Cetak Untung di 2019, ZINC Telah Antisipasi Dampak Covid-19 Bagi Perusahaan

Oleh : Herry Barus | Selasa, 02 Juni 2020 - 07:55 WIB

ZINC Telah Antisipasi Dampak Covid-19 Bagi Perusahaan
ZINC Telah Antisipasi Dampak Covid-19 Bagi Perusahaan

INDUSTRY.co.id - Jakarta– PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), Emiten yang bergerak di bidang pertambangan logam dasar (base metal) di Indonesia, mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2019. Per Desember 2019, ZINC berhasil mencatat penjualan sebesar Rp885,1 miliar, atau naik 17,3% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp754,5 miliar.

Sementara laba kotor naik 45,4% yoy menjadi Rp394,9 miliar dan laba bersih melambung 62,3% yoy menjadi Rp178,8 miliar. Dengan demikian, aset Perseroan di tahun 2019 ditutup pada Rp1,4 triliun, naik 8,5% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp1,3 triliun.

Direktur Utama ZINC Harjanto Widjaja mengatakan bahwa pencapaian tersebut tak terlepas dari meningkatnya hasil produksi logam dasar Perseroan melebihi target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sepanjang tahun 2019, ZINC memproduksi ore sebesar 476.000 ton. Produksi tersebut meningkat 39,4% year on year (yoy). Realisasi ini juga melebihi target yang dicanangkan sebesar 450.000 ton. “Untuk tahun ini, ZINC menargetkan produksi ore sebesar 600.000 ton.

Jumlah ini di atas realisasi produksi ore perusahaan di tahun lalu sebesar 476.000 ton. Kami juga mentargetkan penjualan sebesar US$ 50-80 juta untuk produk konsentrat seng dan timbal, namun dikarenakan banyaknya faktor yang berdampak pada ketidakpastian dalam perekonomian Indonesia dan global, kami akan lihat dampaknya lebih jauh setelah bulan Juni terhadap target tahun ini.”

Sebelumnya, menanggapi sentimen penyebaran virus corona atau Covid-19 yang saat ini tengah merebak, Direktur ZINC Hendra Susanto William menyatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi. Perseroan telah melakukan langkah preventif sejak bulan Januari 2020.

“Kami telah menghentikan semua lalu lintas pekerja yang masuk dari Tiongkok sejak Januari untuk kembali bekerja di lokasi, mengingat risiko yang mungkin mereka timbulkan pada pekerja lain. Selain itu, kami juga membangun ruang isolasi di klinik medis di lokasi penambangan dan pelabuhan serta membeli vitamin, persediaan, dan obat-obatan untuk memenuhi ketersediaan bagi karyawan dan keluarga mereka di lokasi penambangan.”

Hendra menambahkan, saat ini ZINC sedang fokus pada bisnis inti, sambil menunggu pandemi stabil sebelum memulai beberapa proyek yang sedang berjalan. Adapun proyek ZINC yang sedang berjalan saat ini diantaranya proyek smelter pemurnian timbal dan pemurnian seng ZINC. Smelter pemurnian timbal milik Perseroan saat ini akan masuk ke tahap commisioning.

“Jika smelter timbal kami sudah melewati tahap commisioning, kemudian tahap berikutnya adalah uji coba produksi secara komersial. Rencananya, smelter pemurnian timbal ZINC memiliki kapasitas sebesar 20.000 ton bullion per tahun. Ketika beroperasi nanti, smelter ini akan menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia.”

Hendra melanjutkan, “Terkait dengan kinerja perusahaan selama kuartal pertama tahun 2020 ini, sentimen COVID-19 membuat harga global komoditas seng (Zn), timbal (Pb), dan perak (Ag) turun. Namun penurunan ini kami prediksi tidak terlalu berpengaruh karena ZINC sudah mengamankan kontrak penjualan hingga bulan Juni 2020 sekitar 35.000 ton logam. Dari kontrak penjualan tersebut, sebanyak 24.000 ton merupakan penjualan konsentrat seng dan sekitar 10.500 ton timbal dan perak,” tutupnya.

PT Kapuas Prima Coal Tbk sendiri merupakan perusahaan tambang yang telah beroperasi sejak tahun 2005 di Kalimantan Tengah. Dari hasil eksplorasi terakhir yang dilakukan perusahaan, ditemukan base metal yakni Galena (PbS) dengan potensi Seng (Zn) dan Timbal (Pb), yang mana dalam konsentrat Timbal (Pb) terdapat pula potensi kandungan Perak (Ag), Emas (Au), dan Tembaga (Cu). Sejak go public pada Oktober 2017, perusahaan menjadi satu-satunya perusahaan publik diIndonesia yang mengeksplorasi Galena (PbS) untuk dijadikan konsentrat Seng (Zn).

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tzuyang

Jumat, 29 Maret 2024 - 18:42 WIB

Jadi Pilihan Youtuber Korea Mukbang, Langkah Awal Sambal Bakar Indonesia Go Internasional

YouTuber cantik asal Korea Selatan, Tzuyang, kembali melakukan aksi mukbang yang membuat heboh jagad dunia maya. Kali ini, perempuan berusia 26 tahun tersebut mukbang 28 menu di Sambal Bakar…

Dana uang tunai

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:58 WIB

Cuan di Bulan Ramadan, BRI Bayarkan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk membayarkan dividen tunai senilai Rp35,43 triliun atau sebesar Rp235 per saham kepada Pemegang Saham pada 28 Maret 2024. Seperti diketahui, sesuai dengan…

Dok. Kemenperin

Jumat, 29 Maret 2024 - 15:05 WIB

Kemenperin Dorong Pelaku IKM Berperan Mengisi Potensi Pasar Kendaraan Listrik

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen untuk terus mendukung percepatan dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di tanah air. Salah satu upaya strategisnya adalah mendorong…

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:56 WIB

Catat Kinerja Gemilang, Menperin Agus: Investasi Sektor Mamin Diminati Investor Nasional Dan Global

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan kontribusi sektor tersebut terhadap…

Model Kecantikan

Jumat, 29 Maret 2024 - 14:25 WIB

Penuhi Segala Persiapan Dalam Menyambut Hari Raya Kemenangan bersama Shopee Big Ramadan Sale

Dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan dan menyambut Hari Raya Kemenangan, selain mempersiapkan aspek dari dalam diri, terdapat berbagai persiapan lain yang kerapdilakukan untuk merayakan…