Harga CPO Kuatkan Bisnis PT Astra Agro Lestari Tbk
Oleh : Herry Barus | Jumat, 20 Januari 2017 - 04:57 WIB
kelapa sawit (ilustrasi)
INDUSTRY.co.id - Jakarta — Meskipun pada 2016 merupakan tahun yang buruk untuk sektor perkebunan, Samuel Sekuritas menyimpan sejumlah optimistis yang didukung dengan membaiknya harga kelapa sawit.
Analis Samuel Sekuritas Sharlina Malik berkeyakinan harga CPO akan lebih baik didukung dengan rendahnya produksi pada kuartal I 2017. Cuaca yang kuarang mendukung hingga Januari 2017 membuat yiel tanaman CPO rendah, khususnya di Malaysia berlanjut dengan pengurangan produksi.
Di sisi lain, permintaan China untuk restocking CPO serta jumlah inventory CPO global yang di bawah rata-rata turut mendukung fundamental harga CPO.
"Kami perkirakan harga rata-rata CPO pada tahun ini mencapai RM2.750 per ton naik 4%. Kami melihat sektor perkebunan akan diuntungkan dengan fundamental tersebut," kata Sharlita melalui riset edisi Januari 2017.
Salah satu perusahaan yang akan diuntungkan dengan harga CPO adalah PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Ia melihat stabilnya produksi AALI dengan pertumbuhan 2% dan meningkatnya permintaan akan menjadi kunci pertumbuhan laba pada tahun ini.
"Kami perkirakan AALI akan mencatatkan kenaikan pendapatan sekitar 9% sejalan dengan kenaikan harga rata-rata penjualan sekitar 4,6%. Selain itu, perubahan yang signifikan terhadap struktur modal membuat net gearing AALI turun pada level 4% pada tahun ini, sehingga akan mengurangi level interest expenses ke depannya," paparnya.
Merujuk pada kinerja AALI pada sembilan bulan pertama tahun lalu yang positif, ia melihat AALI mampu membukukan pertumbuhan sepanjang tahun ini.
Dengan pertusahaan yang memiliki jejak rekam yang baik, kapitalisasi pasar terbesar dalam cakupan analisa Samuel Sekuritas, serta kemampuan memproduksi CPO yang lebih stabil membuatnya percaya bahwa kinerja saham AALI akan lebih baik.
"Kami merekomendasikan beli untuk saham AALI dengan potensial kenaikan 15% dan target harga Rp17.000 per saham, yang merefleksikan PE sekitar 18,5% dan PBV 2,3 kali," ujarnya. (Hrb)
Komentar Berita