Pertumbuhan Industri Perbankan Syariah Harus Dibarengi Dengan Kualitas SDM Berkualitas

Oleh : Ridwan | Jumat, 08 Desember 2017 - 13:08 WIB

Bank Mandiri Syariah (Foto Ist)
Bank Mandiri Syariah (Foto Ist)

INDUSTRY.co.id - Garut-Komisaris Utama Bank Mandiri Syariah, Mulya Effendi Siregar mengatakan potensi perkembangan perbankan syariah di Indonesia masih cukup besar. Namun, market share perbankan syariah di Indonesia masih terbikang kecil jika dibandingkan dengan negara lainnya.

"Market share perbankan syariah di Indonesia masih sekitar 5,1%, sedangkan Malysia dan Bharain sudah di atas Indoonesia dengan masing-masing mencapai 24% dan 29%," ujar Mulya E. Siregar saat pemaparannya dalam acara "Media Training Bank Mandiri Syariah" di Garut, Jawa Barat, Jumat (8/12/2017).

Sedangkan untuk market share di tingkat global, lanjutnya, perbankan syariah di Indonedia masih menyumbang sebesar 1,6%, sedangkan Malaysia sudah mencapai 9%.

Menurut Mulya, kurang kompetennya sumber daya manusia (SDM) industri perbankan syariah Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat industri perbankan syariah di Indonesia masih belum bisa bersaing dengan negara-negara lainnya.

"Saat ini masih banyak isu-isu diluaran yang mengatakan SDM perbankan syariah masih kualitas tingkat 2 (KW 2). Ini merupakan pekerjaan rumah buat kita semua untuk menjadikan SDM perbankan syariah lebih berkompeten dan berdaya saing," terangnya.

Seperti diketahui, awal tahun 2010-2013 adalah masa kejayaan industri perbankan syariah di Indonesia. Tetapi, lanjut Mulya, di masa kejayaan tersebut tidak bisa diikuti dengan kualitas SDM-nya, pada akhirnya tahun 2014 industri perbankan mulai menuai hasil dengan naiknya NPF perbankan syariah.

"Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi pelajaran bagi industri perbankan syariah kita," kata Mulya.

Namun demikian, tambahnya, pertumbuhan industri perbankan syariah di Indonesia masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. "Tetapi, jika melihat dari realisasi rasio keuangan, perbankan konvensional masih lebih baik jika dibandingkan dengan perbankan syariah," tutupnya.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Privy hadirkan tanda tangan digital.

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:43 WIB

Amankan Transaksi Digital, Privy Hadirkan Paket Berlangganan Tanda Tangan Unlimited

Fitur baru Privy, tanda tangan digital, membantu pelaku usaha dan individu melindungi transaksi elektronik berisiko tinggi sesuai UU ITE.

Pendampingan Teknologi Bagi IKM Alas Kaki

Kamis, 02 Mei 2024 - 10:18 WIB

Kemenperin Pacu Pengembangan IKM Alas Kaki Lewat Pendampingan Teknologi

Industri alas kaki nasional, khususnya skala kecil dan menengah, semakin tumbuh dan berkembang. Ini terlihat dari bermunculannya berbagai jenama (brand) lokal yang memiliki kualitas dan desain…

Dok MSIG Life Insurance

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:56 WIB

Masuki Usia ke-39, MSIG Life Perkuat Komitmen Sebagai Mitra Kepercayaan Nasabah Lewat Budaya Kerja Baru

PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) atau yang sebelumnya dikenal dengan Sinarmas MSIG Life, saat ini menapaki usia ke-39 dan merayakan tahun pertamanya sebagai MSIG Life.

Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:43 WIB

Bertemu KSAD, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Alutsista dan Kesejahteraan Prajurit

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mendorong Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk senantiasa meremajakan dan memodernisasi alat utama sistem senjata (Alutsista)…

Pakar komunikasi digital dan pengamat media sosial, Anthony Leong

Kamis, 02 Mei 2024 - 09:14 WIB

PEDAS: Tidak Ada Parpol Pengusung Tunggal Cagub Jakarta

Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong mengatakan bahwa tidak ada partai politik yang mengusung sendiri Calon Gubernur (Cagub) Jakarta 2024. Anthony yang juga Wakil…