Allianz Indonesia Konsisten Terapkan Transformasi Digital dan Dukung Perkembangan Industri Syariah Dunia

Oleh : Hariyanto | Senin, 11 Oktober 2021 - 14:46 WIB

Bianto Surodjo, Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia
Bianto Surodjo, Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) terus mendukung perkembangan dan pertumbuhan industri keuangan, tidak hanya di tanah air saja tapi juga secara global.

Sebagai sebuah perusahaan asuransi yang salah satu fokus bisnisnya adalah asuransi syariah, Allianz Life mewujudkan dukungan tersebut dan baru-baru ini berpartisipasi dalam Online Executive Program yang diselenggarakan oleh Islamic Financial Services Board (IFSB) dengan tema “Managing Digital Transformation Risks for Islamic Finance Institutions (IFIs)”.

Program ini diikuti oleh para anggota IFSB dari berbagai negara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pemahaman peserta tentang risiko operasional, peraturan, pengawasan, pemantauan, termasuk penilaian dan mitigasi risiko komprehensif, serta implementasi terkait percepatan transformasi digital untuk perbankan, pasar modal dan lembaga keuangan syariah lainnya,

Hadir sebagai perwakilan Allianz Life Indonesia dan menjadi salah satu pembicara dalam Online Executive Program ini, Bianto Surodjo, Direktur & Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia. Bianto menjelaskan mengenai transformasi digital yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan bisnis syariah pada kanal distribusi bancassurance.

“Dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa dan 87% penduduk muslim, Indonesia menawarkan peluang besar bagi bisnis keuangan syariah, karena besarnya populasi dan peningkatan kelas menengah. Di sisi lain, asuransi menawarkan potensi yang menarik karena penetrasinya masih 3% dari PDB, sementara kontribusi syariah hanya 6% dari industri,” kata Bianto yang dikutip INDUSTRY.co.id, Senin (11/10/2021).

“Sangatlah penting untuk menggunakan saluran dan cara yang tepat untuk menjangkau banyak  masyarakat Indonesia. Peran perbankan masih sangat penting mengingat lebih dari 100 juta masyarakat Indonesia adalah nasabah bank. Bank juga dianggap kredibel bagi nasabah, sehingga bank atau bancassurance masih menjadi saluran yang sangat relevan bagi perusahaan asuransi yang ingin menjangkau sebagian besar Indonesia, termasuk Allianz,” paparnya.

Transformasi digital diawali dengan berkembangnya sistem pembayaran digital, dimana ekosistem yang terbentuk dan keterhubungan telah meningkatkan kemudahan bagi para pengguna.

Industri asuransi akan mengalami perjalanan yang mirip dengan sistem pembayaran digital yang dimulai dari pembentukan ekosistem, dan pengguna akan menentukan model operasi tersebut diterima dengan baik atau tidak.

Bisnis digital juga saat ini didominasi oleh e-commerce, sedangkan perbankan mengejar solusi disrupsi yang dilakukan perusahaan digital. Kombinasi dari semuanya menjadi jangkar dalam bisnis digital, karena mereka dapat mencapai lebih dari 100 juta orang secara bersamaan.

Pertumbuhan bisnis dapat terjadi dengan memanfaatkan ekosistem tersebut secara efektif. Bekerja sama dengan pihak lain yang telah memiliki ekosistem digital akan menjangkau masyarakat yang belum tersentuh produk asuransi sebelumnya.

Memberikan customer journey yang sederhana, termasuk di dalamnya pembayaran, menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan peningkatan angka penetrasi asuransi di Indonesia.

“Ketika membahas mengenai digital, saya ingin mengulangi bahwa digitalisasi tidak dapat diimplementasikan pada semua produk asuransi. Digitalisasi, tidak hanya dalam kerangka penjualan secara full digital, namun juga solusi digital yang sifatnya hybrid karena produk yang lebih kompleks masih memerlukan interaksi antar manusia dalam prosesnya. Di Allianz, kami menerapkan proses digital secara end-to-end mulai dari proses pembelian polis asuransi dengan tatap muka digital, proses pembayaran dan aktivitas pasca pembelian secara digital, klaim dan layanan transaksi digital untuk nasabah, sampai dengan program loyalty.” kata Bianto

“Jadi untuk mempercepat perkembangan asuransi syariah, diperlukan ekosistem syariah dan keterhubungan antara perusahaan asuransi dengan bank, institusi keuangan lain, fin-tech sampai dengan nasabah. Kemudian edukasi mengenai keuangan dan asuransi syariah juga harus dilakukan secara berkesinambungan. Kerja sama dan kolaborasi dalam menumbuhkan industri syariah dan digital di berbagai bidang perlu dilakukan, antara lain dalam hal dialog dengan regulator, pencegahan fraud, peraturan yang seimbang dengan industri lain agar seimbang antara perlindungan nasabah, perlindungan perusahaan asuransi, kecepatan dan stimulasi untuk inovasi yang harus dilakukan. Selain itu, dukungan pemerintah dan regulator untuk industri syariah tentu menjadi hal yang sangat krusial sebagai pelengkap keseluruhan upaya ini.” tutup Bianto.

Dalam kesempatan yang sama, dari Indonesia juga hadir Hery Gunardi, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia untuk menyampaikan hal senada, bahwa Bank Syariah Indonesia (BSI) terus mendukung perkembangan ekosistem ekonomi syariah yang lebih kuat, salah satunya dengan memaksimalkan teknologi digital dan meningkatkan penggunaan teknologi mobile banking.

Tujuannya tidak lain untuk memperluas jangkauan dan transaksi nasabah, sehingga kebutuhan nasabah dapat terpenuhi baik dari transaksi finansial, sosial yang dapat membantu sesama, sampai dengan kebutuhan spiritual.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bank DKI gelar halal bihalal

Kamis, 25 April 2024 - 21:52 WIB

Pemprov DKI Jakarta Apresiasi Bank DKI Sebagai BUMD Penyumbang Dividen Terbesar

Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Badan BP BUMD Provinsi DKI Jakarta, Nasruddin Djoko Surjono menyampaikan apresiasi atas kontribusi Bank DKI sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta…

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…