Menkeu: Pengusaha Sawit Harus Taat Bayar Pajak

Oleh : Herry Barus | Rabu, 03 Mei 2017 - 06:28 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (NurPhoto via Getty Images)
Menteri Keuangan Sri Mulyani. (NurPhoto via Getty Images)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengingatkan para pengusaha sawit, khusunya pengusaha besar, untuk tetap taat membayar pajak di sela-sela peluncuran buku Menuju Kemandirian dan Keseimbangan Sawit Indonesia di Jakarta, Selasa (2/5/2017)

"Saya sebagai menteri keuangan berharap industri kelapa sawit khususnya pengusaha besar dan menengah, mereka taat bayar pajak. Terus terang ini salah satu yang saya anggap jawaban terkait masalah keadilan sosial bagi masyarakat Indonesia. Saya akan melihat dari sisi kepatuhan pembayaran pajak," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memang berharap, industri kelapa sawit menjadi suatu kegiatan ekonomi yang bisa mewujudkan konsep masyarakat adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

Ia tidak menginginkan apabila ada satu perusahaan yang sangat kaya raya dari industri sawit, namun di sisi lain masih ada para petani sawit yang tidak mendapatkan bagi hasil yang cukup untuk menikmati kekayaan tersebut.

"Para pelaku besar bisa menyampaikan ekspresi atau yang disebut kepatuhan membayar pajak berdasarkan produksi dan jumlah lahan, serta tidak melakukan praktek seperti transfer pricing, yang sangat tidak adil bagi Republik Indonesia," katanya.

Selain itu, Sri Mulyani juga berharap Indonesia selaku pemain terbesar di industri sawit, dapat merespon persepsi dari parlemen Eropa yang menganggap praktik industri sawit sebagai penyebab kerusakan lingkungan. Keberadaan Badan Pengelola Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit yang dibentuk pada 2015, juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia di dunia internasional.

"Indonesia sebagai pemain terbesar harusnya bisa menjawab dan merespon, tidak hanya mengatakan itu tidak benar tapi juga untuk membuktikan kita punya suatu kegiatan ekonomi yang berkelanjutan secara lingkungan dan yang menyejahterakan masyarakat, tidak hanya petani dan industrinya tapi juga masyarakat Indonesia," ujarnya.

Pemerintah sendiri sebelumnya mengklaim BPDP Kelapa Sawit yang dibentuk dua tahun lalu, telah membantu memulihkan industri sawit domestik yang sempat terpuruk karena menurunnya harga komoditas global.

Dengan membentuk permintaan baru melalui program mandatori biodiesel yang dibantu dukungan BPDP Kelapa Sawit, pemerintah berhasil menstabilkan harga CPO dan Tandan Buah Segar pada akhir 2015-2016 yang dinikmati seluruh pemangku kepentingan.

Pada 2015-2017, dampak positif BPDP Kelapa Sawit bagi Indonesia dan khususnya Industri kelapa sawit domestik, mulai terlihat. Harga komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang pada pertengahan 2015 yang sempat mencapai 437 dolar AS per ton, berdasarkan indeks harga Kharisma Pemasaran Bersama (KPB), meningkat menjadi 620 dolar AS per ton pada Maret 2017 atau meningkat sekitar 42 persen dari titik terendah harga CPO.

"Salah satu yang membuat mekanisme BPDP Sawit ini bisa berjalan salah satunya yakni komitmen pemerintah untuk mensyaratkan B20 saat ini," ujar Menkeu.

Program B20 biodiesel adalah program mandatori atau kewajiban mencampur 20 persen biodiesel sawit pada setiap minyak diesel (solar) yang dijual.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Fasilitas panel surya di area atap gedung utama kantor PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, sebagai implementasi penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) untuk mencapai target dekarbonisasi.

Rabu, 01 Mei 2024 - 22:33 WIB

Melalui Operational Excellence, SIG Catatkan Laba Sebesar Rp472 Miliar pada Kuartal I Tahun 2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melaporkan kinerja keuangan konsolidasian pada kuartal I tahun 2024 dengan ringkasan sebagai berikut:

Titi Kamal hadir di pameran wisata Arab Saudi yang digelar di Mall Kota Kasablanka Jakarta tanggal 1-5 Mei 2024.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:48 WIB

Arab Saudi Gelar Pameran Wisata, Titi Kamal Beberkan Keseruannya

Sepanjang pameran 'Visit Saudi, Beyond Umrah', penawaran eksklusif dan terbatas diberikan kepada masyarakat Indonesia berupa penerbitan visa ke Arab Saudi dalam waktu 24 jam.

Braveheart Center, Brawijaya Hospital Saharjo.

Rabu, 01 Mei 2024 - 21:10 WIB

Brawijaya Hospital Saharjo Hadirkan BraveHeart Center, Pusat Layanan Jantung, Pembuluh Darah dan Otak

Didukung oleh Tim medis yang berpengalaman serta fasilitas diagnostic yang lengkap, BraveHeart Center, Brawijaya Hospital Saharjo mampu menangani kasus–kasus kompleks pada jantung, pembuluh…

HINT Metaverse EDP, parfum berteknologi AI.

Rabu, 01 Mei 2024 - 20:55 WIB

HINT Metaverse EDP, Parfum Berteknologi AI Hadir di Shopee Dengan Berbagai Promo Eksklusif

Brand parfum HINT berkolaborasi dengan AI Technology, menghadirkan HINT Metaverse EDP dengan aroma fruity-floral yang futuristik dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih hidup.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Ahli Utama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Nia Niscaya

Rabu, 01 Mei 2024 - 18:50 WIB

Kembali Digelar, Komodo Travel Mart Bakal Dongkrak Sektor Parekraf di Labuan Bajo

Komodo Travel Mart sebuah forum yang mempertemukan buyer dan seller di bidang pariwisata untuk destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo akan digelar pada 6 hingga 9 Juni 2024 di Labuan…