Kemenperin Pastikan Teknologi Industri 4.0 di Seluruh Rantai Pasok Manufaktur Terus Berjalan

Oleh : Ridwan | Minggu, 03 Juli 2022 - 19:35 WIB

Industri 4.0 di sektor industri
Industri 4.0 di sektor industri

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Akselerasi revolusi industri 4.0 yang dicanangkan melalui Peta Jalan Making Indonesia 4.0 terus berjalan. Sektor manufaktur didorong bertransformasi menggunakan teknologi digital di seluruh rantai nilai industrinya.

Momen ini harus dimanfaaatkan sebaik-baiknya oleh Indonesia yang memiliki keunggulan dalam hal kuatnya faktor permintaan, kerangka kelembagaan yang kuat, serta perdagangan dan investasi global yang baik.

“Perkembangan teknologi adalah keniscayaan dan pasti akan terjadi. Negara-negara yang menerapkan industri 4.0 meyakini pentingnya dukungan kebijakan pemerintah yang holistik sebagai pilar penting keberhasilan implementasi kebijakan ekonomi digital,” kata Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Iklim Usaha dan Investasi, Andi Rizaldi di Jakarta, Minggu (3/7).

Ia menyampaikan, pemerintah telah menetapkan inisiatif Making Indonesia 4.0 sebagai sebuah peta jalan yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi, dengan aspirasi besar membawa Indonesia menjadi 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030.

Resiliensi perekonomian Indonesia yang cukup baik juga dinilai sebagai salah satu potensi yang dapat dioptimalkan lewat penerapan Industri 4.0. hal tersebut ditunjukkan oleh pertumbuhan yang lebih tinggi pada 2019 dan kontraksi yang lebih kecil pada 2020 dibanding peer countries.

Potensi selanjutnya adalah menghasilkan peluang pekerjaan baru yang lebih spesifik untuk mengakomodasi jumlah tenaga kerja yang besar. Revolusi Industri 4.0 tidak akan menghilangkan lapangan pekerjaan, melainkan menawarkan jenis pekerjaan baru yang memungkinkan migrasi dari satu profesi ke profesi lainnya.

“Nantinya akan ada pergeseran profesi seseorang ke arah lebih baik yang justru akan mengangkat harkat dari pekerja itu sendiri,” ujar Andi.

Dalam Making Indonesia 4.0, Kemenperin telah menetapkan tujuh sektor priotas yakni makanan dan minuman, otomotif, kimia, tekstil dan produk tekstil, elektronika dan alat kesehatan. Ketujuh sektor ini dipilih karena dapat memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) manufaktur, 65 persen ekspor manufaktur, dan 60 persen pekerja industri.

Proporsi tenaga kerja di tujuh sektor prioritas dalam program Making Indonesia 4.0 pada lima tahun terakhir menunjukkan tren meningkat yang mana pada tahun 2015 sebesar 5,02 persen dan pada tahun 2020 sebesar 5,70 persen, meski sempat dihadapkan pada kondisi pandemi Covid-19.

“Melihat data peningkatan tersebut, tentunya memberikan harapan bahwa adopsi teknologi di tujuh sektor prioritas berpotensi meningkatkan kapabilitas ekonomi nasional," tuturnya.

Ia menambahkan, Indonesia merupakan negara jumlah tenaga kerja terbanyak di dunia dengan jumlah 125 juta jiwa, setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.

“Tentunya apabila didorong dengan peningkatan kualitas tenaga kerja, akan terus berdampak positif pada peningkatan produktivitas sektor manufaktur, dan akan terus memberikan kontribusi yang baik pada pertumbuhan ekonomi nasional," tuturnya.

Untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja yang mempu beradaptasi dalam era Industri 4.0, Kemenperin terus mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) industri melalui program-program utama, meliputi pendidikan vokasi berbasis kompetensi, pembangunan unit pendidikan dan pelatihan di wilayah pusat pertumbuhan industri, serta program link and match antara dunia pendidikan dengan industri.

"Dalam upaya mengakselerasi pengembangan SDM Industri 4.0, Kemenperin telah menjalankan pelatihan, bimbingan teknis dan sertifikasi terhadap 2.171 orang,” jelas Andi.

Upaya lainnya adalah dengan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan di era Revolusi Industri 4.0, antara lain dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) dalam pengembangannya, misalnya dengan melakukan pelatihan e-commerce kepada 13.183 IKM di tahun 2021 dan menggelar webinar e-smart IKM yang mendukung pemasaran IKM secara digital.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:44 WIB

Kolaborasi Bank DKI dan PT Jalin Pembayaran Nusantara, Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Jakarta – Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital.

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:27 WIB

Bank DKI Raih Penghargaan Indonesia Best 50 CEO 2024

Jakarta – Bank DKI kembali meraih apresiasi dari lembaga independen, kali ini dari media The Iconomics sebagai Indonesia Best 50 CEO pada Kategori Bank Daerah, yang diserahkan langsung pada…

Studi Klinis SANOIN dan P&G Health atasi anemia.

Kamis, 28 Maret 2024 - 22:06 WIB

SANOIN dan P&G Health Lakukan Studi Klinis Atasi Anemia

Beberapa temuan dari studi klinis SANOIN terbaru yang didukung P&G Health dan dilakukan oleh para pakar kesehatan terkemuka, menunjukkan efikasi dari suplementasi zat besi dengan Sangobion

Direktur Enterprise & Business Service Telkom Indonesia FM Venusiana R. bersama Kepala LKPP Hendar Prihadi

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:48 WIB

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur, Lebih Responsif, Bisa Lacak Pengiriman dan Pembayaran

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) luncurkan Katalog Elektronik Versi 6 pada Kamis (28/3) di Jakarta. Inovasi terbaru yang dibangun untuk meningkatkan performa sistem…

Tupperware luncurkan 3 Produk Baru, One Touch Fresh Rectangular, Supersonic Chopper Tall dan Black Series.

Kamis, 28 Maret 2024 - 21:47 WIB

Tupperware Luncurkan 3 Produk Baru Untuk Meriahkan Ramadan

Sebagai Premium Housewares Solutions nomor 1 di Indonesia, Tupperware kembali menghadirkan produk terbaru untuk menemani keluarga Indonesia menyambut Ramadan di tahun ini.