Pembangunan Listrik Tenaga Nuklir NTB, Batan Perlu Siapkan Studi Kelayakan

Oleh : Herry Barus | Senin, 17 Juli 2017 - 08:22 WIB

Pembangkit Listrik
Pembangkit Listrik

INDUSTRY.co.id - Lombok Barat- Ketua Komisi VII DPR-RI Dr Kurtubi meminta Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk melakukan studi kelayakan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di Nusa Tenggara Barat.

"Saya minta supaya tahun anggaran 2018 dialokasikan studi yang lengkap sehingga ada kesimpulan di mana lokasi pembangunan dan berapa besar," kata Kurtubi di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, akhir oekan lalu.

Hal itu dikatakan pada acara pembinaan dan pengawasan terpadu terhadap pelaku usaha pertambangan di NTB.

Kurtubi mengaku memperjuangkan NTB sebagai lokasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) karena daerah-daerah lain belum jelas perkembangannya, meskipun sudah dilakukan studi kelayakan.

"Kita ketahui di semenanjung Muria, studi kelayakannya sudah komplit, tapi gagal. Begitu juga di Bangka Belitung, seakan jalan di tempat," ujarnya kepada awak media di Mataram.

Menurut politisi partai Nasional Demokrat (Nasdem) daerah pemilihan NTB ini, kebutuhan masyarakat Indonesia akan energi listrik semakin besar setiap tahun.

Khusus di NTB, kebutuhan energi listrik dalam 5 hingga 10 tahun ke depan bisa mencapai 1.500 megawatt.

Hal itu disebabkan adanya rencana pembangunan "smelter" atau pabrik pengolahan konsentrat hasil tambang di Kabupaten Sumbawa Barat, yang membutuhkan energi listrik sebesar 300 megawatt.

Selain itu, kata Kurtubi, Kabupaten Lombok Utara juga menjadi lokasi pembangunan Global Hub Bandar Kayangan, di mana energi listrik yang akan dibutuhkan mencapai 1.000 megawatt.

"Jadi tidak bisa ecek-cek dengan pembangkit listrik tenaga mikro hidro, atau dari tenaga surya dan angin. Energi terbarukan tetap kita dorong, tapi tidak cukup memenuhi kebutuhan yang semakin besar," ucapnya pula.

NTB, kata pakar perminyakan ini, memiliki banyak pulau-pulau kecil yang bisa dijadikan lokasi membangun PLTN. Pulau kecil sangat cocok karena jauh dari pemukiman penduduk sehingga aman.

"Apakah secara teknis bisa atau tidak. Nanti tim dari Batan yang akan survei," ujar Kurtubi.

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…