Masyarakat Sumatera Utara Butuh Perubahan
Oleh : Herry Barus | Rabu, 11 April 2018 - 05:25 WIB
Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus (Foto Dok Industry.co.id)
INDUSTRY.co.id - Nias Barat- Calon Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menilai masyarakat membutuhkan perubahan sehingga menunjukkan semangat dan gairah besar dalam menghadapi Pemilihan Gubernur Sumut 2018.
Ketika menghadiri Rakercab Khusus PDI Perjuangan Kabupaten Nias Barat di Hall Tokosa, Kecamatan Lahomi, Sumut, Selasa (10/4/20180 Djarot mengaku melihat langsung semangat masyarakat itu dalam kampanye ke sejumlah daerah selama ini.
Menurut dia, tidak sedikit masyarakat yang mengorganisasi kegiatan secara mandiri dan bergotong royong untuk menghadirkan pasangan Cagub-Cawagub Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus.
Ada juga, katanya, secara mandiri menyiapkan spanduk dan baliho untuk menyosialisasikan pasangan cagub-cawagub yang didukung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut.
Bahkan, lanjutnya, ada beberapa kelompok masyarakat yang menciptakan dan menggubah lagu secara mandiri untuk mengampanyekan dan mendukung pasangan Djarot-Sihar.
"Setelah ditampilkan, ternyata lagu-lagu tersebut mampu menggugah semangat," kata Djarot.
Kondisi yang lebih membanggakan, menurut dia, masyarakat Sumatera Utara mampu menunjukkan nasionalisme dan menghargai keberagaman dalam pilkada.
"Saya orang Jawa yang beragama Islam, sedangkan Sihar Sitorus adalah orang Batak yang beragama Kristen, namun bisa diterima. Ini bukti, Indonesia betul-betul Bhinneka Tunggal Ika," ujar Djarot kepada awak media.
Namun, ia menyayangkan adanya fitnah yang sempat muncul yang menyebutkannya hanya sebentar menjadi Gubernur Sumatera Utara jika terpilih karena akan diangkat menjadi Menteri Dalam Negeri.
Di hadapan masyarakat Nias Barat, Djarot menegaskan komitmennya untuk membenahi Sumatera Utara hingga akhir masa jabatan jika mendapatkan kepercayaan masyarakat.
Meski demikian, ia mengingatkan pendukungnya untuk bersikap bijaksana dalam menghadapi fitnah tersebut.
"Fitnah memang tindakan yang keji. Namun jangan dimarahi, melainkan berikan pencerahan. Perbedaan yang ada merupakan rahmat agar kita dapat bersatu untuk memberikan kebaikan" katanya.
Komentar Berita