Sektor Industri Dongkrak Penjualan Listrik PLN dalam 5 Tahun Terakhir

Oleh : Ahmad Fadli | Selasa, 19 Februari 2019 - 06:08 WIB

PLN Ilustrasi
PLN Ilustrasi

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Pertumbuhan industri menjadi penopang utama peningkatan konsumsi listrik nasional dalam lima tahun terakhir. Tingginya kebutuhan listrik untuk industri ini mendongkrak penjualan listrik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Kalau kita melihat realisasi penjualan tenaga listrik oleh PT PLN dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan terutama dalam dua hingga tiga tahun terakhir," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial di Jakarta, Senin (18/2/2019).

Kementerian ESDM mencatat penjualan tenaga listrik mencapai 213,46 Terra Watt Hour (TWh) pada 2015. Volume penjualan ini bertambah menjadi 221,07 TWh setahun kemudian, atau tumbuh 3,56%. Kemudian terus menembus angka 232,43 TWh atau naik 5,14% pada tahun lalu."Pada tahun 2019 ini, Kami (Pemerintah) memproyeksikan sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan terjadi kenaikan sebesar 6,40% atau menembus angka 247,3 TWh," ujar Ego.

Untuk mencapai target tersebut pihaknya masih mengandalkan konsumsi listrik dari sektor industri. Total konsumsi listrik sektor industri sepanjang tahun 2018 mencapai 76,345 TWh atau tumbuh 32,85% dari tahun sebelumnya, yaitu 71,72 TWh. Pertumbuhan ini didapat dari 87.829 pelanggan terdiri dari pelanggan prabayar (23.602) dan pascabayar (64.227).

Dari tahun ke tahun penjualan listrik didominasi oleh sektor industri. Jumlah pelanggannya sekitar 69 ribu pada 2017, atau bertambah 10 ribu dari tahun sebelumnya. Menurut Ego, meningkatnya penjualan listrik dari sektor industri tak lepas dari efisiensi harga listrik. Indonesia masih tergolong menjadi salah satu negara dengan tarif paling kompetitif di wilayah Asia Tenggara.

Sebagai informasi, pada tahun 2019 ini tarif harga listrik di Indonesia, rata-rata sebesar US$ 7,47 sen per kilo Watt hour (kWh). Tarif ini jauh lebih murah ketimbang Singapura US$  13,15 sen per kWh, Filipina US$  11,19 sen per kWh, Thailand US$ 8,07 sen per kWh serta Malaysia 7,61 sen per KWh.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

IFG Life

Jumat, 26 April 2024 - 13:29 WIB

Peduli dengan Gaya Hidup Sehat, IFG Life Hadirkan IFG Life Protection Platinum dan IFG LifeCHANCE

Fokus pada kebutuhan nasabah menjadi kunci bagi PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) dalam menghadirkan produk dan layanan yang komprehensif dan saling melengkapi. Gaya hidup tidak lepas dari aspek…

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…