Tsingshan-Bintang Delapan Tunda Rencana Investasi Smelter

Oleh : Hariyanto | Selasa, 07 Februari 2017 - 14:12 WIB

Bintangdelapan Group (ist)
Bintangdelapan Group (ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Keputusan Pemerintah membuka kembali keran ekspor mineral membuat Tsingshan-Bintang Delapan Group menunda rencana investasi smelter nikel kadar rendah.

CEO Tsingshan Bintangdelapan Group, Alexander Barus mengatakan, Proses konstruksi smelter kadar rendah di Kawasan Industri Morowali seharusnya dimulai pada Januari 2017.

"Namun, keputusan pemerintah mengizinkan ekspor nikel kadar rendah membuat calon investor memutuskan untuk mengkaji kembali rencana pembangunan smelter senilai US$310 juta tersebut," kata CEO Tsingshan Bintangdelapan Group, Alexander Barus di Jakarta, Selasa (7/2/2017).

Menurut Alexander, pabrik smelter nikel kadar rendah di Morowali adalah proyek investasi PT Tsingshan Steel Indonesia. Perusahaan berencana membangun smelter untuk memproses mineral berkadar nikel 1% hingga 1,2% menjadi nickel pig iron (NPI) berkadar nikel 2% dengan kapasitas produksi 500.000 ton per tahun.

"Keputusan pemerintah memberikan peluang ekspor nikel kadar rendah tidak hanya menyebabkan penundaan pembangunan smelter kadar rendah. Ekspor nikel kadar rendah Indonesia bisa menghidupkan kembali pabrik pengolahan dan pemurnian di Tiongkok yang berhenti berproduksi karena kekurangan pasokan, termasuk pabrik milik induk usaha Tsingshan di Tiongkok," ujarnya.

Ia menambahkan, fasilitas pengolahan di Morowali saat ini sudah berproduksi mengolah sekitar 9 juta ton nikel mentah per tahun. Kapasitas tersebut memberikan hak bagi produsen di Morowali untuk mengekspor hingga 6,3 juta ton nikel mentah berkadar 1,7% setiap tahun.

"Jika nikel mentah bisa diekspor, kami tidak perlu lagi bangun. Tinggal kirim ke Tiongkok karena di sana ada pabrik yang menganggur dan investasi di dalam negeri bisa tidak terlaksana," ujar Alexander.

Alexander menegaskan, pihaknya meminta pemerintah menjalankan Undang-Undang No.4/2009 yang mewajibkan perusahaan pemegang izin pertambangan melakukan aktivitas pengolahan dan pemurnian di dalam negeri.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…