Harga Penawaran IPO Hasnur Internasional Shipping Rentang Rp 230 – Rp 300

Oleh : Wiyanto | Senin, 26 Juli 2021 - 20:03 WIB

Penawaran IPO PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HIS)
Penawaran IPO PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HIS)

INDUSTRY.co.id-Jakarta-Perusahaan bidang jasa transportasi laut yaitu PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. (HIS) berencana akan menerbitkan saham baru untuk kepemilikan publik atau initial public offering (IPO) menyusul penerbitan prospektus awal pada tanggal 26 Juli 2021.

Seiring dengan semakin berkembangnya usaha di bidang pengangkutan barang-barang umum dengan kapal laut, HIS berupaya untuk menambah investasi yang akan dipergunakan untuk pengadaan kapal dan tongkang; serta tambahan investasi untuk pengembangan usaha pelabuhan dan jasa-jasa terkait usaha kepelabuhanan.

Untuk merealisasikan tujuan tersebut, HIS akan menawarkan sebanyak-banyaknya 525.250.000 (lima ratus dua puluh lima juta dua ratus lima puluh ribu) saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh Perseroan dengan nilai nominal Rp100 per saham. Penawaran awal saham HIS dilakukan dengan rentang harga Rp 230 – Rp 300 per lembar saham. HIS memberikan mandat kepada PT RHB Sekuritas Indonesia untuk bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi untuk bisa mencatatkan saham HIS pada kuartal ketiga tahun ini.

Dari jumlah saham yang ditawarkan tersebut, HIS mengalokasikan sebanyak-banyaknya 5% dari jumlah Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham untuk program kepemilikan saham oleh karyawan (Employment Share Allocation atau ESA) atau sebanyak-banyaknya 26.262.500 lembar saham.

Melalui paparan dalam acara Public Expose yang diselenggarakan pada hari Senin, tanggal 26 Juli 2021, Jayanti Sari selaku Direktur Utama HIS menyampaikan bahwa rencana penggunaan dana dari IPO ini akan dialokasikan seluruhnya untuk pengembangan usaha HIS dan entitas-entitas anak Perusahaan yang seluruhnya bergerak dibidang usaha transaportasi laut dan jasa kepelabuhanan dengan rincian sebagai berikut:

• Sebanyak 46% dari hasil IPO untuk belanja modal untuk membeli 3 (tiga) set armada kapal dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar. Jika dari 46% hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian 3 kapal dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan dana pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO. Manajemen berharap pembelian 3 set armada tersebut akan memperbaiki kinerja operasional, melalui perbaikan komposisi penggunaan armada antara kapal sewa (rent ship) dan kapal milik sendiri (own ship).

• Sebanyak 23% dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak HRT dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan.

• Sebanyak 31% akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional.

Periode Penawaran Awal dimulai sejak 26 Juli 2021 hingga 6 Agustus 2021 dan HIS menargetkan untuk dapat tercatat dan melantai di Bursa Efek Indonesia dalam kuartal tiga tahun ini juga.

Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham publik, HIS menganggarkan kebijakan pembayaran dividen sebesar sebesar-besarnya 30% dimulai dari tahun 2022 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2021. “Ini adalah bentuk komitmen dari Manajemen Perseroan untuk dapat bertumbuh dan berkembang bersama semua pemangku kepentingan Perseroan, terutamanya kepada para pemegang saham yang telah dan akan terus mendukung perjalanan bisnis Perseroan dimasa yang akan datang,” lanjut Jayanti yang merupakan generasi kedua dari keluarga pendiri Hasnur Grup di Jakarta, Senin (26/7/2021).

Sekilas Informasi Mengenai HIS PT Hasnur Internasional Shipping Tbk. adalah salah satu entitas anak Perusahaan yang berada di bawah Hasnur Grup, perusahaan induk yang berdiri pada 1966 yang didirikan oleh (Alm.) H. Abdussamad Sulaiman HB dan (Almh.) Hj. Nurhayati yang merupakan tokoh daerah di Banua, Kalimantan Selatan. Hasnur Grup dan Entitas Anaknya merupakan salah satu grup usaha konglomerasi dengan lini bisnis usaha yang mencakup beberapa industri strategis termasuk forestry, mining, agribisnis, media, services dan logistic. Pertumbuhan operasional lini bisnis yang dimiliki oleh Hasnur Grup saat ini digawangi oleh generasi kedua dari keluarga pendiri dengan dukungan para profesional dibidangnya masing-masing.

Potensi pertumbuhan usaha transportasi laut dan logistik kepelabuhanan yang dilakukan oleh HIS memiliki keunggulan dengan dukungan dan integrasi lini bisnis Hasnur Grup di sektor pertambangan batubara.

Soma Ariyaka, Direktur HIS, menjelaskan dalam acara public expose “Perseroan memiliki integrasi bisnis dengan Hasnur Grup yang membuka peluang pertumbuhan pendapatan dari angkutan batubara karena Hasnur Grup sendiri memiliki konsesi sektor pertambangan seluas 3.990 hektar dengan cadangan 280 juta MT berlokasi di Rantau Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Ini belum termasuk potensi cargo dari beberapa pelanggan lain yang bertetangga dengan wilayah konsesi miliki grup. Jadi memang potensinya sangat besar dan terbuka untuk HIS masuk.”

PT Hasnur Internasional Shipping saat ini memiliki dan mengoperasikan 12 set kapal tunda dan tongkang dengan kapasitas angkut bervariasi mulai dari 7.500 – 10.000 ton. Pada tahun 2019 HIS mencapai total pengangkutan sebesar 6,8 juta MT cargo batubara. Bahkan di tahun 2020 dimana kondisi pandemic di mana terjadi kelesuan di beberapa sector perekonomian, HIS berhasil mengangkut sebanyak 4,95jt MT ton cargo batubara dan berkeyakinan untuk dapat meningkatkan jumlah ini seiring dengan penambahan jumlah armada.

HIS memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT) sebagai pemegang izin Badan Usaha Pelabuhan yang bergerak di bidang pengelolaan pelabuhan. Anak usaha HIS yang lain adalah PT Hasnur Mitra Sarana yang bergerak dalam kegiatan bongkar muat dan jasa kepelabuhan lainnya.

Pemegang saham PT Hasnur Internasional Shipping saat ini mayoritas dimiliki oleh PT Nur Internasional Samudra sebesar 51%, PT Hasnur Jaya International (35%), Jayanti Sari (7%) dan Zaenal Hadi HAS HB (7%). Dengan penyelesaian hajatan go public ini, maka komposisi pemegang saham akan berubah menjadi PT Nur Internasional Samudra sebesar 40,80%, PT Hasnur Jaya International (28%), Jayanti Sari (5,60%) dan Zaenal Hadi HAS HB (5,60%), Masyarakat (20%).

Kinerja Keuangan

Dalam tiga tahun belakangan ini, kinerja keuangan PT Hasnur Internasional Shipping cukup stabil, dengan pendapatan usaha yang meningkat di tahun 2019 menjadi Rp373,523 miliar dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp363,776 miliar. Sedangkan di tahun 2020 menurun sebesar 17% menjadi Rp310,349 miliar. Penurunan tersebut dikarenakan adanya penurunan jumlah cargo angkut yang menjadi imbas negatif pandemi Covid-19 yang juga secara global menyeret semua dunia usaha, walau terjadi penurunan pendapatan usaha di tahun 2020, tetap memberikan profit kepada PT HIS .

Secara segmen, pendapatan perseroan dibagi menjadi dua yaitu pelayaran dan bongkar muat. Dalam tiga tahun terakhir, segmen pelayaran memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan dengan rata-rata sebesar 95,66% per tahun.

Pertumbuhan gross profit margin (GPM) dalam tiga tahun belakangan juga menunjukkan peningkatan, dimana GPM pada tahun 2018 sebesar 16,87% naik menjadi 18,3% dan 20,7% pada tahun 2020 sehingga GPM rata-rata sebesar 18,63% per tahun. Sedangkan net profit margin (NPM) sebesar 7,79% pada tahun 2018, naik menjadi 8,15% dan pada tahun 2020 NPM turun menjadi 6% seiring dengan merebaknya pandemi Covid-19.

