Puspayoga Yakin UKM Go Online Tembus 8 Juta di 2020

Oleh : Ahmad Fadli | Kamis, 11 Januari 2018 - 16:29 WIB

Puspayoga saat menghadiri acara syukuran 8 Tahun Bukalapak "Besar Bersama UKM Indonesia" di Jakarta
Puspayoga saat menghadiri acara syukuran 8 Tahun Bukalapak "Besar Bersama UKM Indonesia" di Jakarta

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menaruh harapan besar pertumbuhan UKM pada peningkatan ekonomi nasional dan pemerataan. Salah satunya ialah melalui ruang bisnis ecommerce, seperti halnya jumlah UKM pelapak di market place Bukalapak bisa menembus angka 8 juta di tahun 2020 mendatang. Pasalnya, dalam dua tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

"Awal 2016, saya bertemu CEO Bukalapak Ahmad Zaki jumlah UKM Bukalapak masih sekitar 400 ribu pelapak. Dua bulan lalu, saya menghadiri gathering mereka jumlahnya sudah mencapai 2,2 juta UKM. Oleh karena itu, saya yakin pada 2020 mendatang Bukalapak mampu mencetak UKM sukses sebanyak 8 juta", kata Puspayoga saat menghadiri acara syukuran 8 Tahun Bukalapak "Besar Bersama UKM Indonesia" di Jakarta.

Di acara yang dihadiri Menperin Airlangga Hartarto, Menkominfo Rudiantara, Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Riki Pesik, dan ribuan pelapak UKM Bukalapak, Puspayoga mengakui bahwa dirinya menaruh harapan besar terhadap Bukalapak untuk turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional yang diiringi dengan pemerataan kesejahteraan. "Pemerataan bisa dicapai salah satunya melalui market place seperti Bukalapak ini", tandas Menkop dan UKM.

Apalagi, lanjut Puspayoga, pihaknya terus menggulirkan program skim pembiayaan berbunga murah bagi UKM.

"Kita memiliki program kredit usaha rakyat atau KUR yang bunga kreditnya sudah turun menjadi 9% dari 22%. Bahkan, tahun ini rencananya akan diturunkan lagi menjadi 7%. Selain KUR, ada juga kredit Ultra Mikro Indonesia atau UMI yang lebih murah lagi. Ada juga program KITE, yaitu kemudahan impor tujuan ekspor. Dimana UKM bisa mengimpor bahan baku bagi produknya dengan bea masuk nol. UKM bisa memanfaatkan itu agar tetap kokoh sebagai tulang punggung perekonomian bangsa", imbuh Puspayoga.

Dalam kesempatan yang sama, Menperin Airlangga Hartarto berharap Bukalapak harus mampu tumbuh bagaikan pohon besar yang memiliki akar yang kuat hingga ke bawah. "Bagi saya, era digital ekonomi seperti sekarang ini merupakan wujud ekonomi gotong royong yang sesungguhnya dan kongkrit. Dimana banyak UKM yang berkumpul dalam satu komunitas market place seperti Bukalapak ini. Bahkan, dengan pola digital ekonomi, intermediasi produknya itu zero cost", tandas Menperin.

Airlangga pun menegaskan bahwa semua pihak harus menjaga eksistensi market place yang besar seperti Bukalapak ini. "Ini potensi yang harus kita jaga. Tidak perlu khawatir dengan pemain besar. Enterpreneur kita harus terus kita dorong untuk meningkat. Saat ini, generasi muda harus mampu bergaul dalam bahasa digital", tegas Menperin.

Sedangkan Menkominfo Rudiantara mendorong Bukalapak untuk terus bermimpi dan mewujudkan mimpi agar suatu saat nanti bisa menjelma menjadi seperti seorang Jack Ma. "Bukalapak ini merupakan aset bangsa yang harus dijaga. Di Asean, ada tujuh unicorn market place besar, salah satunya adalah Bukalapak", tukas Rudiantara.

UKM Naik Kelas

Sedangkan CEO Bukalapak Ahmad Zaki mengatakan, tujuan dari hadirnya Bukalapak agar UKM Indonesia bisa berkembang dan naik kelas. Karena, jika UKM maju dan besar maka Indonesia pun bakal maju. "Impactnya sangat luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Apalagi, UKM sudah mampu membuktikan diri sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia", kata Zaki.

Zaki menjelaskan, di usia kedelapan ini Bukalapak dikunjungi sebanyak 35 juta orang perbulan. Artinya, 30% netizen di Indonesia berkunjung ke Bukalapak setiap bulannya. "Dengan catatan seperti itu, tak usah heran bila UKM pun berbondong-bondong menjadi pelapak di Bukalapak untuk jualan secara online yang gratis, efektif, juga efisien", tukas Zaki lagi.

Zaki menambahkan, saat ini tercatat ada 320 ribu transaksi setiap harinya di Bukalapak. Tak hanya itu, rata-rata omzet per pelapak UKM pun meningkat secara kualitas, dari hanya Rp15-20 juta pada 2016 menjadi Rp30-40 juta pada 2017. "Saya berharap, 8 tahun ke depan Bukalapak bisa menjadi aset bangsa yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat dan UKM di Indonesia. Kita ingin menjadi pembayar pajak terbesar di Indonesia. Dan juga kita ingin mempekerjakan orang lebih banyak lagi", pungkas Zaki.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita

Sabtu, 04 Mei 2024 - 15:21 WIB

Pacu Kualitas dan Kuantitas Pendidikan Vokasi Industri, Menperin Agus Resmikan JARVIS 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjalankan program pendidikan vokasi yang menjadi pelopor dual system di Indonesia. Program tersebut bertujuan untuk memenuhi dan mengantisipasi kebutuhan…

Pembukaan Business Matching IKM Pangan dan Furnitur dengan HIPPINDO

Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:48 WIB

Menperin Agus Jodohkan IKM Pangan dan Furnitur dengan Ritel Lewat Gelaran Temu Bisnis

Upaya Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong kemandirian Industri Kecil Menengah (IKM) salah satunya dilakukan melalui dukungan terhadap kemitraan antara IKM dengan berbagai sektor…

Ahmad Himawan Ketua YKMI

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:30 WIB

YKMI Nyatakan Dukungan Terhadap Aksi Palestine Solidarity Camp

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia (YKMI) secara resmi mendukung inisiatif sivitas akademika Universitas Indonesia (UI) yang mulai memasifkan protes dan solidaritas terhadap Palestina dengan…

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 13:02 WIB

BNI Sediakan Solusi Pembiayaan untuk Pelaku Usaha melalui Supply Chain Financing

Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, efisiensi dan optimalisasi modal kerja menjadi kunci utama bagi para pelaku usaha untuk mempertahankan dan meningkatkan profitabilitas.

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…