Harga Ayam Terjun Bebas, Peternak Rakyat Menilai Dirjen PKH Gagal Atur Supply dan Demand

Oleh : Kormen Barus | Minggu, 19 April 2020 - 09:56 WIB

Peternak ayam
Peternak ayam

INDUSTRY.co.id, Jakarta-Dua bulan terakhir ini harga ayam hidup di tingkat peternak sudah terjun bebas jauh di bawah harga produksi peternak (HPP) sebesar Rp 18.000 per kilogram. Harga ayam hidup bahkan pernah mencapai Rp 7.000 per kilogram.

Merasa suara mereka tidak didengar oleh Kementerian Pertanian, kelompok peternak rakyat di bawah Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia) mendatangi Komisi IV DPR untuk mengadukan nasibnya.

“Jatuhnya harga ayam hidup ini karena Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan gagal mengatur supply dan demand. Dia tidak bisa lari dari tanggung jawab dengan mengatakan bahwa masalah harga bukan tupoksinya. Menurut hukum ekonomi harga kan sangat tergantung pada supply. Nah, Dirjen PKH ini tidak bisa mengatur supply,” kata Parjuni, peternak rakyat yang juga adalah Ketua Pinsar Pedaging Jawa Tengah.

Untuk mengontrol supply ayam, Ditjen PKH sudah mengeluarkan instruksi pemotongan telur tetas (cutting hatching egg).

Tetapi tampaknya pengawasan di lapangan lemah sehingga tidak ada yang bisa memastikan bahwa perusahaan dan peternak benar-benar melakukan cutting. Berdasarkan perhitungan Pinsar setiap minggu paling tidak harus ada cutting sebesar 20-25 juta.

Selama ini Dirjen PKH hanya mengandalkan laporan dari perusahaan dan peternak secara online, sementara pengawasan langsung di lapangan sangat lemah.

BPS menetapkan kebutuhan ayam per orang per tahun adalah 13 kilogram yang menjadi dasar perhitungan produksi ayam yang harus dihasilkan peternak setiap bulan, yaitu sekitar 245-250 juta ton. 

Yang terjadi selama ini adalah pasokan yang berlebih, lebih dari 260 juta ton, karena kesalahan perhitungan. Perhitungan mengenai pasokan ini sudah harus dilakukan 2 tahun sebelumnya ketika memutuskan quota impor GPS (buyut bibit ayam).

Dan ini sebetulnya mudah diatur karena hanya ada kurang dari 10 perusahaan yang memiliki ijin impor GPS.

Parjuni meminta Menteri Pertanian untuk segera mengevaluasi kinerja Ketut Diarmita sebagai Dirjen PKH.

“Saya tidak mengerti mengapa Menteri Pertanian masih mempertahankan Dirjen PKH yang sudah terbukti gagal menjaga supply ayam yang mengakibatkan jatuhnya harga ayam di tingkat peternak. Menteri harus mengultimatum Dirjen PKH. Kalau dalam waktu 35 hari, yaitu sesuai dengan usia ayam, dia masih tidak bisa mengatur supply maka harus ditunjuk Dirjen yang baru," pungkasnya. 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…