kata Selliane Halia Ishak.
Sementara itu, Wakil Bupati Toba Tonny M. Simanjuntak, menjelaskan pihaknya mendukung pelaksanaan PMK3I dan berterima kasih atas dukungan dari Kemenparekraf untuk perhatian yang diberikan kepada Kabupaten Toba dalam menggali sektor ekonomi kreatif unggulan sehingga bisa menyejahterakan masyarakat sekitar.
"Kami berterima kasih ke pemerintah pusat. Untuk itu kami sangat mendukung sektor pariwisata dan ekonomi kreatif harus berjalan seiringan. Keindahan tempat kami tidak kalah dengan provinsi lain di Indonesia. Hanya perlu sentuhan kreativitas dan peningkatan SDM. Semoga empat subsektor ini menjadi diandalkan dan berhasil. Kami akan pantau dan penilaian ini bisa terwujud di tahun 2022,"pungkasnya
Baca Juga
OCS Menggandeng World Cleanup Day Indonesia Aksi Bersih-bersih
Groundbreaking, Summarecon Mall Bekasi Tahap Kedua Segera Dibangun
Dongkrak Daya Saing SDM Parekraf, Menteri Sandiaga Uno Apresiasi…
Tanjung Lesung Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Banten Selatan
Dengar Curhatan Pelaku Ekraf di Bintan, Menparekraf Hadirkan Inovasi…
Industri Hari Ini

Rabu, 04 Oktober 2023 - 17:00 WIB
Utilisasi Produksi Keramik Nasional Menurun, Ini Biang Keroknya
Industri keramik nasional tengah mengalami penurunan kinerja. Berdasarkan catatan Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki), tingkat utilisasi produksi keramik nasional periode Januari…

Rabu, 04 Oktober 2023 - 16:30 WIB
Asaki: Kenaikan Harga Gas PGN yang Terselubung Picu Deindustrialisasi & Ancaman PHK
Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) sangat menyayangkan dan keberatan terkait kebijakan PT Perusahaan Gas Negara atau PGN yang membatasi pemakaian gas maksimal sebesar 67%.

Rabu, 04 Oktober 2023 - 16:01 WIB
Loemongga Haoemasan, Perempuan Indonesia Pertama Raih Real Estate Personality of The Year 2023
PropertyGuru Indonesia menggelar penghargaan properti kesembilan kalinya pada Jumat malam (15/9/2023). Sebanyak 42 penghargaan diberikan kepada para insan pengembang, termasuk penghargaan Indonesia…

Rabu, 04 Oktober 2023 - 15:59 WIB
Di Depan Pelaku Teknologi Perikanan dari 29 Negara, ID FOOD Gandeng D3Labs Terapkan Bursa Ikan Berbasis Blockchain
Nusa Dua, Bali - Upaya penguatan sektor perikanan nasional terus didorong salah satunya melalui penerapan digitalisasi pada proses bisnis perikanan sehingga meningkatkan efisiensi dan transparansi.

Rabu, 04 Oktober 2023 - 15:45 WIB
Produsen Serat dan Benang Filamen Tolak Mentah-mentah Pembatasan Kuota Gas Sebesar 67%
Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) secara tegas menolak pemberlakuan pembatasan kuota gas sebesar 67%. Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dalam surat edarannya…
Komentar Berita