Sepanjang tahun 2020 total aset Perseroan tercatat Rp378,40 miliar, dengan total liabilitas pada tahun 2020 mencapai Rp129,372 miliar, dan ekuitas tercatat mencapai Rp249,025 miliar.

Rencana ke depan

Dalam beberapa tahun ke depan, HIS telah menetapkan beberapa rencana kegiatan bisnis, yaitu:

1. Melakukan penambahan jumlah armada berupa unit kapal tunda (tug boat) dan tongkang (barge). Manajemen menargetkan untuk dapat mengalokasikan sekitar Rp350 miliar untuk pembelian armada baru ini dalam 4 tahun ke depan;

2. Realisasi operasional Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang akan difungsikan sebagai proyek Terminal Reguler dan Khusus Terminal untuk kepentingan multi-cargo. Estimasi nilai investasi proyek ini adalah sekitar Rp30 miliar dan akan dialokasikan untuk 5 tahun ke depan.

3. Pembangunan Terminal Khusus (Tersus) baru di Pelabuhan Tanjung Silopo di Polewali Mandar, Sulawesi Barat yang akan mendukung operasional pelabuhan.

Sementara itu, rencana pengembangan entitas anak Hasnur Resoruces Terminal (HRT) akan menetapkan lokasi-lokasi pelabuhan baru yang strategis di wilayah Sulawesi Barat dimana akan diintegrasikan pula dengan rencana perluasan usaha entitas anak Perusahaan yang lain, yaitu PT Hasnur Mitra Sarana (HMS) yang menitikberatkan pada kegiatan bongkat muat. Total tambahan investasi pada entitas-entitas anak Perusahaan HIS ditargetkan akan mencapai sekitar Rp74 miliar dengan perkiraan jumlah kapasitas cargo 260.000 MT pada tahun 2025 mendatang.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Viya Arsa Wireja Head of Communication Panasonic Gobel Indonesia bersama terdampak Gempa Cianjur

Sabtu, 27 April 2024 - 06:36 WIB

Hadirkan Solusi Bagi Masyarakat Terdampak Gempa, Panasonic GOBEL Donasikan Ratusan Solar Lantern

PT Panasonic Gobel Indonesia (PGI) kembali merealisasikan program globalnya untuk memberikan kontribusi terhadap kemajuan, perkembangan dan kesejahteraan masyarakat melalui operasional bisnisnya…

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Sabtu, 27 April 2024 - 04:40 WIB

Ketua MPR RI Apresiasi Gelaran Art Jakarta Gardens 2024

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengapresiasi terselenggaranya Art Jakarta Gardens 2024 di Hutan Kota, Plataran mulai 23-28 April 2028. Menghadirkan berbagai…

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Sabtu, 27 April 2024 - 03:00 WIB

Terima Pengurus Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia, Ketua MPR RI Dorong Peningkatan Industri Penjualan Langsung

Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menerima aspirasi dari Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia (APLI), terkait keberadaan UU No.7 Tahun 2014 tentang Perdagangan,…

Menparekraf Sandiaga Uno membuka Road to Run for Independence (RFID) 2024 yang diigelar untuk peringati Hari Kartini

Jumat, 26 April 2024 - 23:19 WIB

Gelorakan Gaya Hidup Sehat di Kalangan Perempuan, RFID Kembali Digelar di Hari Kartini

Road to RFID 2024 ini diadakan dengan mengambil momentum Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, dengan misi menggelorakan kembali semangat dan gaya hidup sehat di kalangan kaum perempuan

Penandantanganan kerja sama Singapore Tourism Board dan GDP Venture yang manfaatkan teknologi AI.

Jumat, 26 April 2024 - 22:52 WIB

Lanjutkan Kemitraan, Singapore Tourism Board dan GDP Venture Manfaatkan Teknologi AI

Kolaborasi strategi pemasaran yang komprehensif dan unik ini memanfaatkan kekuatan berbagai perusahaan dalam portofolio GDP Venture untuk meningkatkan kesadaran sekaligus mendorong pertumbuhan…