Pacu Pendapatan Iklan dan Konten, Media Nusantara Citra Siapkan Strategi Bisnis

Oleh : Abraham Sihombing | Rabu, 26 Agustus 2020 - 20:02 WIB

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (keempat dari kiri), berbincang dengan para direksi dan komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta Public Expose Media Nusantara Citra di Jakarta, Rabu (26/08/2020). (Foto: Humas Media Nusantara Citra)
Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo (keempat dari kiri), berbincang dengan para direksi dan komisaris PT Media Nusantara Citra Tbk usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa serta Public Expose Media Nusantara Citra di Jakarta, Rabu (26/08/2020). (Foto: Humas Media Nusantara Citra)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) terus menyiasati dampak pandemi terhadap aktivitas bisnis dan kinerja perusahaan. Alih-alih mengendorkan produksi, anak usaha MNC Group ini justru bakal menggenjot produksi sejumlah program-program spesial televisi dan agresif memasarkan slot iklan kepada para perusahaan pemasang iklan.

Executive Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, menegaskan, perseroan memiliki tiga bisnis utama yaitu stasiun televisi nasional free to air sebanyak 4 stasiun TV, produksi konten dan bisnis digital melalui aplikasi RCTI+ (RCTI plus-red) serta media sosial.

“Yang pertama kita lakukan adalah meningkatkan iklan reguler saat jeda iklan di program TV. Kedua, meningkatkan jenis iklan Non Time Consuming (NTC) Ads,” ujar Hary pada paparan publik Media Nusantara Citra di Jakarta, Rabu (26/08/2020).

Hary menjelaskan, pendapatan perseroan dari NTC terbilang besar karena tarif iklan jenis ini lebih mahal. Terlebih, perseroan diuntungkan karena memiliki infrastruktur produksi yang besar dan massif. Bentuk NTC misalnya penempatan gelas atau botol dengan logo merek minuman tertentu di meja juri pada program Indonesian Idol di RCTI dan Kontes Dangdut Indonesia di MNCTV. Atau, penggunaan sepeda motor tipe dan merek tertentu oleh aktor di sinetron.

Menurut Hary, peningkatan NTC juga didukung oleh proses produksi yang dilakukan di inhouse production. Sejauh ini, sebanyak 80 persen progam yang ditayangkan merupakan produk perseroan sendiri.

“Kita memiliki fleksibilitas dalam meningkatkan NTC dan nantinya memacu pendapatan. Pada semester II akan banyak memproduksi program spesial seperti Master Chef, Indonesian Idol dan KDI yang diharapkan pendapatan iklan dari NTC akan luar biasa,” papar Hary.

Hary mengungkapkan, strategi ketiga adalah memberi fasilitas bagi pengiklan untuk menempatkan QR Code saat produksi mereka tayang. Nantinya, pemirsa dapat memindai QR Code tersebut dan dapat bertransaksi atas produk yang diiklankan. Ini adalah upaya perseroan meningkatan aktivitas e-commerce atau TV shopping. Hary optimistis, strategi ini akan menambah durasi iklan dan frekuensi iklan yang lebih sering.

Perseroan juga akan memaksimalkan sumber pendapatan dari bisnis konten dengan memacu produksi di semester II baik untuk sinetron dan program-program spesial yang tayang di platform konvensional 4 TV free to air, yaitu RCTI, GTV, MNCTV dan iNews serta platform digital.

Khusus digital, perseroan meningkatkan aktivitas di lini bisnis ini sebagai sumber pendapatan. Misalnya pada channel milik MNCN di Youtube, konten library diolah dan diedit dengan durasi pendek sekira 10 menit agar mendapat iklan di midroll atau di tengah pemutaran konten.

“Dalam satu bulan menghasilkan view antara 1 miliar sampai 2,5 miliar view.  Ini diiklankan oleh YouTube dengan porsi penghasilan iklan sebesar 55 persen untuk perseroan dan 45 persen untuk YouTube. Jadi ini sangat profitable karena cost-nya hanya editing cost,” tutur Hary.

MNCN juga memproduksi konten original dengan pangsa pasar anak-anak muda dan mengelola multi channel network  dari dari YouTuber maupun talent-talent di bawah manajemen perseroan. Selain dengan Youtube, perseroan juga menjalin kerja sama dengan Facebook.

