Bahaya Campak dan Rubella, Cegah dengan Vaksinasi!

Oleh : Irvan AF | Kamis, 03 Agustus 2017 - 12:03 WIB

Presiden Jokowi berdialog dengan seorang siswa yang sudah memperoleh imunisasi MR, di Madrasah Tsanawiah Negeri 10 Sleman, Kelurahan Sinduharjo, Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/8) pagi. (Foto: Agung/Setkab)
Presiden Jokowi berdialog dengan seorang siswa yang sudah memperoleh imunisasi MR, di Madrasah Tsanawiah Negeri 10 Sleman, Kelurahan Sinduharjo, Ngaglik, Kab. Sleman, Yogyakarta, Selasa (1/8) pagi. (Foto: Agung/Setkab)

<iframe frameborder="0" height="360" scrolling="no" src="https://www.youtube.com/embed/yoSb22r9WYI" width="625"></iframe>

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Mulai 1 Agustus kemarin, pemerintah mulai melaksanakan imunisasi nasional vaksin gratis campak dan Rubella.

Vaksinasi akan diberikan di sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP di enam provinsi di pulau Jawa. Sementara di luar Pulau Jawa bakal dilaksanakan tahun depan.

Merujuk data Kementerian Kesehatan, sasaran dari program imunisasi ini 75 persen di antaranya berusia 7-15 tahun. Sisanya berusia enam tahun ke bawah.

Lantas mengapa imunisasi ini penting?

Masyarakat khususnya para orang tua banyak yang belum mengetahui efektivitas vaksinasi campak dan rubella harus diberikan secara berulang.

Imunisasi campak dan rubella dapat memberikan kekebalan yang sangat tinggi, hingga lebih dari 90 persen. Namun vaksinasi harus dilakukan berulang.

Tidak cukup waktu kecil saja, perlu ada pengulangan. Masalah yang terjadi di Indonesia banyak orang tua yang lupa bahwa setelah akan masuk sekolah harus diulangi lagi vaksinnya. Virus campak dan rubella tak dapat dihindari jika anak-anak belum kebal terhadap virusnya.

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Kementerian Kesehatan, Jane Soepardi mengatakan, Rubella merupakan campak Jerman yang seringkali tak menimbulkan gejala. Banyak masyarakat belum familiar dengan virus tersebut. Tanda-tandanya mirip seperti campak tetapi lebih ringan

“Tidak bergejala jadi orang mana tahu. Campak dan rubella ini dua-duanya virusnya menyerang anak, penyakit anak. Kalau tak diintervensi sebelum 15 tahun, kami khawatir ibu hamil yang terinfeksi bisa sebabkan cacat bawaan pada buah hatinya,” jelasnya.

Sayangnya, kata Jane, vaksin campak dan rubella dalam 20 tahun terakhir yang masuk ke Indonesia masih impor dan hanya bisa dibeli oleh kalangan menengah ke atas. Dengan adanya vaksin tersebut, virus rubella pun menurun.

“Virus campak dan rubella hanya ada di tubuh manusia. Imunisasi itu menyebabkan virus menurun tapi bolong-bolong enggak rata hanya diberikan pada menengah ke atas. Karena itu ayo bertekad bebaskan virus ini tahun 2020,” kata Jane.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…

Alfarisi Arifin, Direktur Utama Karubi Maru dan Enomoto Okuto, Kepala Koki Karubi Maru pada Pembukaan Gerai Kedua Karubi Maru Di Botani Square Mall Bogor

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:15 WIB

Gandeng Koki Asli Jepang Karubi Maru Berikan Pengalaman Menyantap Yakiniku Dalam Jyubako

Hadirkan pengalaman baru dalam menyantap yakiniku di dalam kemasan Jyubako atau yang lebih dikenal dengan bento box Karubi Maru buka gerai keduanya di Botani Square Mall Bogor.

HINT Metaverse Eau de Perfume

Jumat, 03 Mei 2024 - 14:02 WIB

Kolaborasi HINT Dengan AI Technology Ciptakan Parfum Aroma Futuristik

HINT, brand parfum lokal yang menghadirkan inovasi parfum yang unik dan diinfus dengan teknologinya, kembali hadir dengan mengembangkan teknologi teranyar dengan menciptakan varian parfum terbaru, …