Menperin Pacu Empat Sektor Manufaktur Jadi Kekuatan Unggul di Tingkat ASEAN

Oleh : Ridwan | Senin, 29 Januari 2018 - 18:30 WIB

Menteri perindustrian Airlangga Hartarto (Antara)
Menteri perindustrian Airlangga Hartarto (Antara)

INDUSTRY.co.id - Davos, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, negara-negara anggota Asean sepakat untuk melakukan kerja sama ekonomi yang komprehensif dalam menghadapi revolusi industri keempat atau Industry 4.0.

Sektor-sektor manufaktur yang tengah dikembangkan guna menjadi kekuatan unggul di tingkat regional Asia Tenggara, antara lain industri otomotif, elektronika, makanan dan minuman, serta textile clothes footwear(TCF).

"Di Indonesia, kelompok manufaktur tersebut telah menjalankan sistem Industry 4.0," kata Menperin seusai melakukan pertemuan multilateral dengan delegasi negara-negara Asean di sela kegiatan World Economic Forum (WEF) 2018 di Davos, Swiss, akhir pekan lalu.

Pada era Industry 4.0, sektor industri mengimplementasikan otomasi dalam proses produksinya, yaitu melalui pemanfaatan tenaga robotik yang terhubung dengan internet dalam pengoperasiannya.

Menperin juga meyakini, pada empat sektor yang sedang dipacu bareng negara-negara Asean, daya saing industri Indonesia dinilai cukup kompetitif.Misalnya sektor otomotif, selain punya pasar domestik yang besar, Indonesia juga menjadibasis produksi dari beberapa perusahaan otomotif dunia.

"Pemerintah menargetkan produksi otomotif kita bisa menembus 2,5 juta unit pada tahun 2020 untuk bersaing di kancah global," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan industri alat angkutan mencapai 5,63 persen atau di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,06 persen pada kuartal III-2017. Selain itu, sektor ini sebagai salah satu kontributor terbesar pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) sektor industri pengolahan nonmigas yang mencapai 10,11 persen.

Selanjutnya, industri elektronika dalam negeri, menunjukkan kinerja yang cukup positif. Hingga tahun 2016, terdapat 23 electronics manufacturing service (EMS), 42 merek dan 37 pemilik merek baik global maupun nasional, dengan total nilai investasi sebesar Rp7 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 13 ribu orang.

Untuk mendukung sektor tersebut, Kementerian Perindustrian memfasilitasi pembangunan Techno Park di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Bandung techno Park, TohpaTI Center di Denpasar, Inkubator Bisnis IKITAS di Semarang, Makassar Techno Park di Makassar, dan Pusat Desain Ponsel di Batam.

"Ini merupakan wadah penghubung antara pihak akademisi, industri dan pemerintah yang dapat menumbuhkan dan membina startupdalam negeri di bidang teknologi informasi dan komunikasi, terutama animasi, software, dan games," paparnya.

Sementara itu, industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor yang strategis dan masih mempunyai prospek cerah untuk tumbuh di Indonesia. "Jumlahnya sangat banyak di dalam negeri, mulai dari tingkat kabupaten, bahkan mereka sudah ada yang go international," ujar Menperin.

BPS mencatat, pertumbuhan industri mamin sebesar 9,46 persen pada kuartal III/2017 atau naik dari capaian kuartal II/2017 sekitar 7,19 persen. Sektor ini mampu menyumbangkan PDB industri nonmigas pada triwulan III 2017 sebesar 34,95 persen, tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Selain iu, kontribusi tenaga kerja industri didominasi oleh sektor mamin sebanyak 3,3 juta orang atau sebesar 21,34 persen.

Sedangkan, menurut Menperin, untuk kelompok industri pakaian, tekstil, dan sepatu juga telah mampu menguasai pasar global. "Khusus untuk industri shoes and apparelsport, kita sudah melewati Tiongkok. Bahkan, di Brasil, kita sudah menguasai pasar di sana hingga 80 persen," ungkapnya.

Oleh karena itu, Kemenperin terus mendorong agar industri-industri andalan Indonesia tersebut bisa terintegrasi pada rantai pasok di tingkat Asean.

Terkait pelaksanaan Masyarakat Ekonomi Asean, ini menjadi momentum penting bagi negara-negara di Asia Tenggara untuk semakin meningkatkan kerja sama ekonomi khususnya sektor industri agar bisa saling melengkapi satu sama lain.

"Kami meyakini Asean akan menjadi kawasan yang mampu memimpin sebagai future of production, dengan basis internet of everythingsabagai infrastruktur utamanya," ungkap Airlangga.

Hal ini lantaran Asean memiliki potensi pada pertumbuhan ekonomi yang cukup stabil.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Panasonic memperagakan cara penggunaan Lampu Solar Panel yang menggunakan tenaga cahaya Matahari di Cianjur

Jumat, 26 April 2024 - 12:39 WIB

Panasonic Serahkan Lampu Surya Panel ke Terdampak Gempa Cianjur

PT Panasonic Gobel Indonesia memberikan bantuan Lampu Surya Panel atau lampu berbahan bakar sinar matahari ke masyarakat terdampak gempa di Desa Sarampad, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur Industri Kimia Hulu (Direktur IKHU), Wiwik Pudjiastuti

Jumat, 26 April 2024 - 11:32 WIB

Masih Banyak Sentimen Negatif, Kemenperin Tegaskan Impor PE dan PP Tak Perlu Pertimbangan Teknis

Pemerintah telah mengambil langkah responsif untuk menanggapi isu-isu yang dapat mengganggu kelangsungan usaha, salah satunya melalui pemberlakuan peraturan terbaru mengenai kebijakan dan pengaturan…

SIAM 2024 Maroko

Jumat, 26 April 2024 - 11:20 WIB

Kemenperin Perkenalkan Produk Mesin Pertanian Indonesia Kepada Pelaku Bisnis Maroko di SIAM Menkes 2024

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Rabat, Maroko menggelar The Indonesia – Morocco Business Forum on Strengthening Industrial Cooperation dalam…

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Kemenperin: Indonesia Raih 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…