Mewujudkan Kawasan Terintegrasi Modern Terbaik di Timur Jakarta

Oleh : Arya Mandala | Minggu, 09 Desember 2018 - 16:55 WIB

Kota Deltamas
Kota Deltamas

INDUSTRY.co.id - Memacu daya saing secara konsisten serta berkesinambungan merupakan strategi kunci yang dilakukan oleh PT Puradelta Lestari Tbk dalam menjadikan Kota Deltamas sebagai lokasi favorit para investor baik lokal maupun asing menanamkan investasinya di Kawasan Timur Jakarta. 

Disampaikan Direktur Independen dan Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk, Tondy Suwanto, bagi para pengembang, langkah itu mutlak dilakukan mengingat ketatnya persaingan antar kawasan industri di timur Jakarta tersebut. 

“Kami senantiasa berupaya untuk meningkatkan daya saing Kota Deltamas dan kawasan industri GIIC (Kawasan Industri Greenland International Industrial Center) untuk menjadi kawasan terpadu modern dan kawasan industri terbaik di timur Jakarta,” ujarnya dalam sebuah kesempatan.

Strategi memacu daya saing tadi membuahkan hasil menggembirakan manajamen, dimana bisnis penjualan lahan kawasan industri menjadi kontributor terbesar terhadap total pendapatan perusahaan yang telah melantai di bursa saham dengan kode perdagangan DMAS tersebut. Tahun lalu kata Tondy, dari total pendapatan Rp 1,33 triliun, penjualan lahan industri menyumbang sebesar Rp 1,07 triliun. 

Adapun penjualan lahan yang dibukukan tadi, dikatakannya berasal dari pelanggan dengan bermacam sektor, seperti sektor terkait otomotif, farmasi, dan sanitasi. “Hal ini menegaskan kawasan industri Kota Deltamas, telah menjadi pilihan utama bagi perusahaan-perusahaan besar, baik domestik maupun asing”, ujarnya.

Tondy Suwanto menambahkan bahwa di tahun 2017, Perseroan juga berhasil meningkatkan diversifikasi segmen usaha. “Sekitar 96,8% pendapatan usaha Perseroan di tahun 2016 disumbang oleh segmen industri. Di tahun 2017, segmen industri menyumbang 80,1% pendapatan usaha Perseroan”, jelas Tondy.

Secara rinci disampaikan, sepanjang 2017 pendapatan segmen industri tercatat Rp 1,07 triliun, sedangkan pendapatan segmen hunian dan komersial masing-masing mencapai Rp 122 miliar dan Rp 110 miliar. Di samping itu, pendapatan lain dari segmen hotel dan segmen sewa masing-masing mencapai Rp 30 miliar dan Rp 3 miliar.

Perseroan membukukan laba kotor sebesar Rp 815 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan laba kotor di tahun sebelumnya sebesar Rp 896 miliar, seiring menurunnya pendapatan Perseroan.

Sedangkan laba usaha Deltamas tercatat sebesar Rp 624 miliar, lebih rendah dibandingkan laba usaha di tahun sebelumnya sebesar Rp 724 miliar. Di tahun 2017, biaya operasional meningkat menjadi Rp 191 miliar dibandingkan biaya operasional di tahun 2016 yang mencapai Rp 172 miliar. Kenaikan biaya operasional ini terutama disebabkan oleh peningkatan biaya umum dan administrasi seiring dengan perkembangan usaha Perseroan.

Adapun posisi laba bersih tercatat sebesar Rp 657 miliar di tahun 2017, lebih rendah dibandingkan laba bersih di tahun sebelumnya sebesar Rp 757 miliar, seiring dengan penurunan laba usaha Perseroan.

Dari sisi fundamental, aset Perseroan per 31 Desember 2017 tercatat Rp7,47 triliun, lebih rendah dibandingkan aset Perseroan per 31 Desember 2016 sebesar Rp 7,80 triliun. Menurunnya jumlah aset terutama disebabkan menurunnya kas dan setara kas dari Rp 1,22 triliun per 31 Desember 2016 menjadi Rp 785 miliar per 31 Desember 2017.

Selanjutnya, pada masa datang tampaknya Perseroan masih akan mengandalkan segmen industri masih sebagai tulang punggung dalam memenuhi pundi-pundinya karena yakin dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki, yakni;  Lokasi yang strategis dan akses langsung ke jalan tol, terintegrasi dengan kawasan hunian dan komersial modern. 

Kemudian, memiliki cadangan lahan yang besar sehingga memberikan fleksibilitas terhadap bentuk dan ukuran lahan yang diinginkan calon pelanggan, Memiliki fasilitas penunjang industri yang komprehensif, Memiliki sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001 dalam pembangunan dan pengelolaan kawasan industri dan memberikan layanan yang profesional bagi para pelanggan, Non poluted industrial estate, selain itu pembeli lahan akan mendapatkan fasilitas KLIK.

Diluar keunggulan strategis tadi, Kota Deltamas juga memiliki sarana pendukung yang ditawarkan untuk memanjakan para tenant diantaranya; Jalan yang lebar dan infrastruktur yang memadai, Fasilitas listrik premium dari PLN, Suplai gas dari PGN, Water Treatment Plant, Waste Water Treatment Plant serta jaringan telekomunikasi dan fiber optik.

Mengandalkan keunggulan strategis serta sarana dan parasaran tadi manajemen Puradelta yakin tahun ini akan dapat meraih kinerja yang lebih baik dibanding 2017 dengan target marketing sales Rp 1,25 triliun. “Angka itu terlihat lebih kecil dibanding target marketing sales 2017 Rp 1,4 triliun, lantaran tahun lalu ada tambahan kontribusi dari perusahaan joint venture,” ujarnya.

