Rencana Perampingan BUMN Konsekuensi Buruk bagi Para Pekerja

Oleh : Ridwan | Kamis, 09 April 2020 - 10:50 WIB

Kantor Kementerian BUMN. (Istimewa)
Kantor Kementerian BUMN. (Istimewa)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Perampingan perusahaan pelat merah yang dilakukan Kementerian BUMN dikhawatirkan membawa konsekuensi buruk bagi para pekerja.

Apalagi, kebijakan itu bakal menyasar 70 persen dari 128 BUMN dengan 800 entitas anak dan cucu usaha yang terafiliasi.

Di tahun ini, akan ada tiga perseroan yang mulai menjalani perampingan. PT Garuda Indonesia bakal menutup enam cucu usaha, PT Pertamina akan melikuidasi dan mendivestasikan 25 anak dan cucu usaha, sementara PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) melikuidasi 20 anak dan cucu usaha.

VP Corporate Communications Telkom Arif Prabowo mengatakan, konsolidasi terhadap 20 anak perusahaan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2021.

"Ditargetkan 7 diantaranya akan diselesaikan di tahun 2020," tuturnya dilansir Tirto.id Kamis (9/4/2020).

Kendati demikian, ia belum dapat membeberkan perusahaan mana saja yang akan terdampak mengingat proses konsolidasi memerlukan due diligence terlebih dahulu. Yang jelas, pemangkasan jumlah anak dan cucu usaha itu sejalan dengan rencana perusahaan untuk mengembangkan portofolio bisnis ke arah digital serta menciptakan pertumbuhan yang optimal baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam teleconference bersama wartawan dan Menteri BUMN, Jumat (3/4/2020) pekan lalu, menyatakan pemangkasan ini ditujukan untuk mengurangi beban keuangan perusahaan.

Ia menyebut ada sederet anak usaha lain yang ikut dikonsolidasikan ke dalam Garuda. Salah satunya terkait bisnis charter pesawat. Ia bilang bisnis ini sempat dibuat tetapi kemudian akan dibatalkan oleh manajemen yang baru lantaran tidak efisien dan berpotensi menambah birokrasi yang tak perlu.

Bisnis lainnya yang terdampak adalah training center. Awalnya Garuda berharap bisa memberi sertifikasi kepada pilot hingga awak kabin seluruh Indonesia sampai luar negeri. Namun, bisnis ini lagi-lagi lebih banyak mudaratnya.

Adapun Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, mengatakan bahwa pemangkasan anak dan cucu usaha yang dilakukan perseroannya tak akan berdampak pada perumahan karyawan.

"Tidak ada layoff. Untuk perusahaan divestasi seluruh karyawan tetap direkrut," ucap Nicke.

Di samping itu, ia juga memastikan anak usaha Pertamina terutama yang bergerak di hulu migas tak akan terganggu. Pasalnya tiap wilayah kerja (WK) memang perlu dibuatkan perusahaan hulu tersendiri.

Namun, bila kontrak atau Production Sharing Contract (PSC) sudah selesai, maka perusahaan itu pasti dibubarkan. Lalu perusahaan yang tak akan terganggu termasuk anak usaha Pertamina di bidang Independent Power Producer (IPP). Ia bilang secara regulasi, IPP harus dibuat untuk menyediakan listrik secara mandiri.

"Kalau sudah selesai (konsensi) build operate transfer (BOT) akan kami tutup juga," imbuhnya.

Ketar-ketir Para Pekerja

Meski ada jaminan bahwa perampingan BUMN tak banyak berdampak pada pekerja, terutama PHK, sejumlah karyawan mulai ketar-ketir dengan rencana yang dilancarkan kementerian.

Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Ari Gumilar, mengatakan, perlu ada kepastian perusahaan mana saja yang akan ditutup. Hal ini penting agar para karyawan dapat mempersiapkan diri dengan tugas dan penempatan di perusahaan baru.

Ada pun soal pemutusan hubungan kerja, ia yakin hal tersebut tak akan dilakukan Pertamina lantaran selama ini penutupan perusahaan adalah hal yang lumrah dilakukan terhadap perusahaan migas yang telah selesai beroperasi.

"Kalaupun kemarin ada opsi untuk likuidasi anak usaha itu anak usaha yang secara organisasi tidak ada pekerjaannya tapi badan usahanya masih ada," ucapnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Strategi pemasaran (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 22:57 WIB

Strategi Dalam Mempengaruhi Perilaku Pembelian Pelanggan

Dalam pasar yang kompetitif saat ini, memahami dan mempengaruhi perilaku pembelian pelanggan sangat penting agar bisnis dapat berkembang. Dengan munculnya teknologi baru dan berkembangnya preferensi…

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

Arta Monica Pasaribu, S.IP – President University Mahasiswa S2 MMT

Selasa, 23 April 2024 - 17:30 WIB

Strategi Marketing Dinamo Listrik Buatan Lokal untuk Mendukung Net Zero Emission

Tidak dapat dipungkiri ternyata penggunaan kendaraan listrik seperti motor listrik sangat tumbuh dengan cepat. Pemerintah mencatat keberadaan motor dan mobil yang berbasis listrik di sini naik…