Gunakan Pendekatan Resolusi Konflik untuk Hentikan Kekerasan di Papua

Oleh : Emir Chairullah, Ph.D | Kamis, 29 April 2021 - 10:50 WIB

Emir Chairullah, Ph.D
Emir Chairullah, Ph.D

INDUSTRY.co.id - Untuk menghindari bertambahnya jumlah korban di kedua belah pihak, baik aparat TNI/Polri maupun TPNPB OPM (KKB) serta masyarakat sipil yang dianggap berafiliasi dengan keduanya, pemerintah harus mulai mengubah pendekatan dalam menyelesaikan konflik kekerasan di Papua.

Pemerintah tidak cukup hanya menggunakan pendekatan kesejahteraan, apalagi keamanan, untuk mengakhiri konflik Papua. Hal ini terbukti tidak efektif dalam menyelesaikan konflik yang sudah terjadi selama puluhan tahun tersebut.

Pemerintah mau tidak mau harus menggunakan kembali pendekatan resolusi konflik dalam menangani kasus bernuansa separatisme. Sebab pendekatan ini pernah dicoba pada masa Presiden BJ Habibie dan Presiden Abdurrahman Wahid dan terbukti relatif efektif dalam mengurangi kekerasan di Papua. Berdasarkan berbagai riset (seperti Chairullah, 2019 dan Sugandi, 2008), kekerasan yang melibatkan aparat keamanan dan pihak separatis di Papua relatif mereda karena penerapan resolusi konflik yang kemudian berwujud Otonomi Khusus di provinsi tersebut. Pendekatan resolusi konflik berupa dialog ini juga yang berhasil mengakhiri konflik seperatisme yang sudah berlangsung puluhan tahun di Aceh pada 2005.

Sayangnya, pemerintah pusat kemudian tidak konsisten dalam menerapkan kebijakan Otonomi Khusus Papua sejak diberlakukan pada 2001. Pemerintah kemudian lebih sering mengabaikan apa yang menjadi mandat dari UU No.21/2001 tentang Otsus Papua itu dengan lebih mengedepankan pendekatan ekonomi dan keamanan ketimbang pendekatan politik yang mengutamakan negosiasi. Selain itu pemerintah juga cenderung mengaburkan makna otsus yang seharusnya lex specialis menjadi lex generalis. Akibatnya kepentingan orang asli Papua (OAP) yang menjadi tujuan utama dari pemberlakuan UU Otsus menjadi tereduksi atau bahkan terabaikan.

Oleh karena itu, jika masyarakat Indonesia ingin menjaga stabilitas keamanan di Papua, pemerintah harus mau mengakomodasi usulan dialog yang diajukan masyarakat dan elite Papua. Langkah ini diyakini tidak membuat pemerintah pusat menjadi kehilangan muka di mata masyarakat. Justru dialog membuktikan kalau pemerintah mau mendengarkan aspirasi masyarakatnya, terutama OAP.

Hal yang sama (dialog maupun negosiasi) juga harus dilakukan oleh pihak TPNPB OPM untuk segera mengakhiri kekerasan ini. Jika ingin membuat OAP hidup aman dan bebas dari teror, TPNPB atau KKB tentu harus mau mengakhiri upaya kekerasan yang selama ini digunakan. Kecuali kalau tujuannya hanya membuat masyarakat terus hidup dalam ketakutan dan bukan menyejahterakan OAP.

Sebagaimana diketahui, aksi kekerasan yang berujung dengan kematian berulang kali terjadi di Papua belakangan ini. Korban yang meninggal bukan hanya dari kalangan militer, namun juga dari kalangan sipil. Terakhir Kepala BIN Daerah Papua Brigjen TNI Putu IGP Dani Karya gugur saat menjalankan tugas akibat karena tembakan senjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.

Emir Chairullah, Ph.D: Dosen pada jurusan Hubungan Internasional di President University, Jababeka

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…