Pilihan Investasi Reksa Dana di Saat Kondisi Pasar Masih Fluktuatif

Oleh : Herry Barus | Senin, 15 Oktober 2018 - 08:15 WIB

PT Bank Commonwealth (Foto Ist)
PT Bank Commonwealth (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta– Kondisi pasar masih relatif volatile seiring dengan penerapan tarif lanjutan dari Amerika Serikat terhadap barang impor dari Tiongkok, yang juga dibalas dengan tarif lanjutan Tiongkok terhadap Amerika Serikat. Di tengah kondisi pasar yang masih fluktuatif ini, Bank Commonwealth merekomendasikan reksa dana sebagai pilihan utama di bulan Oktober untuk investasi jangka panjang.

Bulan lalu, bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya sebesar 25bps ke rentang 2,00%-2,25%.  Hal tersebut direspon oleh Bank Indonesia dengan kembali menaikan suku bunga acuan 7-days reverse repo  sebesar  25bps ke level 5,75% sesuai dengan komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan  pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Pelemahan mata uang Indonesia Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menjadi sentimen negatif terhadap pergerakan pasar saham maupun pasar obligasi Indonesia.  Pelemahan yang disebabkan oleh cepatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat, sentimen negatif emerging market dan kenaikan harga minyak ini sudah diantisipasi oleh Indonesia diantaranya dengan menaikkan suku bunga acuan, kebijakan B20 untuk menghemat impor bahan bakar minyak, dan aturan mengenai revisi tarif pajak penghasilan atas barang  impor.

Lebih lanjut, tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok diperkirakan akan sedikit mereda seiring dengan akan dilaksanakannya mid-term election di Amerika Serikat pada awal November 2018 karena Presiden AS Donald Trump diperkirakan akan lebih meredam aksinya terutama terkait perang dagang tersebut. Di bulan Oktober ini juga, investor akan fokus pada hasil laporan keuangan emiten kuartal III-2018.

Sementara, dari sisi domestik, perhelatan dua acara besar internasional yakni pertemuan tahunan IMF-World Bank di Bali dan Asian Para Games di Jakarta diharapkan dapat menjadi magnet untuk mengundang kembali dana investor asing yang sempat keluar dengan melihat Indonesia sebagai negara dengan fundamental yang kuat dan memiliki kemampuan untuk mengelola nilai tukar yang sedang melemah.

Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat yang positif memungkinkan bagi The Fed untuk kembali menaikkan suku bunga di penghujung tahun 2018. “Kenaikan suku bunga yang disertai oleh pertumbuhan ekonomi memberikan sentimen positif untuk pasar saham sehingga untuk nasabah dengan profil risiko growth masih mempertahankan porsi saham di 70%,” kata Ivan Jaya, Head of Wealth Management & Retail Digital Business Bank Commonwealth.

Ivan menambahkan, reksa dana saham merupakan pilihan tepat untuk nasabah yang memiliki rencana investasi jangka panjang dan memiliki profil risiko yang tinggi dengan kondisi pasar saat. Namun, jika investasi hanya akan dilakukan dalam waktu singkat, investasi reksa dana pasar uang tepat untuk dilakukan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk investasi dua bulan ke depan adalah hasil laporan keuangan emiten kuartal III-2018 yang jadwalnya dimulai tanggal 12 Oktober 2018 untuk Indonesia, isu perang dagang lanjutan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta mid-election AS pada bulan November 2018.

Di sisi lain, agar nasabah dapat mengoptimalkan imbal hasil investasinya di tengah kondisi pasar yang makin dinamis, Bank Commonwealth menyediakan layanan wealth management yang dinamakan Dynamic Model Portfolio. Layanan ini akan mengumpulkan berbagai informasi pasar, memilah mana yang paling relevan untuk setiap nasabah berdasarkan profil risiko dan tujuan investasi mereka, kemudian memberikan saran terkait penempatan portofolio aset-nya.

Dengan layanan ini, nasabah bisa menggerakkan asetnya secara dinamis, tidak harus sama dengan proporsi investasi yang ditentukan di awal. Investasi disesuaikan tidak hanya berdasarkan profil risiko Nasabah, namun juga risiko pasar ke depannya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Jakarta Pet Expo, Pameran Dagang Internasional Kebutuhan Perawatan Hewan Kesayangan Hadir di Jakarta

Rabu, 08 Mei 2024 - 21:02 WIB

Pengumuman! Bagi yang Punya Hewan Kesayangan, Segera Hadir di Jakarta Pet Expo, Pameran Dagang Internasional Kebutuhan Perawatan Hewan

Jakarta- PT Songolas Exhibition Services (19 Events) untuk pertama kalinya akan menggelar Jakarta Pet Expo (JPE) 2024, sebuah pameran dagang internasional (Business to Business) untuk kebutuhan…

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir untuk Lengkapi Kebutuhan Audio Visual dan Musik di Indonesia

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:53 WIB

Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) Pameran Dagang Internasional, Hadir Lengkapi Kebutuhan Musik Indonesia

Jakarta– Jakarta Audio Video Music Expo (JAVME) 2024 untuk pertama kalinya akan digelar pada 27-30 November 2024 di Hall B3, JIExpo Kemayoran, Jakarta.

Singapore Tourism Board (STB) meluncurkan kampanye pemasaran global untuk memperkuat posisi Singapura sebagai destinasi MICE.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:46 WIB

Perkuat Posisi Singapura Sebagai Destinasi MICE, STB Luncurkan Kampanye Global

Kampanye global yang diluncurkan STB turut mengundang penyelenggara acara MICE dari Indonesia untuk mempertimbangkan Singapura sebagai destinasi MICE unggul yang dapat memberikan hasil berdampak,…

Press conference di Gedung Perpustakaan Nasional terkait Rakornas dan HUT ke-44 Perpusnas.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:21 WIB

Rayakan HUT Ke-44 Perpusnas, Ini Rangkaian Acara Yang Dilaksanakan Tanggal 7-31 Mei 2024

Rayakan HUT ke-44, Perpusnas menggelar sebanyak 27 rangkaian kegiatan akan dilaksanakan mulai 7-31 Mei 2024.

Sekretaris Utama Perpusnas (jas hitam, dua kanan) paparkan rencana Rakornas yang akan digelar Perpusnas.

Rabu, 08 Mei 2024 - 20:10 WIB

Gelar Rakornas, Perpusnas Akan Bahas Tiga Program Besar di 2024

Di Rakornas 2024 yang akna digelar tanggal 14-15 Mei 2024, Perpusnas akan membahas tiga program besar yang menjadi fokus utama Perpusnas pada 2024.