Harga CPO Malaysia Kini Bergerak di Kisaran 2.400-2.500 Ringgit per Ton

Oleh : Abraham Sihombing | Kamis, 28 Desember 2017 - 15:27 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Malaysia pada perdagangan hari ini berada di kisaran 2.400-2.500 ringgit Malaysia per ton. Harga CPO berpotensi naik di perdagangan hari ini berkat respon positif pasar terhadap laporan ekspor, proyeksi produksi 2018 dan kenaikan harga minyak nabati lainnya.

Harga CPO Malaysia kemarin ditutup naik 1,5% ke posisi 2.538 ringgit per ton di Malaysia Derivatives Exchange. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan yang terjadi secara berturut-turut selama tiga sesi perdagangan secara beruntun.

“Harga CPO tersebut berpotensi mencapai 2.550 ringgit per ton. Kendati demikian, sebelum menembus level tersebut, maka harga CPO Malaysia diharapkan dapat bertahan di posisi 2.500 ringgit per ton dalam kurun waktu tertentu,” ujar Faisyal, analis produk-produk komoditi PT Monex Investindo Futures, di Jakarta, Kamis (28/12/2017).

Faisyal menuturkan, tren penurunan harga CPO saat ini tampaknya belum terlihat. Pasalnya, jika harga CPO anjlok ke 2.400 ringgit per ton, maka harga komoditi sawit tersebut harus menyentuh posisi 2.450 ringgit per ton sebelum menyentuh harga terendah tersebut.

Pada Selasa (19/12/2017), Intertek Testing Services dan Societe Generale de Surveillance, dua perusahaan kargo CPO terbesar di Malaysia, melaporkan kenaikan ekspor CPO Malaysia sekitar 1% pada periode 1-25 Desember 2017 dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, kedua perusahaan kargo tersebut memperkirakan produksi CPO hingga triwulan pertama 2017 bakal turun sejalan dengan tren musiman. Produksi CPO Malaysia pada November 2017 telah turun 3.3% menjadi 1.94 juta ton.

Kenaikan harga CPO Malaysia hari ini juga dipengaruhi oleh kenaikan harga minyak nabati lainnya. Pasalnya, mereka bersaing ketat untuk meraih pangsa pasar minyak nabati global.

Itu terlihat dari kenaikan harga kontrak minyak kedelai untuk pengiriman Maret 2018 di Chicago Board of Trade sebesar 0,3%. Sedangkan harga kontrak minyak kedelai untuk pengiriman Mei 2018 di Dalian Commodity Exchange meningkat 0,7%. (Abraham Sihombing)

 

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…

Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Jumat, 26 April 2024 - 09:41 WIB

Ingin Sukses Jadi Digitalpreneur, Bekali Diri di Prodi Digital Entrepreneur Cyber University Sekarang!

Cyber University atau Universitas Siber Indonesia dikenal sebagai kampus fintech pertama di Indonesia dengan fokus pada UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan memiliki kurikulum CLP (Company…