Pengamat Ini Secara Tegas Kritik Soal Perhitungan Mendag Lutfi: Harta Karun Itu Nilainya Rp50 Triliun Bukan Rp500 Triliun

Oleh : Ridwan | Jumat, 05 Februari 2021 - 13:40 WIB

Sarang burung walet
Sarang burung walet

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Pengamat Sarang Walet Indonesia, Erwin Hadinata mengatakan ada kekeliruan pada pernyataan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang menyebut harta karun Rp500 triliun dari sarang burung walet.

Adapun, menurut perhitungan Erwin yang benar adalah Rp 50 triliun.

"Dari perhitungan Mendag, kami merasa ada kekeliruan dalam perkalian yang dilontarkan Pak Lutfi. Dalam 1 ton ada 1.000 kilogram, maka jika 2000 ton akan ada 2 juta kilogram.  Jika harga per kilogram saja Rp25 juta, seharusnya 2.000.000 kilogram x Rp25 juta hasilnya Rp 50 triliun, bukan 500 Triliun kan? Coba saja hitung berkali-kali hasilnya tetap 50 Triliun," kata Erwin di Jakarta (4/2/2021).

Sedangkan berdasarkan data IQFAST Badan Karantina Pertanian (Barantan), selama masa pandemi Covid-19, jumlah ekspor sarang burung wallet mencapai1.155 ton dengan nilai Rp 28,9 triliun.

"Terlihat jelas antara nilai dari Berantan dan pernyataan Mendag, seharusnya Mendag memiliki data yang akurat dan perhitungan yang baik sehingga tidak menyebabkan ada simpangsiur data lapangan dan pusat," terangnya.

Oleh karena itu, Erwin berharap Mendag Lutfi bisa melakukan koreksi ulang dari hasil perhitungan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhamad Lutfi mengatakan, sarang burung walet berpotensi mendorong dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat.

Menurutnya sarang burung walet yang hari ini tidak tercatat di dalam neraca perdagangan Indonesia karena jumlahnya kecil, tapi sebenarnya besar nilainya. Mendag mengatakan Indonesia saat ini merupakan salah satu penghasil dan pengekspor sarang burung walet terbesar.

"Konon kabarnya 2.000 ton sarang burung walet, dan 110 ton sudah terakreditasi dan sudah dijual langsung ke RRT," ujarnya.

Kata Mendag bisa dibayangkan dari 110 ton itu 1 kilogram dihargai Rp 25 juta dan itu diekspor ke beberapa negara seperti Hong Kong, Vietnam bahkan juga Malaysia yang akhirnya sampai juga ke RRT.

"Harga tersebut Kalau kita hitung 2.000 ton saja kali Rp 25 juta adalah Rp 500 triliun artinya USD 3,5 miliar," kata Mendag.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri AVPN Abu Dhabi 2024

Rabu, 24 April 2024 - 10:20 WIB

Di Ajang AVPN Abu Dhabi 2024, Menparekraf Sandiaga Uno Beberkan Pariwisata Berkelanjutan Indonesia

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan bahwa praktik-praktik pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan menjadi dasar utama dalam pengembangan…

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk

Rabu, 24 April 2024 - 10:15 WIB

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. Catatkan Kinerja Solid di Kuartal Pertama 2024

PT. ESSA Industries Indonesia Tbk. (dahulu PT Surya Esa Perkasa Tbk.) (“ESSA”), perusahaan tercatat yang bergerak di sektor Energi dan Kimia melalui kilang LPG (Liquefied Petroleum Gas)…

Schneider Electric Tekankan Pentingnya Perangkat Lunak, Otomasi & Elektrifikasi

Rabu, 24 April 2024 - 10:09 WIB

Schneider Electric Raksasa Teknologi Industri Otomasi Pamer Inovasi Terbaru di Hannover Messe 2024

Schneider Electric, pemimpin teknologi industri dalam manajemen energi dan otomasi, akan memamerkan inovasi terbaru dalam portofolionya di Hannover Messe, yang mencakup perangkat lunak industri,…

Holding perkebunan PTPN III

Rabu, 24 April 2024 - 10:02 WIB

Bikin Tenang Masyarakat! Pabrik Gula SGN Siap Giling Tebu Tahun Ini

Sinyal kelangkaan gula konsumsi di dalam negeri mulai membuat masyarakat khawatir. Defisit produksi gula konsumsi nasional, tekanan geopolitik yang semakin meningkat serta penguatan mata uang…

Honda Motor Co. Ltd

Rabu, 24 April 2024 - 09:51 WIB

Wow, Penjualan Mobil Honda Melesat pada Maret 2024

PT Honda Prospect Motor mencatat penjualan retail sebanyak 10.706 unit pada bulan Maret 2024, atau meningkat sebesar 19% dibandingkan bulan sebelumnya. Penjualan Honda tersebut didukung peningkatan…