Warisan Kejuangan Kakek

Oleh : Wina Armada | Kamis, 22 April 2021 - 07:16 WIB

Wina Armada Sukadi, wartawan senior (Foto Dok Industry.co.id)
Wina Armada Sukadi, wartawan senior (Foto Dok Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id - Dalam majalah Mingguan Berita  edisi terbaru, walaupun secuil, disebut sebagian tanah di daerah Cikidang, Jawa Barat, untuk pembangunan Bukit Algoritma, Cikidang Hunting Resor dll, sekitar 900 ha  (yang sebenarnya 660 ha) diperoleh dari bekas tanah kakek kami, R. H. Didi Sukardi, yang dulu  seorang pejuang dan taat hukum.

Ini dapat dibuktikan waktu  land reform dahulu. Pada zaman itu para pemilik tanah diminta mengembalikan tanah-tanah yang luas milik merek. Kakek  kami, kala itu dengan sukarela memberikan tanah-tanah miliknya  ke pemerintah tanpa ganti rugi apapun, padahal banyak pemilik tanah yang lain justeru tidak melakukannya, memanipulasi data untuk menghindari kewajiban itu, atau menyembunyikannya, dan mungkin sampai sekarang masih dinikmati  oleh anak keturunannya.

Sedangkan kakek kami, karena kejujuran  dan pengorbanannya kepada negara  sebagai pejuang, hampir tidak memberikan sesuatu kekayaan harta benda yang signifikan kepada anak cucu-cucu keturunannya. Padahal dahulu kakek kami boleh  dikatakan sebagai tuan tanah, kendati bukan kelas kakap.

 Kakek  punya  tanah di Pasir Hayam , Cianjur dalam ukuran hektaran.  Demkian pula almarhum  punya perkebunan teh  di Gunung Rosa, Lampegan, Kambupaten, Cianjur. Belum lagi tanah di Pelabuhan Ratu Ratu. Di daerah Baros, Sukabumi juga punya sawah sangat luas. Ada juga  tanah di Cikidang ratusan hektar.

Di belakang rumah di Jalan R.H. Didi Sukardi juga ada aset sawah-sawah mikiknya (kalau yang ini  sudah dijual secara resmi oleh anak-anaknya). Sedangkan nenek kami, sebenarnya, jauh lebih kaya dari kakek. Nenek punya perkebunan karet Malinggut di Cibadak ribuan ha. Perkebonan teh di Gunung Rosa . Tak hanya itu, keluarga nenek juga punya kebon teh di daerah puncak sangat luas. Tapi demi patuh kepada hukum dan untuk membantu negara  kala itu, hampir semua tanah-tanah milik kakek dan nenek  diserahkan kepada negara. Kini perkebunan teh eks milik keluarga nenek di daerah Puncak  sudah menjadi milik perkebunan BUMN.

Lantas sebagian kecil lagi telah dijual anak-anaknya. Adapun yang kini tersisa hanyalah rumah besar di Jalan R.H. Didi Sukrdi.  Itu pun sudah diwariskan kepasa anak-anak perempuannya.

  Kepada anak cucu keturunan, kakek kami menanamkan, nilai-nilai kejuangan untuk bangsa dan negara, ilmu pengetahuan, persaudaraan  serta kebahagian, jauh lebih penting ketimbang sekedar harta benda. Disinilah garis merah keluarga kami. Kendati pun  Sang Kakek tidak mewarisi harta benda ke anak dan keturunan, tapi sebagian besar anak keturunan kakek relatif sukses.

Tercatat, Eddy Sukardi, anak lelaki tertua kakek, memimpin Perang Kokosan,  di daerah Cibadak, Jawa Barat, perang terbesar Indonesia melawan penjajah. Perang inilah yang banyak dicatat dan dijadikan refrensi perang di Indonesia dalam literatur Barat. Lalu ada Hartini Sukardi yang kawin dengan Hartarto , yang belakangan menjadi menteri beberapa priode di zaman Orde Baru. Padahal anak yang lain, Wahdiat Sukardi l, pada saat yang bersamaan, justeru jadi salah satu “pentolan” Petisi 50 yang melawan Pak Harto.

Salah satu cucu kakek, Airlangga Hartarto, anak Hartini-Hartarto, kini jadi Menko Perekonomian dan ketua unum Golkar.

Cucu lainnya, Laksamana Sukardi, pernah jadi banker, politikus kenamaan dan lebih dahulu jadi Meneg BUMN.

Boleh juga disebut , salah  satu mantu kakek kami, Day Sukardi, tercatat sebagai salah satu dari pilot perempuan pertama di Indonesia. Dunia digantara yang kemudian dilanjutkan oleh Samudra Sukardi, cucu kakek lainnya.

 Apapun profesinya anak cucu keturunan kakek,  semua  keluarga besar, yang sudah melahirkan generasi kelima, hidup rukun dan damai. Satu ciri yang khas keluarga kami yang diperoleh dari kakek: rata-rata punya jiwa nasionalisme yang tinggi. “Warisan” nilai-nikai kejuangan kepada bangsa dan negara menjadi modal berharga ketimbang warisan harta benda, seperti kata Kakek, terbukti sudah.

Boleh jadi,  apabila anak cucu keturunan dahulu  oleh kakek kami diguyur warisan harta benda, tidak bakal “sesukses “ atau “setabah” sekarang.

  Apapun, kami keluarga besar R.H. Didi Sukardi, senantiasa bersyukur.

Wina Armada Sukardi: Wartawan Senior

 

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Kota Podomoro Tenjo

Jumat, 26 April 2024 - 17:08 WIB

Kota Podomoro Tenjo Luncurkan Tiga Produk Properti Terbaru

Kota Podomoro Tenjo meluncurkan 3 (tiga) produk properti terbaru melalui pameran properti bertajuk “Fantastic Milenial Home; Langkah Mudah Punya Rumah” yang berlangsung selama tanggal 23…

Ilustrasi perumahan

Jumat, 26 April 2024 - 16:44 WIB

Bogor dan Denpasar Jadi Wilayah Paling Konsisten dalam Pertumbuhan Harga Hunian di Kuartal I 2024

Sepanjang Kuartal I 2024, Bogor dan Denpasar menjadi wilayah paling konsisten dan resilient dalam pertumbuhan harga dan selisih tertinggi di atas laju inflasi tahunan

Bank Raya

Jumat, 26 April 2024 - 16:33 WIB

Bank Raya Kembali Torehkan Pertumbuhan Laba Double Digit di Triwulan 1 Tahun 2024

Fokus Bank Raya di 2024 adalah berinvestasi pada pertumbuhan bisnis yang  berkualitas untuk menjadikan Bank Raya sebagai bank digital utama untuk segmen mikro dan kecil. Strategi pengembangan…

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Jumat, 26 April 2024 - 15:10 WIB

Frasers Group Asia dan MAPA Menjalin Kerjasama untuk Hadirkan Sports Direct Pertama di Indonesia, Berlokasi di Kota Kasablanka Mall

Sebagai bagian dari ekspansinya di Asia Tenggara, Sports Direct Malaysia, Sdn Bhd ("Frasers Group Asia") – afiliasi dari grup ritel internasional terkemuka Frasers Group plc ("Frasers Group",…

Pengamat hukum Dr. (Cand.) Hardjuno Wiwoho

Jumat, 26 April 2024 - 14:47 WIB

UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran

Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka harus melanjutkan agenda pemberantasan korupsi yang sudah dicanangkan pemerintahan sebelumnya sebagai…