SMK Takhasus Mororejo Kendal Rintis Industri Fashion

INDUSTRY.co.id - Kendal- Semangat juang dan kepahlawanan RA Kartini dijadikan visi SMK Takhasus desa Mororejo Kaliwungu Kendal untuk mendidik murid-muridnya bisa mandiri dan memiliki ketrampilan khususnya bidang fashion dengan menggelar fashion show di sekolahnya yang diikuti murid SMP dan SMK.

Basyar Rohman (Gus Basyar) sebagai perintis dalam pembangunan sekolah kejuruan swasta desa Mororejo Kaliwungu merasa tergugah untuk menangkap peluang ke depan, sekolahnya perlu memiliki basic dan ikon untuk mengangkat citra sekolah kejuruan swasta yang cenderung kurang diminati oleh masyarakat lingkungannya.

Dari lingkungan masyarakat kaum muslim di Kabupaten Kendal, khususnya di kecamatan Kaliwungu sudah menjadi basic pendirian pondok-pondok pesantren, hal ini menjadi tantangan dalam perintisan membangun sekolah yang perlu dilengkapi dengan fasilitas pemondokan santriwan dan santriwati. Atau sekolah yang didirikan oleh Yayasan Manba’ul Hikmah ini untuk membuka pendidikan SLTP dan SLTA dengan modifikasi pendidikan formal dan mengaji.

Disampaikan Gus Basyar bahwa sekolah kejuruan, khususnya di lokasi berdekatan dengan kawasan industri oleh Kementerian Pendidikan Pusat menjadi prioritas untuk diberikan support terbukti di tahun kemarin SMK Takhasus mendapatkan bantuan sebesar Rp 350 juta dari Kementerian Pendidikan melalui programnya yang mendukung SMK sebagai penyedia tenaga kerja siap pakai industry.

Prinsip sekolah bisa dibesarkan oleh lingkungan dimana Kaliwungu sudah menjadi pusat produsen busana muslim, dari tiga jurusan yang ada ( tata boga, tata busana dan teknik computer). Pada jurusan tata busana, murid-murid yang diberi pelajaran menjahit ternyata bisa melahirkan rintisan usaha fashion.

Karya murid tata busana ini baru bisa melayani pemesanan partai kecil, antara lain : pembuatan seragam pekerja sebanyak 100 buah untuk karyawan PT. Kayu Lapis, 5000 slayer pada Hari Santri, dan tampil di stand Kendal Expo dengan sarana 12 mesin hight speed, 6 mesin obras dan mesin woll soom.

Melalui guru pembimbing dan juga mendatangkan desainer dari Jogja, murid-murid tata busana bisa membuat berbagai jenis pakaian jadi, seperti seragam sekolah, pramuka, baju musim, koko, kemeja dan games. Dijelaskan oleh guru Tata Busana Nur Satik, ST, sarana praktek sekolah, selain untuk belajar menjahit dan membuat desaign pakaian, juga siswa dirangsang agar mampu berinovasi untuk rintisan usaha mandiri.