Subang Smartpolitan Siap Bertransformasi Menuju Smart Eco Industrial Park
Oleh : Ridwan | Kamis, 13 Oktober 2022 - 18:35 WIB

Subang Smartpolitan
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan adalah salah satu topik utama yang dibahas dalam Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) Presidensi G20 di tahun 2022. Termasuk didalamnya pembahasan mengenai pengembangan industri Generasi 4 atau dikenal dengan Smart-Eco Industrial Park.
Hal ini sesuai dengan perkembangan isu terkait smart industry yang menuntut industri untuk dapat memanfaatkan teknologi sesuai era revolusi industri 4.0.
Himpunan Kawasan Industri (HKI) mencatat, saat ini sekitar 5 persen dari total kawasan industri yang ada sedang berupaya untuk bertransformasi menuju Smart-Eco Industrial Park. Satu kawasan industri yang sudah bertransformasi berasal dari Banten, dua diantaranya dari Kota Batam dan empat lainnya dari Jawa Barat.
Transformasi kawasan industri menjadi Smart-Eco Industrial Park sendiri erat kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola standar. Maka akselerasi penerapan Smart-Eco Industrial Park mutlak diperlukan guna meningkatkan ekonomi, produktivitas, daya saing, efisiensi energi dan sumber daya, serta perbaikan lingkungan.
Dari segi ekonomi sendiri terlihat jelas Purchasing Management Index (PMI) Manufaktur Indonesia mengalami peningkatan ekspansif di atas benchmark (50,0) dari 51,7 pada Agustus 2022 menjadi 53,7 pada September 2022. Index tersebut dapat menandakan perekonomian nasional sedang dalam keadaan sehat dan berkembang.
Performa tersebut tentunya perlu didorong dengan pengembangan berkelanjutan agar PMI manufaktur di Indonesia semakin baik, diantaranya dengan kawasan industri yang terus meningkatkan dan mengakomodasi standar-standar penyediaan infrastruktur kawasan yang berkelanjutan, penggunaan energi baru dan terbarukan, pengelolaan lingkungan serta tanggung jawab sosial dan pemberdayaan masyarakat atau dikenal dengan ESG (Environmental, Social, Governance).
Dalam seminar “Peluang dan Tantangan Smart-Eco Industrial Park Indonesia” yang diadakan oleh HKI di Gedung Graha Sawala Kemenko Perekonomian, Eko S.A. Cahyanto, Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan Akses Industri Internasional Kementrian Perindustrian menyampaikan, buat kami pada intinya sesuai dengan Peta Jalan Indonesia 4.0, Pemerintah berharap kita bisa terus meningkatkan iklim usaha terutama iklim usaha untuk kegiatan usaha kawasan industri.
“Sesuai dengan norma yang sudah diatur didalam Undang-undang No. 3 Tahun 2014 bahwa industri wajib berlokasi di kawasan industri, itu adalah norma dan pakem yang kami pegang sebagai Pembina, tidak hanya Pembina kawasan industri tapi juga Pembina industri untuk terus menjaga industri terutama yang baru untuk tetap berlokasi di kawasan industri,” ungkap Eko.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu disampaikan mengapa industri perlu berlokasi di kawasan industri. Pertama adalah kemudahan dalam melakukan pembinaan industri termasuk pengawasan dan pengendaliannya.
Kedua, mendorong sustainability atau keberlanjutan agar kawasan industri bisa terus meningkatkan daya saingnya termasuk mengadopsi standar-standar keberlanjutan dan smart-eco industrial park sehingga dapat memberikan daya dukung lingkungan yang baik kepada industri.
Yang terakhir, untuk mendorong adanya kawasan industri yang lebih banyak lagi sehingga tata ruangnya bisa terjaga.
Sebagai salah satu narasumber dari seminar tersebut, Abednego Purnomo selaku Ketua Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi HKI turut menyampaikan bahwa pada dasarnya yang dibutuhkan dalam transformasi smart-eco industrial park adalah infrastruktur kawasan yang sebaiknya sudah didesain dengan matang dari awal, serta menerapkan konsep sustainability dan agility dimana harus mempertimbangkan prospek dan tren industri kedepannya.
“Tren industri yang dinamis membuat kita harus selalu adaptif dan siaga untuk menghadapinya agar tidak tertinggal. Maka dari itu, persiapan teknologi infrastruktur yang matang sedari awal sangatlah diperlukan. Sehingga nantinya apabila sebuah kawasan industri hendak bertransformasi lagi maka semuanya sudah siap," terangnya.
Hal itu juga sedang beliau implementasikan di kawasan yang dikembangkan sejak tahun 2020, Subang Smartpolitan, sebuah kota mandiri yang terintegrasi dan mengusung konsep smart & sustainable.
Pemerintah sangat mendukung para pengelola kawasan agar dapat segera bertransformasi menuju smart-eco industrial park. Hal ini tidak lain untuk terus menjaga daya saing antar kawasan industri, meningkatkan minat investor dalam berinvestasi di Indonesia yang berujung pada pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin positif.
Baca Juga
Kejar Visi RI Jadi Negara Maju, Ketum HKI: Optimalkan Fungsi Kawasan…
Gelar Rakernas XXIII, Ini Empat Rekomendasi HKI Majukan Sektor Kawasan…
Di Rakernas XXIII HKI, Menperin Agus Tekankan Pentingnya Sinergi…
Menperin Agus Groundbreaking Pabrik Sel dan Panel Surya Terintegrasi…
Ketum HKI: Kawasan Industri Dukung Upaya Pencegahan Pencemaran Udara…
Industri Hari Ini

Sabtu, 30 September 2023 - 07:00 WIB
Presiden Jokowi Tekankan Pentingnya Visi Taktis Kedaulatan Pangan
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya memiliki visi taktis dengan rencana kerja yang detail untuk membangun bangsa terutama dalam hal kedaulatan pangan. Demikian disampaikan Presiden dalam…

Sabtu, 30 September 2023 - 05:21 WIB
Panglima TNI Mutasi 38 Perwira Tinggi TNI
Dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier serta mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI ke depan yang semakin kompleks dan dinamis, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono,…

Sabtu, 30 September 2023 - 05:17 WIB
Danlantamal IX Bersama BMKG Provinsi Maluku Jajaki Pemasangan Tsunami Gauge di Teluk Ambon
Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Danlantamal) IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Said Latuconsina, M.M., M.T., M.Tr. Opsla menerima langsung kunjungan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi…

Sabtu, 30 September 2023 - 05:11 WIB
Kepala Bakamla RI Terima Laporan Peserta Pelatihan SAR Tahun 2023
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla menerima laporan peserta Pelatihan Search and Rescue (SAR) Capacity Building Program for Safety Indonesian Ocean 2023.

Sabtu, 30 September 2023 - 04:53 WIB
Tujuh Kepala Negara Dipastikan Hadiri KTT AIS Forum 2023
Jakarta– Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Forum Negara-Negara Pulau dan Kepulauan (Archipelagic and Island States/AIS Forum) yang diselenggarakan di Bali pada 10 - 11 Oktober 2023 akan dihadiri…
Komentar Berita