OJK Proyeksikan NPF Perbankan Syariah Lebih Baik

Oleh : Herry Barus | Sabtu, 16 Desember 2017 - 09:00 WIB

Ilustrasi Syariah (Foto:Suaranews)
Ilustrasi Syariah (Foto:Suaranews)

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) perbankan syariah dapat lebih baik atau menurun di 2018.

"Saya rasa tahun depan harusnya bisa lebih baik karena ada pertumbuhan pembiayaan 10 persen hingga 14 persen," kata Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmono kepada awak media di Jakarta, Jumat (15/12/2017)

Ia juga mengatakan bahwa perbankan syariah sudah mulai berbenah di tahun 2017, sehingga hal tersebut akan mendukung pembiayaan syariah di 2018, ditambah dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan di atas lima persen.

Soekro mengakui bahwa NPF perbankan syariah memang lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional. OJK mencatat NPF "gross" bank syariah per Oktober 2017 mencapai 4,12 persen sementara perbankan konvensional 2,96 persen pada periode yang sama.

Sejak triwulan IV-2016 sampai Oktober 2017, NPF "gross" perbankan syariah cenderung membaik atau menurun, namun masih selalu berada di atas rasio perbankan konvensional.

Oleh karena itu, Soekro mengimbau bank syariah untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam pembiayaan.

"Kami mengarahkan ke usaha kecil menengah karena basisnya besar dan cocok untuk pembiayaan perbankan syariah," ucap dia.

Berdasarkan data total aset keuangan syariah di Indonesia, OJK mencatat jumlah pembiayaan syariah per Oktober 2017 mencapai Rp35,63 triliun.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Ini perlengkapan rumah tangga

Jumat, 26 April 2024 - 10:21 WIB

Penjualan 2023 Melesat, Panca Anugrah Wisesa Buka Showroom Baru di PIK 2

PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV) sebagai emiten yang bergerak di bidang perdagangan besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga sepanjang tahun 2023 sukses meraih lonjakan penjualan hingga…

Kerjasama di Hanover Messe

Jumat, 26 April 2024 - 10:14 WIB

Indonesia Jalin 13 Perjanjian Kerja Sama Industri Senilai Lebih dari Rp5 Triliun di Hannover Messe 2024

Keikutsertaan Indonesia dalam Hannover Messe 2024 bertujuan untuk mewujudkan kerja sama industri dan penanaman modal asing. Pada penyelenggaraan ajang pameran industri terkemuka dan berpengaruh…

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

Jumat, 26 April 2024 - 09:59 WIB

J&T Express Kembali Hadirkan J&T Connect Run 2024, Tiket Telah Resmi Dijual

&T Express, perusahaan ekspedisi berskala global kembali menghadirkan J&T Connect Run setelah menuai kesuksesan di tahun pertamanya pada 2023 lalu. Masih mengusung tema "Run Together, Share…

[Kiri ke kanan] Royke Tobing - Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Haliwela - Direktur R & D PT Spentera, Marie Muhammad - Direktur Operasional Eksternal PT Spentera, Thomas Gregory - Direktur Operasi Internal PT Spentera

Jumat, 26 April 2024 - 09:50 WIB

Spentera Bantu Penguatan Keamanan Siber Pada Infrastruktur Informasi Vital Indonesia dalam Menghadapi Ancaman Siber

Kejahatan siber merupakan masalah serius yang dapat menyerang baik individu maupun institusi. Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menyebutkan bahwa terjadi peningkatan…

ASABRI mengikuti edukasi keterbukaan informasi publik

Jumat, 26 April 2024 - 09:45 WIB

ASABRI Komitmen Dukung Keterbukaan Informasi Publik

ASABRI bersama 5 BUMN Lainnya yaitu Indonesia Re, Indonesia Financial Group (IFG), Perum Bulog, Danareksa, dan MIND.ID, hadir dalam penyelenggaraan Forum Edukasi Keterbukaan Informasi Publik…