Duduki Peringkat 9 Negara Industri Manufaktur Terbesar di Dunia, Indonesia Sejajar Dengan Inggris

Oleh : Robert Barus | Selasa, 11 Juli 2017 - 10:49 WIB

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (Ridwan / INDUSTRY.co.id)
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto (Ridwan / INDUSTRY.co.id)

INDUSTRY.co.id - Industri manufaktur di Indonesia telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari PDB. Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan positif, bahkan pada saat krisis finansial global.

Adalah Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Industrial Development Organization/UNIDO) yang melaporkan bahwa Indonesia berhasil naik peringkat ke posisi 9 setelah sebelumnya menduduki posisi ke-10 sebagai negara dengan nilai tambah industri manufaktur terbesar. Dengan capaian tersebut, Indonesia sejajar dengan Inggris.

"Indonesia naik peringkat, jadi posisi ke-9 sejak 2017,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto kepada Industry.co.id beberapa waktu lalu.

Menurutnya, penilaian UNIDO yang disampaikan langsung oleh Shadia Bakhait Hajarabi representative di Indonesia pada medio Juni di Jakarta lalu, didasari dari jumlah produksi dan nilai tambah industri manufaktur yang semakin meningkat di Indonesia.

"Mereka menghitungnya dari manufacturing value added. Jumlahnya terus bertambah,” ujar Airlangga.

Menanggapi prestasi tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa seluruh pihak harus tetap bekerja keras untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi khususnya dalam pengembangan industri dalam negeri.

"Semua pihak mesti bersama-sama dan bekerja keras, mengingat industri ini merupakan kontributor terbesar bagi pertumbuhan ekonomi nasional," tegasnya.

Berdasarkan data International Yearbook of Industrial Statistics 2016 yang dirilis oleh UNIDO tersebut, industri manufaktur di Indonesia telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari PDB.

Disebutkan pula disitu, Indonesia telah terbukti mampu mempertahankan pertumbuhan positif, bahkan pada saat krisis finansial global yaitu ketika kondisi ekonomi kebanyakan negara-negara maju mengalami penurunan, sehingga Indonesia berhasil mencapai ranking 10 besar negara industri manufaktur di dunia atau top ten manufacturers of the world.

Bila melihat catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi industri manufaktur besar dan sedang di triwulan I-2017 naik 4,33 persen dalam setahun. Adapun produksi industri manufaktur mikro kecil triwulan I-2017 tumbuh 6,63 persen dalam setahun.

Dimana, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang antara lain disebabkan kenaikan produksi industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 9,59 persen, industri makanan 8,20 persen, serta industri karet, barang dari karet, dan plastik sebesar 7,80 persen.

Melihat itu, Menperin optimistis pertumbuhan tersebut akan lebih terdongkrak lagi dan mampu menambah daya saing industri nasional di kancah global,  apalagi bila  kebijakan penurunan harga gas dan listrik bagi industri seluruhnya dapat segera terealisasi.

Menurutnya, kedepan, langkah strategis lainnya yang perlu dilakukan, yakni dengan melakukan harmonisasi peraturan di lintas sektoral, lalu menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan baku industri khususnya bahan baku yang berasal dari impor, serta melaksanakan promosi dagang ke pasar non tradisional, sekaligus mencari informasi kebutuhan produk dan hambatan pasar dalam rangka pengembangan pasar ekspor baru.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Tim Bank Mandiri Singapura

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:48 WIB

BMSG Lanjutkan Komitmen Keberlanjutan Bank Mandiri di Mancanegara

Bank Mandiri Singapura (BMSG) baru-baru ini menyelenggarakan acara bertajuk “BMSG on Preference“ mengusung tema “Elevating ESG Impact,“ acara perdana ini bertujuan meningkatkan kesadaran,…

Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman Memasuki Panen Raya 2024

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:36 WIB

Alhamdulilah! Stok Beras di Pasar Induk Beras Cipinang Dipastikan Aman

Jakarta - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya (Perseroda) memastikan stok beras di Jakarta dinyatakan aman memasuki panen raya.

(kiri ke kanan) Direktur Network & IT Solution Herlan Wijanarko, Direktur Wholesale & International Service Bogi Witjaksono, Direktur Strategic Portfolio Budi Setyawan Wijaya, Direktur Digital Busines Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur Utama Ririek Adriansyah, Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Heri Supriadi, Direktur Human Capital Management Afriwandi, Direktur Group Business Development Honesti Basyir, dan Direktur Enterprise & Business Service FM Venusiana R

Jumat, 03 Mei 2024 - 20:12 WIB

Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5% YoY

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk telah menyelesaikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 di Jakarta pada Jumat (3/5). Rapat menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp17,68 triliun…

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Jumat, 03 Mei 2024 - 17:35 WIB

56% Perempuan Pemilik UKM di Indonesia Mengalami Peningkatan Pendapatan Sejak Menerima Pembayaran Digital

Visa, pemimpin global dalam pembayaran digital, melakukan survei terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia . Temuan menunjukkan bahwa 54% UKM yang dipimpin oleh perempuan dan 48%…

Reboisasi lahan kritis merupakan upaya Telkom dalam pencegahan terjadinya erosi tanah

Jumat, 03 Mei 2024 - 16:48 WIB

Telkom Dukung Pemulihan 82,1 Ha Lahan Kritis melalui Reboisasi 33.800 Bibit Pohon

Data Kementerian Kemaritiman & Investasi tahun 2022 menyebut luas lahan kritis nasional sebesar 12.744.925 Ha. Hal ini terjadi dikarenakan tidak seimbangnya penebangan pohon dengan penanaman…