Sebut Bisnis SPBU Ritel Masih Punya Masa Depan, Pengamat Ini Sodorkan Nama AKR dan BP

Oleh : Nata Kesuma | Minggu, 11 April 2021 - 14:42 WIB

Petugas SPBU BP-AKR (foto KONTAN.co.id)
Petugas SPBU BP-AKR (foto KONTAN.co.id)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pandemi tidak menjadi halangan bagi potensi perkembangan bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ritel di Indonesia.

Dengan peluang pemulihan ekonomi yang ada serta strategi yang tepat dalam memilih mitra, bisnis SPBU ritel memiliki peluang besar untuk tumbuh di Tanah Air.

Aprihatiningrum Hidayati, Vice Dean PPM School of Management memaparkan salah satu indikator prospek positif bisnis SPBU bisa dilihat dari tingginya optimisme pemulihan ekonomi pada tahun ini.

Berdasarkan riset yang dilakukan Global Advisor terhadap13.000 responden di seluruh dunia, sebanyak 54% responden meyakni bahwa ekonomi global pada 2021 akan membaik dibandingkan 2020. 

“Periode 2020 menjadi periode yang berat. Banyak orang yang suffering di 2020, tetapi ketika ditanya apakah ekonomi global akan lebih baik, sebanyak 54% responden optimistis kondisi pada tahunini akan lebih baik,” katanya dalam Webinar bp x HIPMI Power Lunch to Fuel your Future, dikutip redaksi INDUSTRY.co.id pada Minggu (11/4/2021).

Selain itu, dia mengatakan bahwa berdasarkan data Nielsen, industri ritel Tanah Air diperkirakan tumbuh sebesar 5%-6% pada kuartal II/2021. 

Proyeksi ini didasarkan pada optimisme masyarakat terhadap progres penanganan Covid-19 yang sudah mulai menunjukkan hasil optimal.

Dia juga mengatakan bahwa optimisme ini juga didukung oleh adanya momentum lebaran pada kuartal II/2021.

Meski ada larangan mudik, menurutnya potensi masyarakat berwisata dan menggenjot pengeluaran pada periode tersebut cukup menjanjikan.

Di luar faktor proyeksi makro itu, menurutnya masyarakat saat ini juga lebih memilih kendaraan pribadi dibandingkan transportasi umum.

Hal ini dinilai akan memberikan dampak positif terhadap potensi permintaan BBM di masa mendatang.

“Yang saya lihat sebagian masyarakat Indonesia sudah mulai berubah perilakunya dalam menggunakan kendaraan sebagai transportasi pribadi. Dulu kan kita pakai transportasi publik, setelah dan during pandemi ini orang akan merasa lebih aman dengan menggunakan mobil pribadi,” tuturnya.

Menurutnya, hal ini akan menambah potensi pertumbuhan jumlah kendaraan penumpang di masa mendatang.

Sepanjang 2015-2019 saja, rata-rata pertumbuhan kendaraan penumpang mencapai 5,7% per tahun.

Hal ini semakin menunjukkan betapa besarnya potensi permintaan BBM di dalam negeri.

Selain itu, dia mengatakan ada gap yang masih cukup besar antara jumlah SPBU dan kendaraan di Indonesia.

Berdasarkan data BPH Migas, perbandingan SPBU dan kendaraan di Indonesia adalah 1:40.000.

Artinya, hanya ada satu SPBU untuk melayani 40.000 kendaraan.

Dari sisi preferensi belanja konsumen, dia juga melihat masyarakat saat ini sudah mulai meninggalkan BBM bersubsidi dari pemerintah.

Masyarakat juga mulai beralih ke jenis BBM dengan kualitas yang lebih tinggi, seperti BBM dengan nilai oktan lebih tinggi.

“Pada 2018 saja 42% konsumsi BBM di Indonesia sudah menggunakan BBM non subsidi, dan kualitas BBM yang dipilih juga mulai meningkat. Penggunaan premium justru menurun, hal ini memang mengkonfirmasi industri BBM non subsidi semakin naik daun,” katanya.

Dia mengatakan potensi bisnis SPBU ritel tidak hanya dilihat berdasarkan proyeksi permintaan BBM dan pertumbuhan jumlah kendaraan.

Menurutnya, SPBU ritel juga menghadirkan bisnis lain selain penjualan dan distribusi BBM itu sendiri.

Sebagai contoh, dia menerangkan dari jumlah kunjungan sebanyak 2.500-5.000 unit kendaraan ke SPBU setiap harinya, sebanyak 74% pengunjung juga melakukan aktivitas belanja di Convenience Store.Adapun, jumlah yang dibelanjakan setiap pengunjung rata-rata mencapai Rp25.000 per orang.

“Bisa dibayangkan 2.500 kali 25.000 saja, itu sudah lebih dari Rp100 juta sehari perputaran uang yang ada di SPBU. Jadi, saya pikir industri pendukung SPBU yang ritel seperti ini akan menjadi daya tarik juga bagi pengunjung,” jelasnya.

Dengan demikian, dia mengatakan bahwa peluang bisnis SPBU ritel di masa mendatang masih sangat positif.

Namun, menurutnya perlu strategi yang tepat untuk memaksimalkan potensi peluang bisnis SPBU tersebut, salah satunya dengan memilih investasi dengan mitra yang memiliki reputasi baik.

“Pastikan mitra untuk bisnis SPBU ritel ini yang benar-benar terbukti sukses, andal, cepat, dan distribusinya baik. Saya rasa, dengan teknologinya serta kerja samanya dengan AKR yang sudah menjadi expert di industri minyak, BP dapat menjadi mitra yang cukup kuat karena distribusinya sudah terbukti,” ujarnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

- PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia

Sabtu, 27 April 2024 - 06:46 WIB

Dukung Energi Hijau, Energasindo Heksa Karya, Tripatra, dan Pasir Tengah Berkolaborasi Kembangkan Compressed Bio Methane (“CBM”)

PT Energasindo Heksa Karya ("EHK"), Perusahaan distribusi gas Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh PT. Rukun Raharja, Tbk dan Tokyo Gas, PT Tripatra Engineering ("Tripatra"), anak perusahaan…

Siloam Hospitals

Sabtu, 27 April 2024 - 06:37 WIB

Siloam Hospitals Mempertahankan Pertumbuhan dan Melayani Lebih dari 1 Juta Pasien di Kuartal Pertama 2024

Siloam mengumumkan kinerja keuangan dan operasional untuk kuartal pertama tahun 2024. Perseroan mengawali tahun 2024 dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dan telah melayani lebih dari 1 juta…

Viya Arsa Wireja Head of Communication Panasonic Gobel Indonesia bersama terdampak Gempa Cianjur

Sabtu, 27 April 2024 - 06:36 WIB

Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa, Panasonic GOBEL Donasikan Ratusan Solar Lantern

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali merealisasikan program globalnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnisnya…

RUPS-LB Transpower

Sabtu, 27 April 2024 - 06:13 WIB

PT Trans Power Marine Bagikan Dividen 63 Persen

Selama tahun 2023, kondisi perekonomian global masih menghadapi tekanan yang cukup signifikan, dihadapkan oleh tingginya tingkat inflasi dan era suku bunga tinggi, yang menyebabkan ketidakpastian…

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…