Pendapatan digital lainnya adalah dari aplikasi over the top (OTT) RCTI+ yang digadang-gadang oleh perseroan sebagai super apps. Aplikasi tersebut menggabungkan lima segmen, yakni video streaming, news aggregator, audio aggregator, talent search, dan games aggregator.

“Sebagai gambaran roadmap, dengan 46 persen pangsa pasar iklan ada di 4 TV FTA kita maka diharapkan 25 persen iklan digital ada di RCTI+. Ini target dari perseroan,” imbuh Hary.

Pada semester pertama 2020, MNCN meraup peningkatan pendapatan iklan digital hingga 26 persen menjadi Rp409 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp325 miliar.

Pada paruh pertama tahun 2020, MNCN berhasil mengantongi pendapatan dari segmen digital sebesar Rp409,08 miliar. Jumlah tersebut tumbuh 26 persen dibandingkan dengan catatan pada semester I/2019 sebanyak Rp325,21 miliar. Total pendapatan perseroan pada paro pertama tahun ini sebesar Rp3,97 triliun dan laba bersih Rp1,01 triliun.

Adapun sepanjang tahun 2019 lalu, perseroan membukukan pendapatan Rp8,35 triliun atau meningkat 12 persen dari tahun 2018 yang sebesar Rp7,44 triliun. Kinerja ini mendorong perolehan laba bersih tahun 2019 menjadi Rp2,35 triliun yang berarti tumbuh signifikan 47 persen dibanding tahun 2018 yang tercatat Rp1,6 triliun.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Media Nusantara Citra, David Fernando Audy, mengatakan iklan digital memberi porsi sekira 10 persen ke total pendapatan dan pihaknya memproyeksikan kontribusinya akan semakin besar. Sedangkan sebagian besar atau 90 persen masih berasal dari iklan tv.

David optimistis, bisnis di kuartal ketiga hingga akhir tahun akan lebih bagus dan bakal memperkuat kinerja perseroan. Hal ini dicermati dari aktivitas masyarakat yang sudah menggeliat dan naiknya penjualan barang-barang konsumsi, kendaraan dan rumah.

“Kita lakukan strategi dengan lebih agresif misalnya melobi klien yang sebelumnya sempat mengerem belanja iklan untuk kembali beriklan di media kita,” pungkas David. (Abraham Sihombing)

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fasilitas panel surya di area atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, sebagai implementasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai target dekarbonisasi.

Rabu, 01 Mei 2024 - 22:33 WIB

Melalui Operational Excellence, SIG Catatkan Laba Sebesar Rp472 Miliar pada Kuartal I Tahun 2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2024 dengan ringkasan sebagai berikut:

Titi Kamal hadir di pameran wisata Arab Saudi yang digelar di Mall Kota Kasablanka Jakarta tanggal 1-5 Mei 2024.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:48 WIB

Arab Saudi Gelar Pameran Wisata, Titi Kamal Beberkan Keseruannya

Sepanjang pameran 'Visit Saudi, Beyond Umrah', penawaran eksklusif dan terbatas diberikan kepada masyarakat Indonesia berupa penerbitan visa ke Arab Saudi dalam waktu 24 jam.

Braveheart Center, Brawijaya Hospital Saharjo.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:10 WIB

Brawijaya Hospital Saharjo Hadirkan BraveHeart Center, Pusat Layanan Jantung, Pembuluh Darah dan Otak

Didukung oleh Tim medis yang berpengalaman serta fasilitas diagnostic yang lengkap, BraveHeart Center, Brawijaya Hospital Saharjo mampu menangani kasus–kasus kompleks pada jantung, pembuluh…

HINT Metaverse EDP, parfum berteknologi AI.

Rabu, 01 Mei 2024 - 20:55 WIB

HINT Metaverse EDP, Parfum Berteknologi AI Hadir di Shopee Dengan Berbagai Promo Eksklusif

Brand parfum HINT berkolaborasi dengan AI Technology, menghadirkan HINT Metaverse EDP dengan aroma fruity-floral yang futuristik dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih hidup.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya

Rabu, 01 Mei 2024 - 18:50 WIB

Kembali Digelar, Komodo Travel Mart Bakal Dongkrak Sektor Parekraf di Labuan Bajo

Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan…