OJK Perkirakan Potensi Kredit Macet Sulteng Rp4 Triliun

Oleh : Herry Barus | Jumat, 19 Oktober 2018 - 08:00 WIB

 Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso (kmps)
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso (kmps)

INDUSTRY.co.id - Palu- Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan potensi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di Sulawesi Tengah akibat gempa dan tsunami mencapai Rp4,063 triliun dari total Rp27 triliun kredit yang disalurkan industri jasa keuangan di daerah itu.

"Tentunya ini akan mengganggu. NPL naik. Ada dampaknya, tetapi tidak mengganggu secara nasional," kata Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso di Palu, Kamis (18/2018)

Ia mengatakan jumlah tersebut tersebar di hampir semua industri jasa keuangan yang ada di provinsi itu dengan jumlah 21.531 rekening.

Wimboh bersama sejumlah pejabat eksekutif OJK berkunjung ke Palu untuk melihat langsung kondisi daerah itu pascagempa 7,4 pada Scala Richter yang melanda Palu, Sigi dan Donggala.

Dia bersama rombongan menyempatkan diri mengunjungi lokasi pengungsian korban gempa Desa Jono Oge, Kabupaten Sigi, salah satu titik likuifaksi yang menenggelamkan desa itu.

Selain itu Wimboh juga bertemu dengan para pelaku industri jasa keuangan bank dan nonbank di kantor darurat OJK Sulteng di Kota Palu.

Pada pertemuan itu Wimboh menjelaskan dari potensi NPL di daerah terdampak gempa tersebut paling banyak berdampak pada bank umum yakni mencapai Rp3,9 triliun dari 20.918 rekening. Dari jumlah tersebut paling besar Bank BUMN yang jumlahnya mencapai Rp2,1 triliun.

"Ini data sementara per 17 Oktober 2018," kata Wimboh.

Sementara untuk bank umum syariah sebanyak Rp246,9 miliar dan bank swasta nasional seperti Bank Panin, Sinar Mas dan Maybank mencapai Rp541 miliar.

Potensi NPL juga terjadi pada bank perkreditan rakyat sebanyak Rp6,1 miliar.

Terkait dengan kondisi bangunan dan korban gempa berdasarkan dari data OJK, sebagian besar gedung rusak sedang dan berat sehingga menunggu perbaikan. Sebagian gedung masih layak pakai namun masih menunggu assessment struktural bangunan.

Jumlah karyawan industri jasa keuangan yang meninggal dunia akibat gempa 7,4 Scala Richter pada 28 September 2018 sebanyak delapan orang, tidak ditemukan lima orang dan luka berat delapan orang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…