Pemerintah Berencana Tambah Sektor Jasa Kena Tarif Nol Persen

Oleh : Herry Barus | Kamis, 04 Oktober 2018 - 11:15 WIB

Dirjen Pajak Robert Pakpahan
Dirjen Pajak Robert Pakpahan

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Pemerintah akan menambah sektor-sektor jasa yang dikenakan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) nol persen alias dibebaskan dari pajak, dimana saat ini baru tiga sektor jasa yang dikenakan tarif nol persen.

"Kami sedang meredefinisikan perlakuan jasa yang dikonsumsi di luar negeri, bahkan ada asumsi ekspor jasa ada yang kena PPN. Dalam waktu dekat mudah-mudahan kami terbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang menambah lagi beberapa jenis jasa dikenakan tarif nol persen, sehingga semua input atau pajak masuk yang terkait dengan jasa tersebut bisa dikreditkan," kata Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan saat jumpa pers di Jakarta, Rabu )3/10/2018)

Berdasarkan informasi yang beredar, pemerintah merencanakan penambahan enam jenis jasa lagi yang akan diberikan tarif PPN nol persen, yakni jasa teknoogi dan informasi, jasa penelitian dan pengembangan, jasa persewaan alat angkut, jasa pengurusan transportasi, jasa profesional dan jasa perdagangan.

"Kami sedang godok lebih dari tiga jasa yang dikirim atau diekspor ke luar negeri supaya kena tarif nol persen sehingga kalau pajak keluarannya nol, persen pajak-pajak masukan yang dia pernah bayar dalam rangkaian terbitkan jasa tersebut boleh dikreditkan dan diminta kembali dari pemerintah. Jadi itu yang sedang kita godok. Ada tambahan enam sampai tujuh sektor jasa yang kena nol persen," ujar Robert.

Sebelumnya, Kepala Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri ( Kadin) Didik Rachbini seperti dilansir Antara menilai penetapan PPN dapat menghambat ekspor di sektor jasa.  Ekspor di sektor jasa dinilai mampu memberikan devisa yang besar untuk pemerintah. Untuk menghasilkan devisa yang lebih besar, ia menilai sektor tersebut tidak perlu dipajakin.

Ia mendorong agar pemerintah memberikan tarif PPN nol persen kepada ekspor jasa yang potensial agar mampu menghasilkan devisa. Pemerintah saat ini mengenakan tarif PPN sebesar 10 persen bagi sektor ekspor jasa. Hanya tiga jenis jasa yang dikenakan PPN dengan tarif nol persen, yakni jasa maklon, jasa perbaikan dan perawatan barang bergerak, serta jasa konstruksi.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Upacara Peringatan HUT Kopassus Ke-72

Selasa, 30 April 2024 - 14:56 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Pimpin Upacara Peringatan HUT Kopassus Ke-72

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si., memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-72, bertempat di Lapangan Markas Kopassus Cijantung,…

Sandra Rachmadany Script writer Cantik Yang Bermimpi Jadi Artis Populer

Selasa, 30 April 2024 - 14:31 WIB

Sandra Rachmadany Script writer Cantik Yang Bermimpi Jadi Artis Populer

Sejak kecil Sandra Rachmadany sudah bermimpi menjadi seorang artis beken, namun karena tinggalnya di Solo, sehingga belum ada kesempatan. Namun ia tidak kehilangan akal, Sandra pun pilih sekolah…

Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS

Selasa, 30 April 2024 - 14:19 WIB

IHC dan Singhealth Tandatangani Perjanjian Untuk Berkolaborasi Dalam Meningkatkan Perawatan Pasien

PT Pertamina Bina Medika – Indonesia Healthcare Corporation (IHC), sebuah holding RS BUMN, menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan SingHealth, grup layanan kesehatan masyarakat…

Temu Industri 2

Selasa, 30 April 2024 - 14:02 WIB

Penuhi Kebutuhan Tenaga Kerja Kompeten, Unit Pendidikan Kemenperin Aktif Jalin Kemitraan Strategis dengan Industri

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong unit pendidikan vokasi binaannya agar aktif menjalin kerja sama dengan berbagai mitra potensial khususnya sektor industri. Hingga saat…

Dari ki-ka: Direktur Teknologi Informasi BSI Saladin Dharmanugraha Effendi, Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Direktur Keuangan & Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho, Direktur Penjualan & Distribusi BSI Anton Sukarna, dan Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumansyah saat penyampaian kinerja triwulan I 2024

Selasa, 30 April 2024 - 13:57 WIB

BSI Cetak Laba Impresif Rp1,71 Triliun Hingga Maret 2024

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mampu menjaga kinerja positif dan berhasil mencetak laba senilai Rp1,71 triliun pada kuartal I/2024, di tengah tantangan dan kondisi ekonomi global yang fluktuatif.…