Bom Bunuh Diri Halte Kampung Melayu Salah Sasaran

Oleh : Akhrom Saleh | Kamis, 25 Mei 2017 - 17:49 WIB

Akhrom Saleh Akib, S.IP (Pengamat Sosial)
Akhrom Saleh Akib, S.IP (Pengamat Sosial)

INDUSTRY.co.id - Bom bunuh diri kembali mengguncang bumi pertiwi ini, kali ini tepatnya terjadi di baru saja terjadi tadi malam di Halteterminal Kampung Melayu Jakarta Timur, apa motifnya? Kemudian kejadian ini apakah murni terkait dengan terorisme di Indonesia? Ataukah memang terkait erat dengan kondisi ekonomi-politik Indonesia?

Jakarta merupakan jantung ibukota, sehingga menjadi magnet dan menjadi pusat titik temu antar suku-budaya yang ada karena Jakarta adalah lumbung ekonomi bagi massa rakjat Indonesia. Wajar kemudian jikalau Jakarta sebagai replika kecil negara Indonesia.

Apa yang terjadi pada Rabu malam tanggal 24 Mei 2017 (semalam) merupakan malam yang berbeda. Bom bunuh diri meledak dititik kawasan kumpulan massa rakjat, yaitu terminal yang biasa berfungsi sebagai titik transit aktifitas massa rakjat seperti berangkat kerja, pulang kerja, dsb. Dan ironisnya merekalah yang menjadi korbannya. Inikah target sesungguhnya dari aksi-aksi macam tersebut..? 

Kondisi Indonesia belakangan ini cukup “panas”. Politik Indonesia berkecamuk keras. Ada yang berpendapat suhu politik yang memanas ini merupakan pertarungan antar basis kekuatan dunia, yaitu Tiongkok dengan AS (eropa). Ada juga yang berpendapat merupakan pertarungan antar pemodal-pemodal lokal melalui para kaki tangannya.

Tidak ada yang salah dengan pendapat tersebut. Selama ini tujuan kejadian-kejadian yang serupa selama ini tidak lain adalah “send a massage” (mengirim pesan). Tentunya atas nama apapun melakukan teror sampai dengan menelan korban jiwa tidak dapat dibenarkan, agama apapun mengajarkan kebaikan dan tidak satupun agama mengajarkan membunuh orang yang tidak bersalah. 

Tujuannya adalah mMenteror menciptakan rasa ketakutan, menciptakan keresahan warga Ibukota Negara DKI Jakarta, “ya benar itu tujuannya”, namun selain itu pesan yang ingin terorism sampaikan apa sesungguhnya?massa rakjat. Setidaknya ada dua analisa kami dari Komite Rakyat Nasional sebagai organisasi masyarakat, yang pertama adalah selain menciptakan rasa takut penebar teror ingin menyampaikan bahwa masih lemahnya pihak Kepolisian, Badan Intelejen Nasional dalam mengatisipasi Bom Bunuh Diri, lalu kemudian yang kedua murni menebar teror dengan pesan ketidakpuasan atas kebijakan-kebijakan pemerintah. 

Kedua analisis tersebut mungkin hanya asumsi atau bersifat dugaan, hanya saja pointer pertama bahwa menganggap negara lemah khususnya BIN dan Pihak Kepolisian tidak dapat bekerja dengan maksimal, sehingga citra pemerintah semakin merosot tajam. Memang betul ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia, hanya agak ironis saja terorisme seakan-akan hilang satu tumbuh seribu. 

Dan Analisis kedua adalah murni menebarkan teror membuat ketakutan, hanya bila kita telaah lebih dalam, segala sesuatu tidak ada yang kebetulan. Semua adalah rancangan yang tersistematis. Grand Disain yang canggih dalam melakukan teror sehingga tidak terdeteksi, ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang terlatih. 

Coba kita perhatikan bahwa analisis kami bukanlah tidak berdasar, kejadian bom bunuh diri di Halte Kampung Melayu adalah sasaran warga sesama anak bangsa, sesama umat muslim mayoritas, maaf sebelumnya bukan mendeskriditkan agama tertentu hanya saja agak aneh kenapa bukan fasilitas ditempat Objek Vital Negara yang menjadi sasaran dan atau tempat-tempat ibadah umat beragama. Bandingkan dengan Bom Bali dan Bom Thamrin misalnya, jelas sasarannya adalah warga negara asing begitu juga bom Thamrin ditengah-tengah jantung ibukota dan resto/cafe dimana banyak WNA dan para pebisnis serta yang lainnya.    

Banyak analisis bermacam-macam (dan akan selalu diarahkan kesana) ada yang berkaitan dengan “A” dengan “B” dan lain sebagainya, spekulasi-spekulasi semacam ini kami rasa tidak juga salah dan tidak juga dapat dibenarkan, sama seperti kami hanya dapat menduga-duga.  

Pola-pola menebar teror bukanya asli budaya bangsa Indonesia, budaya kita budaya yang ramah, bila teror itu memang budaya kita sudah dari dulu bangsa ini hancur porak poranda, semua adalah demi kepentingan ekonomi politik para saudagar-saudagar yang menggunakan tangan-tangan atas nama jihad. Terjadi ketidak puasan dengan keputusan pemerintah bukanlah sebuah alasan untuk melakukan pembunuhan masal, alasan apapun tidak dapat dibenarkan. 

Dipenghujung kami Komite Rakyat Nasional mendukung pemerintah dan pihak berwajib agar segera mengungkap motif sebenarnya, agar tidak ada lagi pertanyaan dan spekulasi yang tidak mendasar.  

Akhrom Saleh, Plt Sekjen Dewan Pimpinan Nasional Komite Rakyat Nasional (DPP Kornas)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gala dinner 2nd Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific

Sabtu, 04 Mei 2024 - 11:30 WIB

Nuansa Bali Meriahkan Gala Dinner 2nd Tourism Regional Conference

Rangkaian pelaksanaan 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the Pacific di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Kamis (2/5/2024), dilanjutkan…

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengajak delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference tanam Bakau

Sabtu, 04 Mei 2024 - 10:45 WIB

Menteri Sandiaga Uno Ajak Delegasi The 2nd UN Tourism Regional Conference Tanam Bakau di Telaga Waja, Benoa

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengajak delegasi "The 2nd UN Tourism Regional Conference on the Empowerment of Women in Tourism in Asia and the…

Ilustrasi emas. (Ulrich Baumgarten/Getty Images)

Sabtu, 04 Mei 2024 - 09:58 WIB

Analisa Harga Emas Tahun 2024: Menyentuh Tempat Tertinggi

Tahun 2024 diprediksi menjadi tahun yang menarik bagi pasar emas. Dengan beberapa analis dan sumber berbagai institusi memperkirakan harga emas akan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi…

Presiden saat meresmikan Bendungan Tiu Suntuk NTB

Sabtu, 04 Mei 2024 - 07:56 WIB

PTPP Selesaikan Proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II

PT PP (Persero) Tbk sebagai salah satu BUMN Konstruksi dan Investasi di Indonesia (“PTPP”) berhasil menyelesaikan pembangunan proyek Bendungan Tiu Suntuk Paket II dengan luas 464,63 Ha.

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

Sabtu, 04 Mei 2024 - 04:17 WIB

PT JIEP Segera Hadirkan Salah Satu Masjid Terbesar di Jakarta Timur

PT Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) menggelar seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Masjid JIEP Jayakarta yang akan menjadi salah satu Masjid terbesar di Jakarta…