Tolak Tegas, Aprisindo: Revisi PP 36/2021 Ciderai Janji Pemerintah pada Investor

Oleh : Ridwan | Jumat, 18 November 2022 - 08:10 WIB

Ilustrasi Pabrik Sepatu
Ilustrasi Pabrik Sepatu

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengusaha alas kaki yang tergabung dalam Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) secara tegas menolak revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

"Revisi ini akan mengakibatkan semakin banyaknya tenaga kerja pada industri padat karya yang akan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)," kata Eddy Widjanarko, Ketua Umum Aprisindo di Jakarta (17/11).

Ia menyebut, revisi PP 36/2021 akan mencoreng nama baik Indonesia, karena dinilai tidak mampu menjaga komitmennya untuk mewujudkan industri yang berdaya saing.

Menurutnya, PP 36/2021 harus dilihat sebagai bagian dari implementasi UU 11 Tahun 2021, karena lahir sebagai amanat dan semangat yang sama untuk menciptakan kondisi industri yang kompetitif, berdaya saing, dan berkeadilan.

"Sehingga adanya upaya revisi PP 36/2021juga harus dilihat sebagai adanya cedera janji dari pemerintah terhadap investor dan industri khususnya sektor padat karya," terangnya.

Oleh karena itu, Aprisindo meminta kepada pemerintah agar PP 36/2021 tentang Pengupahan tetap dipertahankan dan dijalankan. Mengingat, kondisi industri alas kaki Indonesia yang tengah di ujung tanduk akibat penurunan order akibat pelemahan ekonomi dan tingginya inflasi global.

Edy menyebut penurunan demand sudah mulai dirasakan sejak Juli 2022 dan akan berpotensi mengalami penurunan hingga 50% sampai pada semester I-2023.

Sedangkan, industri alas kaki berorientasi pasar domestik juga sudah lebih dari dua tahun mengalami penyusutan demand akibat adanya pembatasan aktivitas mesyarakat yang berimplikasi dengan penurunan daya beli.

Akibatnya kapasitas pada industri orientasi pasar domestik mengalami penurunan hingga mencapai lebih dari 60%.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Aprisindo, Firman Bakri menyebut bahwa 25.700 pekerja pada industri alas kaki di PHK imbas penurunan permintaan produk alas kaki secara global.

"Pemerintah sedikit terlambat menyadari bahwa saat ini sudah ada 25.700 karyawan yang di PHK untuk industri alas kaki khusus orientasi ekspor," ujarnya saat dihubungi di Jakarta (8/11).

Dirinya menyebut potensi PHK masih sangat besar. Pasalnya, hingga saat ini pabrik masih tetap berproduksi dalam kapasitas normal, sementara order semakin menipis.

"Kami khawatir nanti pada akhir tahun atau awal tahun 2023 bisa saja terjadi PHK besar-besaran, karena kapasitas yang turun cukup besar," terangnya.

Dengan kondisi yang tidak baik-baik saja saat ini, pelaku industri alas kaki memerlukan fleksibilitas kebijakan dari pemerintah. Terutama, untuk industri alas kaki berorientasi ekspor dengan beban tenaga kerja yang besar.

Menurutnya, ketika terjadi penurunan demand, industri butuh fleksibilitas, karena opsinya hanya ada dua yaitu PHK atau pertahankan dengan tetap memberikan gaji secara normal.

"Untuk industri padat karya itu sesuatu yang tidak mungkin. Berat sekali," ucap Firman.

Adapun fleksibilitas yang dibutuhkan industri alas kaki saat ini yaitu salah satunya pengurangan jam kerja dari 40 jam per minggu menjadi 30 jam per minggu.

"Ini supaya industri kita bisa meminimalisir PHK. Itu kan kebijakan atau fleksibilitas yang kita perlukan secara temporer selama ketidakpastian ini berlangsung. Dan kita harus evaluasi terus secara berkala," tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fasilitas panel surya di area atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, sebagai implementasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai target dekarbonisasi.

Rabu, 01 Mei 2024 - 22:33 WIB

Melalui Operational Excellence, SIG Catatkan Laba Sebesar Rp472 Miliar pada Kuartal I Tahun 2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2024 dengan ringkasan sebagai berikut:

Titi Kamal hadir di pameran wisata Arab Saudi yang digelar di Mall Kota Kasablanka Jakarta tanggal 1-5 Mei 2024.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:48 WIB

Arab Saudi Gelar Pameran Wisata, Titi Kamal Beberkan Keseruannya

Sepanjang pameran 'Visit Saudi, Beyond Umrah', penawaran eksklusif dan terbatas diberikan kepada masyarakat Indonesia berupa penerbitan visa ke Arab Saudi dalam waktu 24 jam.

Braveheart Center, Brawijaya Hospital Saharjo.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:10 WIB

Brawijaya Hospital Saharjo Hadirkan BraveHeart Center, Pusat Layanan Jantung, Pembuluh Darah dan Otak

Didukung oleh Tim medis yang berpengalaman serta fasilitas diagnostic yang lengkap, BraveHeart Center, Brawijaya Hospital Saharjo mampu menangani kasus–kasus kompleks pada jantung, pembuluh…

HINT Metaverse EDP, parfum berteknologi AI.

Rabu, 01 Mei 2024 - 20:55 WIB

HINT Metaverse EDP, Parfum Berteknologi AI Hadir di Shopee Dengan Berbagai Promo Eksklusif

Brand parfum HINT berkolaborasi dengan AI Technology, menghadirkan HINT Metaverse EDP dengan aroma fruity-floral yang futuristik dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih hidup.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya

Rabu, 01 Mei 2024 - 18:50 WIB

Kembali Digelar, Komodo Travel Mart Bakal Dongkrak Sektor Parekraf di Labuan Bajo

Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan…