Genjot Hilirisasi Mineral Tambang, Kadin Dorong Pengembangan Industri Logam Dasar
Oleh : Ridwan | Rabu, 07 Februari 2018 - 14:30 WIB

FGD Kadin (Hariyanto/INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong adanya konsistensi keberpihakan kebijakan untuk membangun hilirisasi mineral tambang dan pengembangan industri logam dasar.
Hal ini sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015-2035 yang disahkan melalui Peraturan Pemerintah RI No. 14/2015.
Ketua Komite Tetap Industri Logam, Mesin dan Alat Transportasi (Darat, Laut, dan Udara), I Made Dana Tangkas menilai RIPIN telah mengamanatkan hilirisasi mineral tambang dengan percepatan pembangunan smelter, maka proses industrialisasi Indonesia akan selangkah lebih maju.
"Implementasi RIPIN tentunya harus ada dukungan semua pihak, Misalnya Masalah sarana infrastruktur dan pasokan listrik yang belum memadai masih menjadi salah satu kendala utama dalam pembangunan smelter, maka perlu dukungan dan keberpihakan pemerintah," ungkap Made dalam acara "FGD Membangun Industri Nasional Berkelanjutan sektor Industri Logam Dasar dan Mineral Tambang" yang diselenggarakan Kadin Indonesia di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Menurutnya, suksesnya hilirisasi mineral tambang harus ditandai dengan terserapnya produk smelter dalam negeri oleh industri hilir berbasis mineral logam seperti industri logam dasar.
"Tanpa adanya industri manufaktur berbasis mineral logam, maka hilirisasi mineral tambang tetap tidak akan memberikan nilai tambah yang lebih tinggi," terangnya.
Lebih jauh, Made menjelaskan, saat ini pertumbuhan industri logam masih terhambat oleh biaya produksi dan bahan baku yang masih harus diimpor. Biaya produksi industri logam dasar mengalami kendala berupa harga gas alam di Indonesia yang tinggi mencapai US$ 9,5 per MMBTU. Harga tersebut masih lebih mahal dibanding di Jepang dan Rusia yang hanya US$ 6,3 per MMBTU. Begitu pula bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN.
"Ada hambatan lainnya, industri logam dasar itu awal dari progam hilirisasi yang berbasis mineral logam, dan hingga kini belum diatur lebih lanjut sektor yang berwenang membuat regulasi," ungkap Made
Peran Pemerintah melalui BUMN, lanjut dia, juga masih kurang dalam Pembangunan Industri berbasis mineral logam. "BUMN perlu bersatu dan hadir secara khusus untuk membangun industri logam dasar dan industri hilirnya," katanya.
Meski demikian, lanjut Made, di balik hambatan yang ada pihaknya menilai Indonesia memiliki peluang yang sangat potensial untuk mengembangkan hilirisasi, misalnya Industri baja sebagai salah satu komponen utama dari industri logam dasar yang diperkirakan masih akan terus tumbuh dengan rata-rata 6 % per tahun sampai tahun 2025.
Hal ini karena tingginya permintaan bahan baku untuk sektor konstruksi yang tumbuh 8,5 %, sektor otomotif tumbuh 9,5%. "Diperkirakan Indonesia masih harus mengimpor sebanyak 5,4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan yang mencapai 12,94 juta ton per tahun," tutur Made.
Baca Juga
Bersama Mendag Zulkifli, KRAS Lepas Ekspor 30.000 Ton Baja ke Italia
ANTAM Targetkan Produksi dan Penjualan Logam Mulia Positif Pada Tahun…
Hingga Akhir Januari 2023, Realisasi Investasi Smelter AMMAN Sudah…
Anak Perusahaan KRAS Segera Bangun WTP Konstruksi Baja 600 Liter/Detik
ISSC Optimis Industri Besi Baja Bakal Terus Bertumbuh Seiring Agresifnya…
Industri Hari Ini

Minggu, 28 Mei 2023 - 18:33 WIB
Fordigi Goes to Campus UGM Yogyakarta
Forum Digital BUMN (Fordigi) sebagai mitra Kementerian Badan Usaha Milik Negara berkeliling ke kampus-kampus dengan program “Fordigi Goes to Campus” untuk menggali talenta-talenta digital…

Minggu, 28 Mei 2023 - 18:15 WIB
Tender 4 Proyek PLTMG Dinilai Ada Kejanggalan, CERI Desak Penegak Hukum Turun Tangan
CERI menilai tender 4 proyek PLTMG ada kejanggalan karena menggugurkan perusahaan berpengalaman, dan loloskan perusahaan tak berpengalaman. Penegak hukum diharapkan turun mengusutnya.

Minggu, 28 Mei 2023 - 16:32 WIB
Laporan Keberlanjutan 2022 Multi Bintang Indonesia: Selangkah Lebih Dekat Mencapai 100% Energi Terbarukan
PT Multi Bintang Indonesia Tbk, bagian dari the HEINEKEN Company, produsen merek bir premium internasional Heineken® dan BINTANG, merek bir favorit Indonesia sejak tahun 1952, telah meluncurkan…

Minggu, 28 Mei 2023 - 14:18 WIB
Yuk Gabung dengan Proyek Restorasi Terumbu Karang Terbesar di Dunia melalui SHEBA® Hope Advocate Program
SHEBA®, merek makanan hewan peliharaan bagian dari Mars, Incorporated mengundang Anda untuk berpartisipasi dalam merestorasi terumbu karang melalui SHEBA® Hope Advocate Program. Program ini…

Minggu, 28 Mei 2023 - 14:08 WIB
ALVA CERVO Ramaikan Industri Motor Listrik Nasional
ALVA menghadirkan ALVA CERVO sebagai kendaraan motor listrik terbaru yang lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan iklim Indonesia, memberikan pengalaman unik untuk melengkapi gaya…
Komentar Berita