Metode Mini In Vitro Fertilization (IVF) atau Mild Stimulation yangdikembangkan Kato Ojin Fertility Center
Oleh : Herry Barus | Minggu, 19 November 2023 - 11:06 WIB
Metode Mini In Vitro Fertilization (IVF) atau Mild Stimulation yangdikembangkan Kato Ojin Fertility Center
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Metode Mini In Vitro Fertilization (IVF) atau Mild Stimulation yangdikembangkan Kato Ojin Fertility Center di seluruh dunia dengan tujuan untuk meningkatkan angkakeberhasilan program kehamilan kini hadir di Indonesia.
Metode ini demikian informasi dihimpun oleh Dessy tim Redaksi memiliki beberapaunggulandibandingkan dengan metode sebelumnya, antara lain tingkat keberhasilan kehamilan yang lebih tinggi, yaitu 60-70% lebih tinggi dibandingkan dengan angka rerata keberhasilan IVF di Indonesia yang berkisar 30-40% memaksimalkan kualitas sel telur dan embrio, yang dilihat bukan hanya jumlahnya, tetapi jugadari kualitasnya, penggunaan obat yang minimal selama stimulasi ovarium dan pengambilan sel telur,mengurangi risiko kesehatan dan ketidaknyamanan yang disebabkan sindrom hiperstimulasi ovarium, serta waktu tunggu antarsiklus lebih singkat dan biaya yang lebih ringan.
Rina Laurentie Sindunata, CEO Kato Ojin Fertility Center dalam sambutannya pada Press ConferenceGrand Launching Kato Ojin Fertility Center hari ini mengatakan, “Kato Ojin Fertility Center (KOFC) mengadopsi metode / Protokol dari Group Kato Ladies Clinic yang berada di Jepang sejak tahun 1990 yang menggunakan metode mini IVF atau Mild Stimulation. Saat ini Kato Group sudah berada di 6 negara yaitu Jepang, Filipina, Mongolia, China, USA termasuk Indonesia dengan visi dan misi Kato Ojin Fertility Center untuk Indonesia yaitu bertujuan menghasilkan calon - calon buah hati yang sehat dan berkualitas.”
Ia mengatakan, “Yang membuat Kato Ojin Fertility Center berbeda dengan Klinik Fertilitas lain adalah penggunaan metode mini IVF. Metode ini merupakan Natural Cycle Treatment sehingga aman untuk parawanita yang sedang atau akan mengikuti program hamil. Selain itu, dosis obat yang digunakan juga sangatminim dan less Injection. Medical supplies yang kami gunakan sebagian besar dari Jepang sehingga kualitasdan tingkat akurasi hasil dari laboratorium mulai tahap awal sampai dengan proses selesai itu sangat tinggi.”
“Komitmen Kato Ojin Fertility Center kepada pasutri di Indonesia yang belum memiliki momongan adalah memberikan service quality yang terbaik kepada para pejuang garis dua dengan mendatangkan para dokter Obgyn yang berkualitas dan bersertifikasi dari Kato Ladies Clinic (KLC) Jepang serta peralatan yang canggih dan akurat untuk Laboratorium IVF yang memiliki standar Internasional,” tambahnya.
Sementara itu pakar kesehatan dr.Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG, SubSp.FER, Medical Director Kato Ojin Fertility Center dalam pemaparannya mengatakan, “Stimulasi minimal bertujuan untuk mengurangi dosis penggunaan obat stimulasi indung telur yang rata-rata cukup tinggi dengan tetap mempertahankan keberhasilanperkembangan embrio dan kehamilan. Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggibertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil. Namun, hal inidapat menimbulkan berbagai efek samping dan komplikasi.”
“Stimulasi minimal, juga dikenal sebagai IVF siklus natural, yang menggunakan obat dengan dosis lebih rendah atau terkadang tidak menggunakan obat sama sekali. Dilakukan pemantauan siklus menstruasi alami perempuan untuk mengambil satu atau beberapa sel telur yang diproduksi secara alami. Tujuan utama dari stimulasi minimal pada IVF adalah untuk mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), menurunkan biaya pengobatan, dan meminimalkan potensi efek samping bagi pasien,”tambahnya.
Pada kesempatan yang sama dr.Muhammad Fadli, Sp.OG, Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center mengatakan mengatakan, “Anti-Mullerian Hormone atau AMH sering sekali dikaitkan dengan kesuburan wanita. Ini tidak sepenuhnya benar. Kadar AMH menggambarkan jumlah cadangan telur yang berada diindung telur setiap wanita. Sejak lahir setiap wanita memiliki cadangan telur sebanyak 2 juta. Saatmemasuki pubertas angka ini menurun menjadi 300,000 dan tersisa sangat sedikit saat memasuki fase menopause. Untuk menilai cadangan telur (ovarian reserve) maka selain menggunakan tes AMH pentingjuga untuk dilakukan pemeriksaan Antral Follicle Count dengan menggunakan USG transvaginal.”
“Namun kadar AMH dapat menurun lebih drastis, yang disebabkan oleh beberapa faktor seperti merokok,paparan radiasi, penyakit kista endometriosis (kista coklat) dan infeksi lainnya,” tambahnya.
Ia juga mengatakan, “Kadar AMH hanya menunjukkan kuantitas telur bukan kualitas. Penanganan denganMinimal Stimulation memiliki prinsip yang sama yaitu melakukan petik telur dengan jumlah yang lebihsedikit dari Konvensional Stimulation namun memiliki peluang dan kesuksesan bayi tabung yang sama.
Dengan metode minimal stimulation, penggunaan obat lebih sedikit, dibandingkan Konvensional IVF.
Selain itu rasa nyeri dari suntikan akan lebih berkurang serta biaya lebih ekonomis.”
Dalam penanganan terkait kasus AMH tinggi (sindrom ovarium polikistik atau PCOS), dr.Eko Santoso,SpOG Spesialis Obgyn Kato Ojin Fertility Center mengatakan, “Ketika seorang penderita PCOS yangmemiliki AMH tinggi berkeinginan memulai program hamil bayi tabung, maka dalam penanganannyaperlu meminimalisir kejadian Ovarian Hyperstimulation Syndrome (OHSS), karena penderita PCOS akanmempunyai resiko OHSS yang sangat meningkat. Efek samping OHSS paling ditakuti karena merupakanbentuk komplikasi serius IVF yang dapat terjadi ketika ovarium menghasilkan terlalu banyak folikel/seltelur. OHSS dapat mengakibatkan morbiditas atau bahkan kematian.”
Komentar Berita