Gelaran IFCC Resmi Dibuka, Kemenperin Ajak Generasi Muda Dongkrak Daya Saing Industri Alas Kaki

Oleh : Ridwan | Sabtu, 27 Maret 2021 - 06:50 WIB

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian terus memacu pengembangan industri alas kaki di dalam negeri agar lebih berdaya saing, baik di kancah domestik maupun global. Untuk itu diperlukan upaya untuk meningkatkan inovasi produk alas kaki nasional, yang dapat mengikuti tren dan selera konsumen saat ini.

"Salah satu langkah strategis yang kami jalankan adalah menggelar ajang Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC)," kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, kemarin.

Beberapa waktu lalu, Dirjen IKMA membuka secara resmi kick off IFCC 2021 di Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Prof. Dr. Muchammad Ashari. 

Tujuan IFCC antara lain untuk menggali potensi dan kreativitas generasi muda agar mampu menangkap peluang dan terus menciptakan karya-karya terbaik khususnya di bidang alas kaki.

"IFCC merupakan program dari Balai Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI), unit kerja di bawah Ditjen IKMA Kemenperin, dengan tujuan untuk mendorong potensi-potensi desainer alas kaki Indonesia dalam mengembangkan desain alas kaki sekaligus mengenalkan dan mempromosikan industri alas kaki lokal kepada masyarakat luas melalui desain, fotografi dan videografi yang menarik," papar Gati. 

Pelaksanaan IFCC ini salah satunya karena melihat potensi Indonesia yang menduduki posisi ke-4 sebagai produsen alas kaki di dunia setelah China, India, dan Vietnam.

"Selain itu, kita menjadi negara konsumen sepatu terbesar ke-4 dengan konsumsi 886 juta pasang alas kaki," ungkap Gati.

Kemenperin mencatat, sepanjang tahun 2020, nilai ekspor industri alas kaki mengalami peningkatan sebesar USD4,8 miliar dibandingkan tahun 2019. Kemudian, pada Januari 2021, nilai ekspornya sebesar USD490 juta, meningkat 15,54 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. 

“Pasar utama produk alas kaki Indonesia adalah ke Amerika Serikat. Selanjutnya, enam pasar terbesar lainnya adalah China, Belgia, Jerman, Jepang, Kanada, dan Italia," sebut Gati. 

Menurutnya, agar produk alas kaki Indonesia lebih kompetitif dengan produk sejenis dari luar negeri, para pelaku industri dalam negeri perlu berkolaborasi dengan desainer dan memanfaatkan teknologi terkini.

“Teknologi sangat penting untuk diterapkan di sektor industri, termasuk industri alaskaki. Digitalisasi sangat bermanfaat untuk mendorong kreativitas di dunia industri," ujar Gati. 

Selain itu, industri persepatuan di Indonesia perlu didorong dalam hal kreativitas dan inovasi. Mulai dari desain produk hingga proses pemasarannya.

"Hal ini sekaligus sebagai implementasi teknologi industri 4.0 yang memberikan peluang untuk bersaing dengan produk impor," imbuhnya.

Kegiatan IFCC 2021 mengusung tema Indonesia Melangkah, dengan tujuan untuk terus menciptakan terobosan baru dalam mengembangkan industri alas kaki di tengah globalisasi dan dampak pandemi Covid-19 saat ini. 

"Kami optimistis, IFCC bisa menjadi wadah kreatif untuk para calon desainer alas kaki Indonesia yang mempunyai kreativitas dan inovasi tinggi, sehingga nantinya industri sepatu nasional dapat mempromosikan produk asli dan orisinil buatan anak bangsa ke masyarakat luas, baik nasional maupun hingga menembus kancah internasional," pungkas Gati.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

 (Kiri ke Kanan) Deputi Bidang Transformasi Pengadaan Digital LKPP Patria Susantosa, Kepala LKPP Hendrar Prihadi, Direktur Enterprise & Business Service Telkom FM Venusiana R, dan Sekretaris Utama LKPP Iwan Herniwan pada acara Press Conference Peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 di Istana Negara, Jakarta

Kamis, 12 Desember 2024 - 05:06 WIB

Presiden RI Resmi Luncurkan Sistem E-Katalog Versi 6.0, Wujudkan Efisiensi dan Transparansi Pengadaan Pemerintah

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi meluncurkan Katalog Elektronik Versi 6.0 yang diinisiasi oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerja sama…

Pembukaan showroom SOGAL di PIK 2.

Kamis, 12 Desember 2024 - 00:28 WIB

Showroom SOGAL Dibuka di PIK 2, Hadirkan Furniture Premium Standar Berkualitas Tinggi

SOGAL, yang dikenal sebagai penyedia furnitur premium asal China dengan kualitas dan desain berstandar Eropa, menghadirkan pengalaman desain rumah yang elegan melalui showroom terbarunya di…

Irmawati Amran, Direktur Utama Pefindo

Rabu, 11 Desember 2024 - 23:11 WIB

Pefindo Perkirakan Penerbitan Surat Utang Korporasi Bakal Segini

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memperkirakan nilai penerbitan surat utang baru kisaran Rp139 triliun hingga Rp155 triliun, dengan titik tengah sebesar Rp144 triliun.

Pemaparan hasil laporan berjudul “Crossroad to net zero” hari ini disampaikan oleh Febron Siregar, Direktur Penjualan, Indonesia, Wärtsilä Energy, dalam diskusi terbatas bersama Irwan Wahyu Kurniawan, Senior Geothermal Inspector, Direktorat Panas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:33 WIB

Penerapan Teknologi Pembangkit Listrik yang Seimbang Dapat Menghemat €65 Triliun pada Tahun 2050

Laporan Wärtsilä menunjukkan bahwa area seluas Eropa perlu ditopang dengan energi terbarukan untuk mencapai masa depan energi bersih, tanpa integrasi teknologi energi penyeimbang

Ahli Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga, Hardjuno Wiwoho

Rabu, 11 Desember 2024 - 22:08 WIB

DPR Harus Tunjukkan Political will: Undang Ahli dan Masyarakat Rumuskan RUU Perampasan Aset

Jakarta – Wacana penerapan mekanisme Non-Conviction Based Asset Forfeiture (NCB), atau perampasan aset tanpa pemidanaan melalui pengesahan RUU Perampasan Aset terus mengemuka meski political…