Koordinator Nol Sampah Sebut Mikroplastik Galon Sekali Pakai Bahaya Bagi Manusia dan Lingkungan

Oleh : Hariyanto | Selasa, 05 Oktober 2021 - 19:44 WIB

Uji Lab Air Kemasan Galon PET Sekali Pakai
Uji Lab Air Kemasan Galon PET Sekali Pakai

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Koordinator Nol Sampah, Wawan Some mengungkapkan uraian (luruhan) mikroplastik dari galon sekali pakai tidak hanya membahayakan kesehatan mahluk hidup termasuk manusia, tapi juga bahaya bagi lingkungan.

Menurutnya, air dalam kemasan galon sekali pakai itu tidak bisa disimpan terlalu lama karena akan menyebabkan semakin banyaknya mikroplastik dari lapisan galon itu yang terlepas (luruh), yang bisa menyebabkan penyakit kanker bagi yang mengkonsumsinya. 

“Kalau kita minum air galon sekali pakai yang tersimpan dalam waktu berhari-hari maka semakin banyak mikroplastik dari lapisan galon yang lepas.  Karena, dengan waktu yang lama itu akan ada juga pengaruh panas dan sebagainya yang akan membantu terlepasnya mikroplastik itu sehingga menjadi sangat berbahaya jika diminum,” katanya dalam acara webinar soal plastik, Selasa (5/10/2021).

Karenanya, dia mengatakan menyambut baik dengan penelitian mikroplastik dalam galon sekali pakai yang dilakukan Greenpeace bersama Universitas Indonesia baru-baru ini.

“Saya sepakat dengan penelitian yang dilakukan rekan kami dari Greenpeace bersama UI. Karena Zero Waste Indonesia dan Greenpeace selalu mengkampanyekan pembatasan plastik sekali pakai ini,” ujarnya.

Hasil pengujian mikroskopis yang dilakukan Greenpeace dan laboratorium kimia anorganik Universitas Indonesia terhadap galon sekali pakai baru-baru ini memperlihatkan adanya kandungan mikroplastik dalam sampel.

Dr. rer.nat., Agustino Zulys, M.Sc. dari Universitas Indonesia dalam acara jumpa pers baru-baru ini memaparkan sejumlah fakta hasil penelitian menunjukkan kandungan mikroplastik dalam sampel  galon sekali pakai ukuran 15 liter ditemukan sebanyak 85 juta partikel per liter atau setara dengan berat 0,2 mg/liter.

Sementara kandungan mikroplastik dalam galon sekali pakai ukuran 6 liter sebanyak 95 juta partikel/liter atau setara dengan berat 5 mg/liter.

Menurutnya, jenis mikroplastik yang ditemukan merupakan jenis plastik yang sama digunakan pada kemasan galon sekali pakai, yakni PET.

“Analisis karakterisasi terhadap mikroplastik yang terkandung dalam sampel menunjukkan bahwa mayoritas bentuk partikel mikroplastik adalah fragmen, dengan ukuran yang berkisar antara 2,44 hingga 63,65 μm,” kata Agus.

Wawan selanjutnya mengutarakan dari penelitian yang dilakukan Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI), sebanyak 80% ikan yang dikonsumsi di Indonesia itu sudah mengandung mikroplastik. Menurutnya, sampah plastik paling banyak yang ditemukan di sungai adalah kantung plastik dan popok.

“Jadi, dampak plastik  ini akan sangat berbahaya bagi kita. Karenanya, kami sangat mendorong pembatasan pemakaian plastik sekali pakai di masyarakat,” tukasnya.

Sebenarnya, kata Wawan, sudah ada Permen LKH No. 75 tahun 2009 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Di sana diatur bagaimana industri mengelola sampah plastiknya sendiri.

“Ini seharusnya diperhatikan oleh semua industri yang harus bertanggung jawab mengelola sampah yang dihasilkan dari produk-produk kemasan plastik mereka,” ucapnya.

Namun produsen air kemasan galon sekali pakai belum melaporkan peta jalan pengurangan sampah mereka ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Apalagi, kata Wawan, angka daur ulang plastik di Indonesia itu sangat rendah, baru di bawah 11% angkanya. “Ini yang sangat memprihatinkan sekali. Makanya kita perlu mengurangi pemakaian plastik-plastik sekali pakai tadi,” katanya.

Di acara yang sama, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Arist Merdeka Sirait dengan tegas mengatakan menolak semua bentuk kemasan plastik termasuk galon sekali pakai.

“Karenanya, saya sekarang menggunakan stainless. Hal itu karena saya tidak bisa lagi memilah-milah produk plastik yang aman dan tidak, sehingga saya dengan menggunakan stainless menjadi aman.  Saya di rumah memasak air. Lebih aman dan percaya dan terkonfirmasi jika menggunakan air tanah,” katanya.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:33 WIB

Dukung Penurunan Angka Stunting, ID FOOD Kembali Salurkan Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam di Sumatera Utara

Kota Medan, Sumatera Utara – Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggenjot penyaluran bantuan pangan penanganan stunting tahap I tahun 2024 yang sudah mulai berjalan pada pertengahan Maret…

Mentan Amran Sulaiman

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:21 WIB

Mentan Amran Serahkan Total Alokasi Pupuk Subsidi 54 Triliun

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman secara simbolis menyerahkan alokasi penambahan pupuk subsidi untuk petani seluruh Indonesia sebesar Rp 28 triliun.

Petugas BNI memperlihatkan uang persediaan ke masyarakat

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:16 WIB

Penuhi Kebutuhan Ramadan dan Lebaran, BNI Sediakan Uang Tunai Rp26,6 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berkomitmen untuk mendukung kelancaran transaksi masyarakat dengan menyediakan dana tunai senilai Rp26,6 triliun selama Ramadan dan Hari Raya…

Ilustrasi tiket

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:49 WIB

Jangan Kelewatan, Ini 10 Tips Mendapatkan Tiket dan Voucher Belanja Online!

Berbelanja online telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, menawarkan kemudahan, variasi produk, dan tentu saja, kesempatan untuk menghemat uang melalui tiket dan voucher serta…

Renos

Kamis, 28 Maret 2024 - 17:36 WIB

Cari Furnitur dan Elektronik Rumah yang Murah? Datang ke Event Renos Gebyar Ramadhan Saja!

Di era yang serba cepat ini, mencari furnitur dan elektronik untuk rumah tidak lagi memerlukan waktu dan usaha yang banyak. Mulai dari mencari furnitur untuk kamar hingga elektronik rumahan…