Untuk mengejar target tersebut, Puradelta menganggarkan dana belanja modal Rp 500 miliar – Rp 600 miliar. Sebagian besar dana akan dialokasikan untuk pengembanngan infrastruktur di Kota Deltamas, sebagian lagi dengan porsi 20%-30% disiapkan untuk membeli lahan baru.

Dalam keterangan tertulisnya pada Redaksi Majalah Industry, Direktur Utama PT Puradelta Lestary Tbk, Hongky Jeffrey Nantung kembali menegaskan pihaknya masih mengandalkan penjualan lahan industri sebagai kontributor terbesar penjualan, dengan target 40 hektare lahan terjual. “Perseroan optimis untuk mencapai target tersebut mengingat permintaan lahan industri yang tinggi di GIIC. Saat ini, telah terdapat permintaan lebih dari 100 hektar lahan industri,” ujarnya.

Permintaan yang masuk tersebut menurut Hongky berasal dari beragam sektor industri, bukan hanya pada sektor otomotif dan terkait otomotif sebagaimana sebelumnya namun lebih terdiversifikasi ke sektor lain seperti riteail atau consumer dan logistik.

Lebih jauh menurut Hongky, selain keunggulan strategi dan infrastruktur pendukung, tingginya permintaan lahan di Kota Deltamas juga dilatari kondisi eksternal dimana Indonesia memiliki jumlah populasi yang besar dan didukung oleh iklim investasi yang kondusif. “Kami melihat bahwa Indonesia masih menjadi sasaran investasi industri untuk pasar Asia Tenggara,” imbuhnya.

Diversifikasi Usaha

Target yang ditetapkan manajemen PT Puradelta Lestari Tbk hingga akhir tahun 2018 sepertinya bakal terwujud, pasalnya hingga akhir semester I-2018 Puradelta tercatat telah membukukan angka merketing sales Rp 561 miliar. Capaian tersebut setara dengan 45% dari target marketing sales yang ditetapkan perseroan hingga akhir tahun ini sebesar Rp 1,25 triliun.     

Sebagai bentuk apresiasi kepada para tenant, sekaligus meningkatkan daya saing Kota Deltamas, manajemen mengaku terus berupaya mengembangkan berbagai fasilitas dan infrastruktur kota. Beberapa fasilitas komersial penunjang seperti pusat pendidikan, fasilitas kesehatan, pusat kuliner modern, dan pusat perbelanjaan akan hadir dalam beberapa waktu ke depan. “Tentunya pembangunan infrastruktur di GIIC akan terus dikembangkan seiring bertambahnya pelanggan industri,” papar Hongky.

Tak kalah penting, meski tetap mengandalkan penjualan lahan industri dalam mengejar target kinerja, Perseroan juga agresif melakukan strategi diversifikasi usaha. Bila tak ada aral melintang, tahun ini akan diluncurkan produk smart residential dari Panahome Deltamas.

Untuk proyek Panahome dikembangkan lewat perusahaan joint venture yang merupakan kolaborasi PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) dengan kepemilikan saham 49% bersama PanaHome Asia Pacific Pte Ltd (PanaHome) dengan porsi saham 51%.

Manajemen Puradelta pernah menyampaikan jumlah nilai dari projek hunian yang akan dikembangkan proyek PanaHome Deltamas diperkirakan mencapai sebesar Rp 3 triliun, dan akan digarap hingga tahun 2026.

Kemudian, lebih lanjut Manajemen Puradelta Lestari menjelaskan, PanaHome Deltamas akan membangun kawasan perumahan dengan mengkombinasikan konsep yang menjadi keahlian kedua pemegang sahamnya. Misalnya, dari sisi PanaHome, yang merupakan perusahaan pengembang perumahan di bawah Grup Panasonic, berpengalaman dalam mengembangkan sustainable smart towns di Jepang.

"Lalu, hal yang paling penting, tujuan mendirikan PanaHome Deltamas adalah agar dapat tercipta jawasan hunian yang aman dan nyaman, serta dengan gaya hidup yang baik maupun berimbang," tegas Manajemen Puradelta Lestari. Terkait kebutuhan lahan, proyek hunian sebanyak 1.000 unit tersebut membutuhkan lahan seluas 13 hektare untuk tahap pertama.

Sebagai catatan Kota Deltamas merupakan kawasan terpadu modern yang meiliki luas lebih dari 3.100 hektare di Cikarang Pusat. Pengembangan kawasan tersebut terintegrasi antara kawasan industri, hunian dan komersial. Khusus untuk kawasan industri GIIC, saat ini Puradelta memiliki seluas 1.714 ha lahan dan masih memiliki cadangan lahan kotor seluas 522 ha.

Kondisi membuat perusahaan ini masih sangat fleksibel menggarap berbagai bisnis properti, termasuk pengembangan proyek PanaHome Deltamas. Apalagi Perusahaan juga berkomitmen untuk terus memperluas lahan.

Selain proyek PanaHome, manajemen Kota Deltamas juga tengah menjalin kerjasama dengan Japanese International School untuk membangun sekolah ke-2 di Indonesia. Proyek ini kata Hongky sedang dalam tahap konstruksi dan diharapkan dapat beroperasi di tahun 2019. “Proyek ini diharapkan dapat menarik minat dari para ekspatriat Jepang untuk tinggal di kawasan Kota Deltamas,” tutupnya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…