BKPM Prioritaskan Perbaikan Layanan Investasi

Oleh : Herry Barus | Rabu, 21 Desember 2016 - 06:01 WIB

Thomas Lembong
Thomas Lembong

INDUSTRY.co.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) terus melakukan perbaikan layanan investasi sebagai upaya antisipasi semakin menguatnya kurs dolar AS yang berdampak pada melemahnya mata uang negara-negara lain termasuk Indonesia.

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (20/12) mengatakan perbaikan layanan investasi merupakan salah satu kebijakan reformasi ekonomi yang harus terus dilakukan.

"Terpilihnya Donald Trump dengan kebijakan 'America First'-nya berdampak pada melemahnya nilai tukar mata uang negara-negara lain termasuk Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah terus melakukan perbaikan layanan investasi," katanya.

Menurut Tom, sapaan akrab Thomas, melemahnya rupiah memiliki dampak yang cukup positif dari sisi peningkatan daya siang Indonesia.

Salah satu sisi positif tersebut adalah harga barang dan jasa yang ditawarkan oleh Indonesia menjadi lebih kompetitif.

"Seperti diketahui, ekspor tidak hanya jual barang tapi juga jasa di antara sektor pariwisata. Ini sesuai program pemerintah yang akan menciptakan 10 bali baru, di NTT salah satunya adalah Labuan Bajo, selain itu daya tarik pariwisata lainnya seperti Pulau Komodo," katanya.

Lebih lanjut, Tom menambahkan investasi menjadi pilar yang diharapkan tumbuh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

"Investasi tahun depan diharapkan mencapai Rp678,8 triliun dan pada tahun 2018 dapat mencapai Rp860 triliun," lanjutnya.

Senada dengan Tom, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTT) Frans Lebu Raya menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan mendukung upaya pemerintah untuk memperbaiki layanan investasi.

"Perbaikan pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang dilakukan tidak akan langsung meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), namun dengan banyaknya investor yang masuk akan berdampak ke peningkatan PAD juga nantinya," paparnya.

Berdasarkan data BKPM, selama dua tahun terakhir (2015-2016), dari target investasi nasional tahun 2015 sebesar Rp519,5 triliun telah tercapai realisasi investasi sebesar Rp545,4 triliun, yang terdiri dari realisasi penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp365,9 triliun (17.738 proyek) dan realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 179,5 triliun (5.100 proyek).(Hrb)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…