Program Peremajaan Sawit Petani Swadaya Dinilai Positif

Oleh : Hariyanto | Selasa, 16 Januari 2018 - 16:00 WIB

Kebun Kelapa Sawit (Ist)
Kebun Kelapa Sawit (Ist)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Sejumlah kalangan menilai positif langkah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS) yang tahun 2018 akan melakukan peremajaan atau replanting kepada petani swadaya seluas 185 ribu hektare.

Pengamat Perkebunan, Gamal Nasir di Jakarta, Senin (15/1/2018) mengatakan, sudah sewajarnya petani swadaya atau petani mandiri untuk dibantu dalam melakukan peremajaan.

Menurut dia, tidak sedikit dari mereka yang salah memilih benih dalam melakukan replanting, selain itu jika melihat kondisi dilapangan tidak sedikit pula tanaman petani swadaya yang sudah tua ataupun terserang hama dan penyakit.

"Jika hal ini terus dibiarkan maka tidak hanya akan mengganggu produksi nasional, tapi juga akan mengganggu ekonominya yang selama ini menggantungkan hidup dari budidaya kelapa sawit," ujarnya.

Gamal yang juga mantan Dirjen Perkebunan, Kementerian Pertanian itu menyatakan, jika produktivitas tandan buah segar (TBS) milik petani swadaya yang hanya sekitar 10-12 ton/hektare/tahun bisa ditingkatkan minimal menjadi 25 ton/hektare/tahun maka otomatis akan meningkatkan pendapatan petani.

"Melalui 'replanting' diharapkan Indonesia bisa mempertahankan daya saing kelapa sawit, dan meskipun dengan adanya moratorium sawit tapi tetap bisa meningkatan produksi nasional melalui replanting tanaman tua atau kebun yang produktivitasnya rendah," kata pendiri Gamal Institute tersebut.

Menurut dia, perbaikan perkebunan milik petani swadaya perlu dilakukan, karena sekitar 40 persen dari 11 juta hektare tanaman kelapa sawit yang ada saat ini dikuasai oleh petani.

"Artinya jika kita tidak lakukan ini dengan segera atau meningkatkan produktivitas tanaman rakyat, bukan tidak mungkin posisi Indonesia akan digeser oleh Malayaia yang produktivitas perkebunan kelapa sawitnya lebih tinggi," katanya seperti dilansir Antara.

Hal senada dikatakan, Ketua Koordinator Bidang Kelapa Sawit Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan, Adi Paimanais yang menyambut baik program BPDP-KS yang akan melakukan replanting seluas 185 ribu hektare pada 2018.

"Dengan melakukan replanting seluas 185 ribu hektare maka bibit yang dibutuhkan bisa mencapi sekitar 26 juta batang. Karena tanpa adanya jaminan ketersediaan benih maka replanting tahun ini tidak akan berjalan," ujarnya.

Siap mendukung Terkait hal itu, Adi mengatakan penangkar siap mendukung penyediaan benih untuk peremajaan, bahkan kegiatan replanting akan lebih cepat lagi dilaksanakan jika ada puluhan penangkar kelapa sawit pewaralaba yang tersebar di wilayah sentra pengembangan kelapa sawit di Indonesia.

Namun para penangkar tersebut haruslah tersertifikasi dan bibit siap tanam yang ditangkarkan juga haruslah berasal dari benih tersertifikasi.

Tujuannya, menurut dia, agar tidak ada lagi tanaman kelapa sawit milik petani swadaya yang menggunakan benih tidak bersertifikat yang menyebabkan rendahnya produktivitas.

"Jadi berdasarkan informasi Pusat Penelitian Kelapa Sawit Medan, potensi penyediaan bibit oleh PPKS dan penangkar pewaralaba PPKS bisa menemuhi setengah dari kebutuhan benih. Sementara kabarnya sebagian perusahaan sumber kelapa sawit juga akan menyediakan bibit," jelas Adi.

Penangkar Kelapa Sawit asal Kalimantan Tengah, Tri Wicak, pihaknya menyatakan siap menyediakan bibit untuk kebutuhan replanting di Kalimantan Tengah.

Demikian juga dengan Heri DB, pewaralaba kelapa sawit PPKS Medan di Kabupaten Bangka Barat, Bangka Belitung yang sudah menangkar 40 ribu dan sedang menunggu kiriman benih 60 ribu lagi dari PPKS.

Sementara penangkar kelapa sawit asal Riau dan Deddy Ruslie penangkar pewaralaba asal Kalimantan Barat juga telah melakukan pembibitan pre nursery.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Jumat, 26 April 2024 - 06:47 WIB

Grup RS Siloam dan NUS Yong Loo Lin School of Medicine dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology

Grup RS Siloam, National University of Singapore (NUS) Yong Loo Lin School of Medicine, dan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) menjalin kerjasama strategis untuk memajukan penelitian…

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Jumat, 26 April 2024 - 06:39 WIB

Halalbihalal HPJI, Menteri Basuki Ingatkan untuk Terus Tingkatkan Kualitas Jalan

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menghadiri agenda halalbihalal Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI) di Jakarta, Kamis (25/4). Hadir mendampingi Menteri…

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Jumat, 26 April 2024 - 05:21 WIB

Kepala Bakamla RI Orasi Ilmiah di Hadapan Ribuan Mahasiswa Universitas Bengkulu

Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Dr. Irvansyah, S.H., M.Tr.Opsla., berkunjung ke Provinsi Bengkulu dalam rangka mengisi Orasi Ilmiah Dies Natalis Universitas Bengkulu ke-42. Kegiatan berlangsung…

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Jumat, 26 April 2024 - 05:16 WIB

Panglima Jenderal TNI Agus Subiyanto Hadiri Halal Bihalal PP Muhammadiyah di UMJ

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menghadiri acara Silaturrahim Halal Bihalal 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah berlangsung di Gedung Cendekia Lantai dasar, auditorium KH. A. Azhar Basyir,…

Oreo Pokemon hadir di Indonesia mulai Mei 2024 mendatang.

Jumat, 26 April 2024 - 00:11 WIB

Oreo Pastikan Hadirkan Kepingan Langka Pokemon ke Indonesia

Kolaborasi edisi terbatas dua merek ikonik dunia OREO dan Pokémon segera hadir dan menginspirasi seluruh penggemarnya di Indonesia.