Inilah Tiga Strategi Kemenperin Hadapi Lonjakan Impor Baja dari China

Oleh : Ridwan | Rabu, 07 Maret 2018 - 13:05 WIB

Industri Besi dan Baja (Ist)
Industri Besi dan Baja (Ist)

INDUSTRY.co.id -Jakarta, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Harjanto memastikan kebijakan Amerika Serikat akan membuat produsen baja China mengalihkan ekspornya ke negara lain, termasuk Indonesia. Karena itu, pihaknya mengkaji beberapa upaya untuk menekan impor baja dari China.

"Salah satunya mengenai Permendag Nomor 22 Tahun 2018 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya, kami akan mencoba membangun database sebagai panduan ke Kementerian Perdagangan apa saja produk baja yang sudah diproduksi dalam negeri, mana yang masih kurang dan mana yang boleh diimpor," ujar Harjanto di Jakarta (7/3/2018).

Selain itu, tambahnya, pihaknya akan melakukan pencegahan pelarian tarif atau kode HS baja paduan. Selama ini produsen baja China banyak menggunakan celah bea masuk baja paduan sebesar nol persen untuk memasukkan produk baja karbon ke Indonesia yang dilapisi dengan boron.

"Kita akan dibicarakan dengan kementerian dan lembaga terkait karena impor baja paduan meningkat luar biasa. Baja paduan ini kan untuk otomotif dan alat berat, tetapi aplikasi dipakai untuk konstruksi dan sebagainya," jelasnya.

Upaya terakhir adalah dengan mewajibkan sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk produk baja. Dengan demikian, produk baja yang tidak memiliki sertifikat TKDN tidak dapat ikut tender.

"Itu pemikiran yang ada sekarang ini, perlu dukungan kementerian dan lembaga lain serta industri untuk menekan impor baja," katanya.

Seperti diketahui, pada pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donuld Trump mengumumkan, AS akan memberlakukan tarif impor baja 25 persen dan aluminium 10 persen dari seluruh dunia pada pekan ini.

Selain China, negara produsen baja lainnya, seperti Eropa juga kena dampaknya. Mereka berjanji akan mengenakan tarif tinggi untuk produk AS.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…