PLN Diminta Fokus Pada Peningkatan Pelayanan

Oleh : Herry Barus | Rabu, 28 Desember 2016 - 05:04 WIB

Listrik Ilustrasi
Listrik Ilustrasi

INDUSTRY.co.id - PT PLN (Persero) sebaiknya fokus pada tugas utamanya dalam meningkatkan pelayanan kepada pelanggan ketimbang sibuk mempersiapkan rencana pengambilalihan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), kata seorang pelaku usaha nasional.

"Masih banyak pekerjaan rumah yang belum diselesaikan PLN. Sebaiknya fokus saja pada transmisi dan pelayanan kepada masyarakat," kata Ketua Komite Tetap Industri Energi Migas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Agustinus Santoso di Jakarta, Selasa (27/12).

Menurut dia, jika PLN terlalu bernafsu mengambil alih PGE dan turut terlibat pada usaha geothermal, dikhawatirkan kinerja PLN terkait tugas pokoknya tersebut akan semakin terbengkalai.

Ia mencontohkan, untuk proyek 35 ribu megawatt (MW) ternyata banyak proyek yang terlambat dilaksanakan. Belum lagi 34 proyek pembangkit, yang sempat membuat marah Presiden Jokowi. Semua tanggung jawab tersebut, menurut Agustinus Santoso, harus mendapat prioritas dan fokus dari PLN.

Ia menambahkan bahwa PLN bisa mengalihkan pekerjaan proyek pembangkit kepada swasta, sehingga PLN bisa lebih terarah pada pengerjaan jaringan transmisi dan distribusi. "Saat ini yang dikelola swasta juga baru sedikit, sekitar 15 ribu MW sedangkan PLN sudah 40-50 ribu MW," katanya.

Agustinus Santoso sependapat bahwa rekam jejak PLN tidak terlalu bagus dalam usaha panas bumi. Termasuk di antaranya, ketika PLN gagal saat mengarap Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Tulehu dan Tangkuban Perahu.

Sementara itu Koordinator Energy Watch Indonesia (EWI) Adnan Rarasina kepada Antara  juga mempertanyakan sikap pemerintah dan PLN yang bersikukuh akan mengambil alih PGE.

Pemerintah, lanjut Adnan, seharusnya belajar banyak dari rekam jejak PLN yang pernah mengalami kegagalan dalam mengelola panas bumi. Itulah sebabnya, apa pun skema pengambilalihan PGE tetap dipertanyakan, baik melalui akuisisi, sinergi, maupun right issue, katanya.

Menurut Adnan, langkah terbaik adalah membiarkan PGE seperti saat ini yakni tetap berada di bawah Pertamina. Dengan kondisi seperti itu, sesama BUMN di bidang energi bisa saling berkoordinasi, tanpa melalui pengambilalihan satu dengan yang lainnya.(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang.

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:56 WIB

Sejumlah Guru, Pegiat Literasi Hingga Orang Tua Ikuti Pembekalan Membaca Nyaring di Kota Padang

Pelatihan membaca nyaring di Kota Padang terbagi ke dalam tiga kelas, yaitu kelas orang tua, kelas guru dan kelas pustakawan/pegiat literasi.

Gedung BNI di Pejompongan Jakarta Pusat

Sabtu, 04 Mei 2024 - 22:51 WIB

Dukungan BUMN Bikin Olahraga Indonesia Semakin Moncer

Dukungan yang diberikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terhadap aktivitas olahraga, membuat moncer sejumlah cabang olahraga di Indonesia.

Tim Thomas dan Uber ke Final

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:48 WIB

Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mengucapkan selamat dan menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia melaju ke babak final Kejuaraan…

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:20 WIB

Tekan Dampak Pemanasan Global, PIS Kolaborasi Cintai Bumi di Desa Nelayan Bali

Badung- PT Pertamina International Shipping (PIS) kembali melanjutkan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) “BerSEAnergi untuk Laut” yang bertujuan salah satunya untuk menekan…

Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 - 20:10 WIB

Keren! Delegasi Indonesia asal Kota Bekasi Tampil di Ajang Dubai International Chamber 2024

Jakarta-Bantar Gebang, yang terletak di Bekasi, Jawa Barat, adalah tempat pembuangan sampah terbesar di dunia. Setiap hari, Jakarta menghasilkan sekitar 15.000 ton sampah yang dibuang ke Tempat…