Solusi Bahan Baku Kertas, Kemenperin Kembangkan Mesin Pemanfaatan Limbah TKKS

Oleh : Hariyanto | Jumat, 15 Juli 2022 - 08:11 WIB

Mesin Pemanfaatan Limbah Tandan Kososng Kelapa Sawit
Mesin Pemanfaatan Limbah Tandan Kososng Kelapa Sawit

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mendorong pemanfaatan inovasi teknologi untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Salah satu upayanya adalah dengan mengembangkan mesin untuk pemanfaatan limbah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang digunakan sebagai bahan baku alternatif industri kertas.

Langkah strategis tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan bahan baku kertas daur ulang yang masih impor.

Pada 2021, industri pulp dan kertas memiliki surplus neraca perdagangan, namun masih ada bahan baku yang berasal dari impor, di sisi lain Indonesia memiliki sumber serat yang sangat melimpah yaitu TKKS yang pada tahun 2022 diproyeksikan jumlahnya mencapai 51 juta ton.

“Karena itu kami melakukan inovasi teknologi untuk memanfaatkan TKKS sebagai bahan baku produk pulp dan kertas,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Doddy Rahadi di Bandung, Kamis (14/7/2022). 

Doddy menuturkan, Kemenperin menyosialisasikan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Selulosa (BBSPJI Selulosa) Kemenperin tersebut kepada perusahaan industri kertas.

“Kami berharap teknologi pengolahan TKKS sebagai bahan baku produk pulp dan kertas dapat diterapkan di industri untuk menunjang pemanfaatan limbah TKKS yang melimpah,” tuturnya.

Doddy menjelaskan, BBSPJI Selulosa telah memanfaatkan TKKS menjadi pulp mekanis dengan keunggulan biaya produksi yang lebih rendah, dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dengan penggunaan bahan kimia yang minimum. Dengan teknologi ini, rendemen pulp yang dihasilkan sekitar 70%, lebih tinggi dibandingkan rendemen pulp kimia.

Karakteristik pulp mekanis TKKS ini memenuhi persyaratan sebagai bahan baku pembuatan kertas kemas. Diharapkan, penggunaan bahan baku TKKS mampu mengurangi impor bahan baku kertas daur ulang.

“Kolaborasi sangat diperlukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan industri pulp dan kertas yang kuat, khususnya dalam ketahanan bahan baku dan peningkatan substitusi impor,” ujar Kepala BSKJI.

Kepala BBSPJI Selulosa Sri Bimo Pratomo menambahkan, instansi yang dipimpinnya telah memiliki pengalaman dalam penggunaan TKKS sebagai bahan baku pulp dan kertas, antara lain telah melakukan kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) serta Konsorsium PIC Co.,Ltd - TAIZEN Co.,Ltd. Pada tahun 2018-2022, BBSPJI Selulosa telah menghasilkan pulp mekanis dari TKKS menggunakan Teknologi E. Gimmick.

Ia menjelaskan, secara teknis pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit untuk bahan baku alternatif industri kertas terdiri dari mesin crusher untuk perlakuan awal bahan baku TKKS sebelum dibuat pulp.

Kemudian mesin masher untuk menggiling TKKS dan membersihkan TKKS dari lumpur dan pengotor. Terakhir menggunakan mesin gimmick untuk pembuatan pulp mekanis melalui mekanisme kneading untuk menghasilkan panas dari pergerakan mekanis dan gesekan antar serat TKKS dalam mesin.

“Kapasitas mesin ini adalah 100 kg/jam. Dalam rangka pemanfaatan TKKS, pilot plant mesin ini dapat dimanfaatkan, baik secara langsung maupun dengan reverse engineering, untuk menghasilkan mesin berskala produksi massal,” jelasnya.

“Dari sisi teknoekonomi, tandan kosong sawit yang telah diolah menjadi pulp mekanis melalui teknologi kneading menggunakan mesin masher dan gimmick dapat meningkatkan nilai tambah dari tandan kosong sawit menjadi pulp dengan perkiraan harga jual sekitar USD250/ton. Nilai jual pulp tersebut akan mencapai payback period sekitar 8,2 tahun dengan kapasitas 50 Ton pulp kering/hari. Waktu payback period tersebut akan lebih singkat bila tandan kosong sawit tidak dikenai biaya karena dianggap sebagai limbah”, pungkas Kepala BBSPJI Selulosa.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ilustrasi Emas

Kamis, 16 Januari 2025 - 09:17 WIB

Siapa Pemain Kunci dalam Ekosistem Emas di Indonesia? Ini Jawaban Hartadinata Abadi dan Pegadaian

Jakarta–PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), pemain utama dalam industri perhiasan dan emas batangan (bullion) yang terintegrasi di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kerjasama strategis dengan…

Ilustrasi penjualan mobil

Kamis, 16 Januari 2025 - 08:00 WIB

Ngeri! Ini Hitung-hitungan Ekonom Jika Sektor Otomotif Tak Diguyur Insentif

Pasar mobil Indonesia mengalami stagnan di kisaran 1 juta unit sejak tahun 2014 hingga 2023. Kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya, rendahnya daya beli akibat penurunan…

Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie

Kamis, 16 Januari 2025 - 06:45 WIB

Sah! Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie 'Berdamai', Kadin Gelar Munas Hari Ini

Perpecahan di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia tampaknya bakal segera berakhir. Kedua kubu yang bersebrangan selama ini yakni Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie akhirnya sepakat untuk…

KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi

Kamis, 16 Januari 2025 - 04:33 WIB

Diduga Tidak Dilengkapi Izin, KKP Segel Pagar Laut di Perairan Bekasi

Jawa Barat– Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyegel kegiatan reklamasi yang sempat diduga sebagai pagar laut di Muara Tawar, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Aksi penyegelan dilakukan…

Jurnalis Filantropi Indonesia (JUFI)

Rabu, 15 Januari 2025 - 20:31 WIB

Jufi dan Perhimpunan Filantropi Indonesia Siap Perkuat Kemaslahatan Masyarakat

Jurnalis Filantropi Indonesia (Jufi) dan Perhimpunan Filantropi Indonesia melakukan pertemuan di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025). Pertemuan membahas potensi kerja sama yang…