IEA Beri Catatan Positif Reformasi Subsidi Energi

Oleh : Dina Astria | Rabu, 18 Juli 2018 - 11:20 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 255 Megawatt (MW) di tahun depan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong penambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 255 Megawatt (MW) di tahun depan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja).

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol menyampaikan hasil positif atas reformasi subsidi energi yang telah dilakukan Indonesia.

Fatih di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jakarta, Selasa, menilai, langkah Pemerintah Indonesia dalam mengelola subsidi energi beberapa tahun terakhir telah berada pada jalur yang benar.

Meski begitu, Pemerintah harus mempertimbangkan secara matang dalam memberikan subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak menerima. Jika dilakukan dengan hati-hati, pengelolaan subsidi ini diyakini akan menjadi 'karpet merah' bagi kemajuan pengelolaan sektor energi dan mineral.

"Jika subsidi itu memang diperlukan, maka perlu didesaian case by case dengan target yang jelas," saran Fatih.

Di samping itu, tandas Fatih, Pemerintah harus mempertimbangkan kondisi global seiring menguatnya permintaan minyak dunia yang lebih tinggi dibandingkan dengan produksinya. Bila tidak segera direspon, hal ini akan berdampak pada penggunaan energi yang boros serta membuat keuangan negara kurang efisien.

"Menguatnya harga minyak jadi alasan utama bagi beberapa negara untuk berpikir ulang dalam menentukan pemberian subsidi atau tidak. Di ASEAN, Pemerintah semestinya berhati-hati dengan subsidi, karena dapat membuat inefisiensi dalam penggunaan energi," ungkap Fatih.

Meski begitu, Fatih memberikan sisi positif bagi pemberian subsidi energi lantaran mampu mempermudah daya beli masyarakat kurang mampu.

"Pemberian subsidi memberikan dampak ganda. Subsidi memberi ruang inefisien dalam sistem ekonomi dan energi, tapi di sisi lain berguna untuk melindungi masyarakat yang paling miskin," jelasnya.

Sebagai informasi, analisa IEA menyebutkan bahwa konsumsi subsidi energi di negara-negara ASEAN telah mengalami penurunan sejak tahun 2015. Nilai subsidi energi di negara ASEAN ditaksir turun dari 500 miliar dolar AS di tahun 2012 menjadi 270 miliar dolar di tahun 2016.

Di Indonesia sendiri, subsidi energi dalam 3 tahun terakhir dipangkas sebesar Rp635 triliun atau 66 persen dibandingkan tiga tahun sebelumnya, dan dialokasikan untuk belanja yang lebih produktif.

Pada tahun 2016, realisasi subsidi energi hanya sebesar Rp106,8 triliun. Angka ini turun drastis dibandingkan dengan tahun 2014 dimana subsidi energi mencapai Rp341,8. Sebelumnya, pada tahun 2012 dan 2013 subsidi energi berturut-turut Rp306,5 triliun dan Rp310 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:06 WIB

Moshiro Hadir di BeautyFest Asia di Lima Kota

Festival kecantikan terbesar di Asia Tenggara, BeautyFest Asia 2024. Tahun ini, BeautyFest Asia siap memukau para penggemar kecantikan di lima kota! Acara perdana dimulai di hotel bergengsi…

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…