Kilang Prtamina Internasional - Kimia Farma Akan Bangun Pabrik Paracetamol Berkapasitas 3800 TPA

Oleh : Hariyanto | Kamis, 31 Desember 2020 - 10:23 WIB

Sinergi Kilang Prtamina Internasional dan Kimia Farma
Sinergi Kilang Prtamina Internasional dan Kimia Farma

INDUSTRY.co.id - Jakarta – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) bersinergi dengan PT Kimia Farma Tbk (PT KF) dalam pengembangan proyek produksi paracetamol dari benzene dalam rangka mendukung kemandirian farmasi di dalam negeri.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Pokok-pokok Perjanjian (Heads of Agreement/HoA) Pengembangan Proyek Produksi Paracetamol dari Benzene oleh Direktur Utama PT KPI, Ignatius Tallulembang dan Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Verdi Budidarmo disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury, Direktur Utama PT Pertamina Persero, Nicke Widyawati serta Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir di Jakarta pada Rabu, (30/12/2020).

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyambut baik dan mengapresiasi langkah terobosan yang ditempuh Pertamina, melalui PT KPI dan PT KF, yang berencana untuk membangun pabrik farmasi paracetamol dengan kapasitas 3800 ton per annum (TPA) sebagai turunan produk petrokimia, yaitu benzene.

“Hingga hari ini, kita ketahui bersama dan kita sama-sama belajar bahwa di tengah kondisi pandemi COVID-19 saat ini, kesehatan menjadi modal utama yang tidak terpisahkan dalam rangka memulihkan ekonomi nasional,” kata Pahala.

Kementerian BUMN juga mengapresiasi langkah sinergi BUMN ini karena kerja sama ini tidak hanya dapat mengurangi impor bahan baku produksi obat, tetapi juga mendorong optimalisasi produk kilang.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati juga mengungkapkan bahwa PT KPI dan PT KF bekerja sama dalam mengolah lebih lanjut salah satu produk petrokimia, yaitu benzene dan propylene yang berasal dari kilang Refinery Unit (RU) IV Cilacap untuk dapat dikembangkan dan diproduksi menjadi Para Amino Fenol (PAF) yang akan menjadi bahan baku farmasi, salah satunya paracetamol.

“Melalui HoA antara PT KPI dan PT Kimia Farma, kedua belah pihak akan melanjutkan kajian skema kerja sama bisnis, berdasarkan hasil dari Joint Study yang telah dilaksanakan sebelumnya. Kajian tersebut meliputi penyediaan bahan baku yaitu benzene; rencana offtake produk; skema traksaksi; dan kajian komersial,” sambung Nicke.

Nicke menambahkan, inisiasi proyek ini tidak terlepas dari fakta bahwa produk farmasi merupakan salah satu kebutuhan yang sangat esensial dalam menjamin kesehatan masyarakat Indonesia. 

Pada 2019 lalu, angka permintaan (demand) industri farmasi nasional telah tumbuh hingga Rp88,6 triliun. Namun, 95% dari kebutuhan BBO masih dipenuhi dari impor. 

Dalam acara pendatanganan HoA ini, Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) selaku Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir menyampaikan bahwa sinergi bisnis ini dapat mendukung ekosistem farmasi di Indonesia. 

“Tentunya kami sangat mengapresiasi kerja sama ini dan kami berharap dapat memperkuat kemandirian industri farmasi nasional, sekaligus meningkatkan value chain produk petrokimia yang dihasilkan oleh Pertamina” tutur Honesti.

Honesti mengungkapkan bahwa pihaknya telah memiliki roadmap untuk mengurangi bahan baku impor tersebut. Holding BUMN Farmasi sebelumnya telah berupaya memperkuat value chain ekosistem industri kesehatan ini dengan pendirian pabrik BBO Kimia Farma Sungwun Pharmacopia. 

Dengan menggandeng partner yang strategis, diharapkan efisiensi dari kerja sama bisnis ini dapat terwujud. Honesti menambahkan, kerja sama ini dapat menjadi solusi atas permasalahan ketersediaan bahan baku produk.

Sebagai informasi, sebelumnya PT KPI dan PT KF telah menandatangani Nota Kesepahaman “Potensi Kerja Sama Pengembangan Industri Penyedia Bahan Baku Farmasi” pada 24 Juli 2020 kemudian penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) pada September 2020.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Penandatanganan kerjasama RS Premier Bintaro dengan BMW Indonesia.

Rabu, 24 April 2024 - 23:32 WIB

Kolaborasi RS Premier Bintaro dan BMW Indonesia Tingkatkan Patien Experience

Penandantanganan menghasilkan kolaborasi RSPB dengan BMW Indonesia dalam menyediakan layanan kesehatan premium pengantaran pasien pasca operasi kasus bedah orthopedi dan bedah vaskular.

#bluBuatBaik Waste Station sudah tersebar di 7 lokasi strategis.

Rabu, 24 April 2024 - 23:16 WIB

Hari Bumi, Ini Langkah Kecil Memilah Sampah Untuk Bumi Lebih Sehat

blu by BCA Digital turut memfasilitasi dengan membangun sarana seperti Waste Station dan mengintegrasikan aplikasi Rekosistem x blu untuk mendorong perubahan kebiasaan dalam mengelola sampah…

RUPST PT PP tahun buku 2023

Rabu, 24 April 2024 - 21:14 WIB

Dua Direksi dan Satu Komisaris Baru Perkuat Pengurus PTPP

PT PP mengubah jajaran direksi dan Komisari usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

Ilustrasi produksi keramik

Rabu, 24 April 2024 - 18:30 WIB

Dukung Proyek IKN, Industri Keramik Siap Investasi di Kaltim

Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) optimis pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan melanjutkan proyek Ibu Kota Negara (IKN)…

Proses bongkar muat sekam padi di storage area sekam padi di Pabrik Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

Rabu, 24 April 2024 - 18:13 WIB

Keren! Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

Jakarta– Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan munculnya komitmen global untuk mewujudkan net zero emission pada 2060.