Jangan Dorong Rakyat

Oleh : Fahri Hamzah | Rabu, 13 Maret 2019 - 20:00 WIB

Capres Prabowo Subianto (Foto Dok Industry.co.id)
Capres Prabowo Subianto (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Kalau mau tau beda antara Prabowo dengan petahana, lihat kejadian di Cianjur itu. Sang jenderal takkan membiarkan ada kezaliman di depan matanya. Dia ambil tindakan. Tapi tindakannya itu dipotret sebagai kejahatan. Ia difitnah karena sikapnya. Mereka ciptakan phobia.

Itulah Prabowo yang saya kenal sejak saya kuliah. Itulah yang membuatnya berbeda dengan elit ORBA yang pekerjaannya menjilat pantat pak Harto. Dia tidak pernah diam melihat hal-hal yang janggal. Dia katakan dan mengambil tindakan. Dalam sistem feodal karakter ini gak cocok.

Sebaliknya, pemimpin yang dikelilingi “Asal Bapak Senang” sebagai prinsip dalam feodalisme maka orang-orang di sekitarnya menciptakan Comfort Zone dan menjaga agar realitas terdistorsi. Akhirnya pemimpin hidup dalam sangkar emas yang nyaman dan memisahkannya dengan rakyat.

Di sekitar pemimpin feodal lahir para penjilat. Setiap hari mereka bikin laporan, “beres pak, semua sudah ditangani, bapak tenang saja, biar kami selesaikan”. Begitulah setiap hari mereka membuat laporan yang membuat pemimpin feodal itu kapalan dan tak lagi punya rasa.

Waktu rakyat digusur, mereka melapor, “tenang pak presiden, lanjutkan bikin tol dan infrastruktur pakai pinjaman asing itu, rakyat senang karena mendapatkan ganti untung”. Lalu mereka membungkam berita, menutup suara dan menyogok orang-orang supaya diam atau mengancam.

Waktu ada bencana, pemimpin itu datang ke tengah rakyat yang berbaris menunggu nasib. Lalu ia berpidato di depan rakyat dan pejabat, “bagaimana penyelesaian korban dan bencana?”. Serentak mereka menjawab, di depan rakyat: “siap, seminggu, ada yg terdengar, sebulan”. Siap!

Betapa senangnya rakyat mendengar kesigapan para pejabat utama di depan mereka, rasanya ringan. Tapi waktu berjalan,pemimpin dan pejabat pergi meninggalkan mereka tanpa beban. Sementara rakyat tinggal mendekam dibalik tenda dengan janji yang tak pernah sampai.

Demikianlah dunia penegakan hukum, orang-orang yang menjilat presiden datang dengan agenda, “kami Sudah hadapi semua musuh bapak, mereka memang terbukti melanggar hukum pak, memang musuh bapak itu semua pelanggar hukum, pembohong dan pembuat hoax, tenang saja kami akan hadapi”.

Pemimpin feodal itu sumringah. Rasanya ia menemukan seluruh alasan untuk berkuasa kembali. Karena menurut orang di sekitarnya hanya dia yang pantas. Tak ada lagi. “Bapak adalah kesempurnaan dan keberkahan bagi bangsa ini, bagaimana nasib bangsa ini tanpa bapak?”.

Ada seorang penyidik anti korupsi, disiram air keras, ada ulama yang diburu, seorang nenek tua dibui, artis ditahan di kamp konsentrasi dan banyak lagi. Kasus seperti ini, apabila ditagih, pemimpin bilang, jangan bicara kriminalisasi lapor saja, kita harus percaya hukum.

Rakyat dan kaum intelektual terkunci. Entah apa lagi cara kita mengingatkan feodalisme yang bangkit kembali. Karena media bungkam, media sosial kena ITE, mimbar kampus koyak, dan mahasiswa telah tiada. Maka, untung ada emak-emak. Yang punya agenda mengganti penguasa.

Ini sebulan lagi.

Mari hentikan feodalisme.

Kalau negeri ini masih mau punya harapan. Hentikan kepemimpinan yang membangun kultur “Asal Bapak Senang”.

Penulis : Fahri Hamzah

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Danamon dan Central Park Mall Berkolaborasi Perkuat Ekosistem Finansial

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:15 WIB

Danamon dan Central Park Mall Berkolaborasi Perkuat Ekosistem Finansial

Sebagai bagian dari komitmen untuk mengembangkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) menjadi grup keuangan terkemuka, dengan profitabilitas yang berkelanjutan, Danamon terus melakukan berbagai…

Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema 'Biaya Kuliah Tinggi, Pinjaman Pendidikan Jadi Solusi?', Senin (18/3).

Selasa, 19 Maret 2024 - 07:15 WIB

Wow! Kabar Baik bagi Mahasiswa yang tidak mendapatkan KIP, Pemerintah Bakal Siapkan Pinjaman Lunak Tanpa Bunga

Jakarta, FMB9 - Pemerintah tengah mengkaji pinjaman sangat lunak untuk mahasiswa sebagai solusi pendanaan pendidikan di perguruan tinggi. Masih belum terjangkaunya biaya pendidikan tinggi bagi…

Menteri Basuki Tegaskan Komitmen Kementerian PUPR Gunakan Produk Dalam Negeri

Selasa, 19 Maret 2024 - 06:15 WIB

Menteri Basuki Tegaskan Komitmen Kementerian PUPR Gunakan Produk Dalam Negeri

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono terus mendorong pemanfaatan produk dalam negeri dalam pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kanan) berinteraksi dengan pelanggan GraPARI TelkomGroup Medan dalam rangkaian acara Safari Ramadan sebagai bagian dari program TelkomGroup Siaga RAFI (Ramadan Idul Fitri) 2024 di Medan, beberapa waktu lalu.

Selasa, 19 Maret 2024 - 05:33 WIB

Safari Ramadan 1445 H TelkomGroup: Tinjau Kesiapan Infrastruktur Layanan Telekomunikasi dan Salurkan Bantuan CSR

Bersamaan dengan momentum Ramadan dan Idul Fitri 1445 H, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali melaksanakan kegiatan tahunan Safari Ramadan sebagai bagian dari program TelkomGroup…

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan Dankodiklat TNI

Selasa, 19 Maret 2024 - 05:33 WIB

Panglima TNI Pimpin Serah Terima Jabatan Dankodiklat TNI

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI, dari Letjen TNI Eko Margiyono kepada…